Pasca Insiden, Komisi D Lakukan Evaluasi Pelayanan Pasien RSUD M Soewandhi

LEGISLATIF930 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Komisi D DPRD Kota Surabaya menggelar rapat koordinasi dengan manajemen RSUD Dr. Muhammad Soewandhi, terkait pelayanan pasien, Selasa (0511/24) di ruang Komisi D.

Seperti diketahui sebelumnya ramai pemberitaan terkait insiden pelayanan pasien di RSUD Dr. M. Soewandhi yang nenyebabkan pasien meninggal pada Jumat dini hari pekan lalu (01/11/24), namun hal itu sudah di selesaikan secara kekeluargaan yang dimediasi Pemkot Surabaya.

Usai rapat, Ketua Komisi D, dr. Akmarawita Kadir mengatakan, persoalan pasien dengan pihak RSUD Dr. M. Soewandhie kemarin Senin (04/11/24] sudah selesai di mediasi Pemkot Surabaya dalam hal ini Sekda Kota Surabaya Ikhsan, dan Saya juga mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya pasien Ibu ‘R’, dan kami sangat berharap kasus ini tidak terulang Kembali.

“ Kita hanya mengevaluasi agar kejadian ini tidak terulang kembali. Sementara dari kronologisnya yang kita dengar sepertinya ada masalah komunikasi saja, komunikasi antara keluarga pasien dengan tenaga medis itu saja,” ujar Dr. Akmarawita Kadir di Surabaya, Selasa (05/11/24).

Baca Juga :  Jalan Ambles di JLS Malang, Reni Astuti Minta Pemerintah Lakukan Audit Konstruksi

Ia menambahkan, komunikasi ini sangat penting, keluarga pasien memang harus betul-betul diberikan penjelasan perkembangan penyakit, prognosisnya sampai planning pengobatannya. Dan Keluarga pasien juga harus bisa memahaminya, apabila ada keluarga pasien yang belum paham, tugas tenaga Kesehatan untuk terus memberikan pemahaman.

Sehingga, jelas dr. Akmarawita, jangan sampai proses planning pengobatan pasien sudah berjalan, tetapi keluarga pasien beranggapan bahwa tidak ada penanganan medis. Jadi penguatan komunikasi harus terus di tingkatkan antara tenaga medis dan pasien maupun keluarga pasien.

“ Jangan sampai juga ada proses penanganan medis yang terganggu akibat mis komunikasi. Saya sangat menyayangkan kasus ini Ketika segerombolan keluarga pasien masuk, sehingga mengganggu proses penanganan pasien, dan ini juga dapat menggangu penanganan pasien lainnya,” terang dr akmarawita.

Baca Juga :  Jelang Libur Nataru,DPRD Surabaya Harap Adanya Peningkatan Keamanan

Ia menjelaskan, image (pandangan) diluar sudah viral seolah pihak RSUD Dr. M. Soewandhi yang tidak melayani pasien sehingga mengakibatkan pasien meninggal.

Padahal yang sebenarnya adalah, jelas politisi muda Partai Golkar Surabaya ini, petugas medis maupun dokternya sudah memplaning pengobatan pasien tersebut dan apabila terjadi emergensi (pasien kritis) sudah ada SOP nya.

Hanya saja, saat kejadian memang sangat ramai dengan keluarga pasien, sehingga SOP tersebut tidak bisa dijalankan. Bahkan bisa-bisa dapat mencelakai petugas medis.

Dirinya kembali mengatakan, dari hasil rapat di Komisi D kami nilai tenaga medis maupun dokter yang menangani pasien sudah sesuai prosedur SOP, jadi tidak ada itu yang namanya dugaan mallpraktek yang kini beredar luas di mata publik, misal Adapun itu harus ada prosedurnya yaitu melalui jalur hukum.

Dalam hearing ini juga kami memberi masukan dan usulan terkait peningkatan pelayanan Kesehatan kususnya di IGD RSUD Soewandhi, khusunya pengusulan tambahan ruangan-ruangan isolasi, penguatan kemanan, dan penguatan Kerjasama dengan kepolisian setempat, dan penguatan sosialisasi kepada Masyarakat mengenai SOP di RS khsusnya di IGD maupun di ruangan rawat inap.

Baca Juga :  PSI Surabaya Minta Pemkot Jangan Refocusing Anggaran Penanganan Banjir

Sementara itu dalam siaran pers Disinfokom Kota Surabaya, Senin (04/11/24). Sekda Kota Surabaya, Ikhsan, menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga RM. Ia juga berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

“Kami turut berduka cita. Mungkin karena saat itu situasi kurang nyaman secara psikologis, sehingga terjadi kesalahpahaman. Harapan kami, manajemen rumah sakit dapat memaklumi kondisi tersebut,” kata Ikhsan.

Selain itu, Ikhsan juga menuturkan bahwa RSUD Soewandhie adalah salah satu rumah sakit jujugan warga Surabaya. Sehingga penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan di sana.

“RSUD Soewandhie menjadi jujugan banyak warga. Semoga kejadian kesalahpahaman ini tidak mengurangi kepercayaan masyarakat pada rumah sakit,” tutup Ikhsan.

Share and Enjoy !