Langkah Kongkrit Surabaya Perkuat UMKM Sertifikasi Halal, Targetkan 550 Tahun Ini

PEMERINTAHAN868 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COMPemkot Surabaya menggelar sosialisasi sertifikasi halal bagi pelaku UMKM di lantai 2 Gedung Siola pada Rabu, 18 September 2024. Acara ini merupakan inisiatif untuk memastikan produk UMKM binaan Pemkot memenuhi standar kehalalan yang di tetapkan.

Dan dengan menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya. Sosialisasi ini di hadiri oleh 30 pelaku UMKM yang di pilih untuk mengikuti proses sertifikasi halal jalur reguler.

Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, M. Awaludin Arief, menjelaskan bahwa sosialisasi ini penting. Yakni untuk mempersiapkan para pelaku UMKM menghadapi persyaratan sertifikasi halal yang cukup ketat.

Baca Juga :  Pengemudi Mabuk Picu Kecelakaan di Surabaya: DPRD Jatim Desak Pengawasan Ketat Mihol

“Di sini kami mengundang UMKM-UMKM yang produknya itu harus memerlukan sertifikasi halal secara reguler. Karena itu di butuhkan persyaratan-persyaratan yang agak rigid. Makanya perlu kami sosialisasikan agar para pelaku UMKM ini bisa mempersiapkan sebaik mungkin persyaratan apa saja yang di butuhkan,” kata Awaludin.

Proses sertifikasi ini tidak hanya menjamin kualitas produk dari sisi kehalalan bahan. Akan tetapi juga memastikan seluruh proses produksi mematuhi standar yang di tetapkan. Yaitu, baik untuk makanan maupun produk kosmetik.

“Contoh kita membuat olahan abon dengan bahan dasar ayam atau daging. Nah itu kan butuh diolah dahulu, butuh proses. Disaat itu juga harus di lakukan proses lab, artinya nanti akan dilihat proses dalam pembuatan abon ini. Apakah ada tambahan bahan lain apa saja, misalkan apakah ada pengawetnya atau tidak,” jelas Awaludin.

Baca Juga :  Eri Cahyadi Optimis Pinjaman Rp 5,6 Triliun Ubah Surabaya

Pemkot Surabaya Sosialisasi dan Bimtek Sertifikasi

Selain sosialisasi, para pelaku UMKM juga mengikuti bimbingan teknis terkait sertifikasi halal. Hal ini bertujuan agar mereka mampu melewati seleksi dari Lembaga Pengkajian, Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI.

“Jadi banyak perguruan tinggi yang memiliki kuota untuk memfasilitasi sertifikasi halal. Nah, mereka yang mempunyai kuota, kita (pemkot) yang menyediakan UMKM-nya, maka kemarin kita ajak semua (di Halal Festival). Dan itu memakai anggaran dan kuotanya perguruan tinggi. Karena kalau semua memakai anggaran pemkot itu tidak bisa mengcover semuanya,” pungkasnya.

Program ini di harapkan dapat meningkatkan jumlah produk UMKM yang bersertifikat halal di Surabaya. Serta mendukung target pemerintah pusat dalam mewujudkan Indonesia sebagai destinasi wisata halal terbesar. (dk)

Baca Juga :  Utang Rp 5,6 Triliun untuk Masa Depan Surabaya: Warga atau Walikota yang Diuntungkan?

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *