Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » FORUM OPINI » Eri Cahyadi: Transformasi Surabaya atau Sekadar Janji Manis?

Eri Cahyadi: Transformasi Surabaya atau Sekadar Janji Manis?

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
  • comment 0 komentar

*Oleh: Agung Hari

Bayangkan Surabaya sebagai kota masa depan: parkir minimarket bebas pungli, pelajar bebas pekerjaan rumah (PR), dan Mobile Legends menjadi ekstrakurikuler resmi di sekolah. Inilah sebagian visi Wali Kota Eri Cahyadi—sebuah gambaran kota yang tertib, sejahtera, dan modern. Namun di balik pencapaian yang diklaim gemilang, muncul pertanyaan kritis: benarkah ini transformasi nyata atau sekadar manis di permukaan?

Prestasi yang Tak Bisa Dikesampingkan

Di atas kertas, Eri Cahyadi punya “rapor” mentereng. Data Pemkot Surabaya menyebutkan:

  • Tingkat kemiskinan turun dari 5,1% (2021) menjadi 3,9%
  • Stunting merosot tajam dari 28,9% menjadi hanya 1,6%
  • Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 84,69%, tertinggi di Jawa Timur

Program andalan seperti Sekolah Arek Suroboyo (SAS) menghapus PR, memajukan jam masuk sekolah menjadi 06.30 WIB, hingga mengenalkan ekstrakurikuler kekinian seperti Mobile Legends. Yusuf, siswa SDN Kaliasin I, mengaku, “Bebas PR bikin aku bisa latihan karawitan. Sekarang ada Mobile Legends pula!”

Respons netizen pun ramai. Akun @arek_sby menulis di X: “E-sport di sekolah? Keren, Eri ngerti anak muda!”

Selain itu, program “Satu Rumah Satu Sarjana” dan bantuan UMKM dinilai berhasil menaikkan pendapatan per kapita Surabaya sebesar 5,76%.

Antara Gebrakan dan Kontroversi

Namun, transformasi tidak selalu mulus. Sejumlah kebijakan menuai pro-kontra tajam di publik.

Penertiban Parkir Liar

Berdasarkan Perda No. 3 Tahun 2018, Eri menggencarkan penertiban juru parkir liar di depan minimarket. Tujuannya jelas: hilangkan pungli. Tapi langkah ini memicu reaksi keras, termasuk dari Aprindo Jatim. Pasalnya, penyegelan minimarket dianggap merugikan pelaku usaha kecil.

Komentar @surabaya_citizen di X menohok: “Tegas sih, tapi pengusaha kecil jadi korban.”

Jam Malam Anak

Per 1 Juli 2025, Surabaya menerapkan jam malam bagi anak-anak usia di bawah 18 tahun, dari pukul 22.00–04.00 WIB. Meski didukung 97,05% responden polling Suara Surabaya, kebijakan ini dikeluhkan pelatih seni dan komunitas budaya.

“Anak karawitan yang latihan malam jadi susah gara-gara ini,” keluh seorang pelatih di media sosial.

Mobile Legends: Inovatif, tapi Berisiko dan Tak Merata

Ekstrakurikuler Mobile Legends di sekolah memang inovatif, bahkan mendapat banyak pujian dari generasi muda. Namun, tak bisa diabaikan bahwa program ini menyimpan potensi dampak kesehatan serius jika tak diiringi edukasi yang tepat.

Studi WHO (2023) menyebutkan bahwa penggunaan gadget berlebihan pada anak bisa menyebabkan:

  • Gangguan mata (seperti miopi) hingga 20% kasus
  • Gangguan tidur
  • Kecanduan game yang dialami 10–15% remaja

Keluhan pun muncul dari para orang tua. Akun @ortu_sby menulis di X, “Anakku main Mobile Legends di sekolah, pulang malah lanjut sampai malam, mata merah!”

Selain soal kesehatan, ada juga ketimpangan fasilitas. Banyak sekolah pinggiran di Surabaya yang masih kesulitan dalam hal gadget, koneksi internet, bahkan pelatih e-sport. Sementara sekolah elite bisa langsung jalan, sekolah lain tertinggal jauh.

Karena itu, program Mobile Legends harus dibarengi dengan:

Edukasi literasi digital dan kesehatan: seperti batas waktu main (1–2 jam per hari sesuai anjuran WHO), teknik peregangan mata (20-20-20 rule), hingga penggunaan pelindung layar.

Penyediaan infrastruktur merata: internet cepat, perangkat gaming dasar, dan pelatihan guru agar semua sekolah bisa mengakses program ini secara adil.

Birokrasi: Predikat vs Realita

Meski Pemkot Surabaya diganjar predikat “terbaik” dari MenPAN-RB soal pelayanan publik, keluhan warga tetap muncul, terutama di tingkat kelurahan soal bantuan sosial yang lambat dan tumpang tindih.

Mimpi Besar yang Perlu Eksekusi Cermat

Tak bisa dipungkiri, Eri Cahyadi membawa pendekatan yang segar dan progresif. Namun eksekusi kerap terkesan terburu-buru, kurang dialog, dan minim infrastruktur pendukung.

Beberapa catatan penting:

  • Penertiban parkir butuh komunikasi dua arah dengan pengusaha, bukan sekadar segel dan sanksi.
  • Jam malam harus fleksibel untuk kegiatan seni, budaya, hingga e-sport.
  • Mobile Legends keren, tapi Pemkot wajib siapkan fasilitas: internet cepat, laptop, hingga pelatih bersertifikat.
  • Birokrasi dan bantuan sosial butuh sistem terpadu agar tepat sasaran dan transparan.

Antara Gimmick dan Gerakan

Eri Cahyadi punya mimpi besar menjadikan Surabaya sebagai kota modern yang inklusif dan ramah generasi muda. Tapi mimpi ini hanya akan jadi gimmick bila tidak disertai konsolidasi lintas sektor dan pendampingan yang kuat. Dibutuhkan:

  • Forum dialog publik untuk membahas kebijakan seperti jam malam dan penertiban parkir
  • Dashboard transparansi terkait data kemiskinan dan distribusi bansos
  • Pemetaan kebutuhan infrastruktur e-sport di sekolah secara menyeluruh

Penutup: Dukungan Kritis untuk Masa Depan Surabaya

Wali Kota Eri Cahyadi jelas bukan pemimpin tanpa visi. Ia membawa pendekatan segar yang jarang ditemui dalam birokrasi daerah: memadukan inovasi teknologi, perhatian pada pendidikan, serta keberpihakan pada kelompok marginal. Langkah-langkah seperti ekstrakurikuler Mobile Legends, penghapusan PR, hingga program “Satu Rumah Satu Sarjana” menunjukkan upaya nyata menjawab zaman dan kebutuhan generasi muda.

Namun, inovasi tanpa kesiapan eksekusi bisa menjadi bumerang. Di satu sisi, kita melihat sekolah unggulan di pusat kota sudah bisa melaksanakan program e-sport dengan dukungan perangkat dan SDM. Tapi di sisi lain, sekolah-sekolah pinggiran masih berjuang dengan sinyal Wi-Fi dan satu proyektor untuk satu kelas. Di sisi ini, keadilan akses menjadi pekerjaan rumah serius.

Kritik terhadap kebijakan jam malam, penertiban parkir, dan pelayanan kelurahan juga mengindikasikan bahwa Surabaya tidak hanya butuh gebrakan—tetapi juga pendekatan partisipatif. Masyarakat harus diajak bicara sebelum dilibatkan dalam regulasi yang menyentuh kehidupan sehari-hari.

Karena itu, transformasi Surabaya tak cukup hanya dengan angka statistik dan headline di media. Ia harus terasa dalam keadilan layanan publik, kualitas pendidikan di semua zona, dan ruang partisipasi bagi semua warga. Eri perlu menyeimbangkan langkah cepatnya dengan pijakan yang kuat di lapangan: mendengar guru di sekolah pinggiran, ngobrol dengan pengusaha kecil, dan menyapa komunitas seni yang latihan hingga malam.

Pemkot juga perlu membangun:

  • Forum dialog terbuka, rutin dan lintas sektor
  • Dashboard transparansi real-time untuk anggaran dan program strategis
  • Instrumen pengawasan publik yang bisa diakses warga secara digital

Sebagai warga, kita patut mendukung pemimpin yang berani berinovasi. Tapi dalam demokrasi, dukungan tak berarti diam. Kita harus tetap bersuara, tetap mengkritik, tetap bertanya: untuk siapa kebijakan ini dibuat, siapa yang belum terjangkau, dan bagaimana agar semua warga—dari anak sekolah hingga pedagang kecil—bisa merasakan perubahan yang dijanjikan.

Karena Surabaya bukan sekadar kota dengan IPM tinggi atau gedung pencakar langit baru. Surabaya adalah rumah, dan rumah harus nyaman, adil, serta tumbuh bersama seluruh penghuninya. *

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Rekomendasi Untuk Anda

  • Wisata Instagramable Di Bali

    Wisata Instagramable Di Bali

    • calendar_month Ming, 23 Mar 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 26
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Wisata Instagramable di BaliSetiap sudut pulau ini seolah menawarkan latar belakang sempurna untuk mengabadikan momen indah dan membagikannya ke dunia. Dari hamparan sawah hijau yang menenangkan hingga tebing karang yang menjulang gagah, Bali memiliki segalanya untuk memuaskan dahaga visual Anda. Berikut adalah beberapa destinasi wisata Instagramable di Bali yang wajib Anda kunjungi untuk […]

  • Irigasi Ditutup Pengembang, Potensi Banjir Menghantui Warga Jumputrejo Sidoarjo

    Irigasi Ditutup Pengembang, Potensi Banjir Menghantui Warga Jumputrejo Sidoarjo

    • calendar_month Ming, 6 Okt 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 57
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Penutupan saluran irigasi oleh pengembang perumahan di Dusun Keling, Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga. Pengembang PT. Fast Kahuripan yang membangun Perumahan Taman Sukodono Village, menutup saluran air yang penting bagi aliran irigasi dan menggantinya dengan taman, urugan tanah, serta pagar. Langkah ini dianggap oleh warga sebagai […]

  • Pemerintah Siapkan Insentif Tarik Dolar WNI dari Luar Negeri

    Pemerintah Siapkan Insentif Tarik Dolar WNI dari Luar Negeri

    • calendar_month Sab, 20 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Skema Berbasis Pasar untuk Menarik Dana Valas ke Dalam Negeri DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan skema berbasis pasar yang dirancang untuk memberikan insentif menarik bagi pemilik dana, khususnya yang memiliki simpanan dalam mata uang asing. Tujuan utamanya adalah mendorong masyarakat agar lebih memilih menempatkan dolar mereka di dalam negeri daripada mengirimkannya ke luar negeri. […]

  • Ponpes Darul Ikhwan Dukung Santri Hafiz Jadi Anggota Polri

    Ponpes Darul Ikhwan Dukung Santri Hafiz Jadi Anggota Polri

    • calendar_month Kam, 20 Feb 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 40
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darul Ikhwan, Dr. KH. M. Soim Al Kassi, M.Pdi, memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kebijakan Polri yang membuka jalur khusus bagi santri dan penghafal Al-Qur’an dalam rekrutmen anggota baru tahun 2025. Kebijakan ini memberikan kesempatan bagi para santri, khususnya hafidz dan hafidzah, untuk bergabung dengan Kepolisian Republik Indonesia […]

  • PDIP Surabaya Rapatkan Barisan Dukung Megawati Soekarnoputri Dikukuhkan Kembali Sebagai Ketua Umum

    PDIP Surabaya Rapatkan Barisan Dukung Megawati Soekarnoputri Dikukuhkan Kembali Sebagai Ketua Umum

    • calendar_month Sab, 26 Apr 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 64
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Akar Rumput PDI Perjuangan Kota Surabaya rapatkan barisan dukung Ibu Megawati Soekarnoputri dikukuhkan kembali sebagai Ketua Umum dalam Kongres Ke VI PDI Perjuangan. Melalui Konsolidasi Rapat – Rapat Partai ditingkat PAC , Ranting hingga Anak Ranting membahas kondisi terkini serta merumuskan kerja – Kerja Kerakyatan. PAC PDIP Lakarsantri Tulus Warsito mengungkapkan jajaran Struktur […]

  • Muhaimin : Sinergi Antara KSH, KETUA RT, DAN RW Penting Untuk Kemajuan Kota Surabaya

    Muhaimin : Sinergi Antara KSH, KETUA RT, DAN RW Penting Untuk Kemajuan Kota Surabaya

    • calendar_month Sab, 11 Jan 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 63
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Pentingnya sinergi antara Kader Surabaya Hebat (KSH), Ketua RT, dan RW dalam membangun Kota Surabaya kembali disorot oleh Muhaimin, Ketua DPC PPP Kota Surabaya sekaligus Sekretaris Fraksi Gabungan PPP-Demokrat. Ia menegaskan bahwa koordinasi yang erat antara ketiga elemen ini sangat dibutuhkan untuk memperkuat program-program sosial di tingkat kelurahan guna mewujudkan pembangunan yang lebih […]

expand_less