Kisruh Internal Pupuskan Event Olahraga Sekolah Muhammadiyah Surabaya

PERISTIWA745 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Event olahraga tingkat SD, SMP, dan SMA yang digelar oleh Sekolah Muhammadiyah di Tower Smamda Cub, Jalan Pucang Adi, Surabaya, pada Jumat (17/1/2025), menimbulkan kekecewaan mendalam. Acara yang diharapkan menjadi sarana pengembangan bakat siswa justru terhambat oleh konflik internal panitia.

Permasalahan ini bermula dari perselisihan antar pihak di dalam kepanitiaan, yang berujung pada keputusan sepihak melarang sejumlah siswa dari organisasi tertentu untuk berpartisipasi. Keputusan tersebut menuai protes dari siswa, orang tua, dan guru.

“Saya sangat kecewa. Konflik internal seharusnya tidak berdampak pada hak siswa untuk berpartisipasi. Apalagi perda sudah mengatur bahwa permasalahan organisasi tidak boleh mengorbankan siswa,” ujar salah satu wali murid, yang juga ketua organisasi terdampak.

Baca Juga :  Kirab Haflah Akhirussanah ke-15 Pondok Pesantren LPI Al Alawiyah Al Badriyah Meriahkan Surabaya

Menurut wali murid tersebut, larangan ini sangat merugikan, terutama bagi siswa yang sudah melakukan persiapan sejak lama. “Anak-anak ini sudah berlatih keras, terutama siswa kelas 3 SD yang mentalnya masih dalam tahap pembentukan. Keputusan seperti ini bisa memengaruhi kondisi psikologi mereka,” tegasnya.

Salah satu orang tua siswa, yang diinisialkan sebagai “S,” juga mengungkapkan kesedihan mendalam. Ia menceritakan bagaimana anaknya menangis setelah mengetahui dirinya tidak dapat berpartisipasi.

“Bukan soal uang pendaftaran, tetapi mental anak saya yang masih kecil. Mereka sudah begitu semangat dan berharap bisa tampil, tetapi akhirnya hanya mendapat kekecewaan,” ungkapnya.

Pihak sekolah, panitia, dan orang tua sempat mengadakan musyawarah untuk mencari solusi. Namun, meski awalnya pihak sekolah berjanji akan mengikutsertakan siswa yang sebelumnya dilarang, keputusan tersebut kemudian dibatalkan tanpa alasan yang jelas.

Baca Juga :  Polda Lampung Lakukan Lidik Laporan Ketum PWDPI Dugaan Pennyerobotan Tanah

“Anak-anak tidak seharusnya menjadi korban konflik internal. Masalah ini cukup diselesaikan di tingkat panitia tanpa mengorbankan peserta,” ujar wali murid lainnya.

Kisruh ini menjadi pukulan telak bagi pelaksanaan acara yang seharusnya mendukung pengembangan bakat siswa. Banyak pihak berharap agar ke depannya pihak sekolah lebih bijak dalam menyelesaikan persoalan internal, sehingga tidak merugikan siswa dan tetap menjaga tujuan utama kegiatan.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan panitia yang profesional demi keberhasilan acara serta kesejahteraan mental dan moral siswa. (Dk/nns)

Share and Enjoy !