DPRD Surabaya Minta BPBD Siaga, Cahyo Siswo: Jangan Tunggu Banjir, Baru Bergerak
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 3 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Cahyo Siswo Utomo (dk)
DIAGRAMKOTA.COM – Awal musim hujan tahun ini kembali membawa persoalan klasik bagi warga Kota Surabaya: banjir dan genangan air di sejumlah titik. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Cahyo Siswo Utomo, mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar lebih cepat dan tanggap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
“Sekarang ini sudah memasuki musim hujan, dan beberapa hari terakhir kita lihat genangan muncul di mana-mana. Kami berharap BPBD mengetahui titik-titik rawan, terutama yang berpotensi terjadi bencana,” ujar Cahyo seusai rapat paripurna Pemkot dan DPRD Surabaya, Kamis (6/11/2025).
BPBD Diminta Responsif dan Siaga di Titik Rawan
Cahyo menegaskan, mitigasi dan kesiapsiagaan merupakan kunci utama menghadapi musim hujan. Ia berharap BPBD bisa menyiapkan tim di lokasi-lokasi yang berpotensi banjir agar penanganan cepat dilakukan ketika hujan lebat mengguyur kota.
“BPBD harus responsif. Ketika nanti hujan lebat turun lagi, mereka sudah siaga di spot-spot yang rawan. Jangan sampai ada warga yang celaka karena terperosok ke kubangan air yang tak terlihat,” imbuhnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, BPBD memang tidak secara langsung mengatasi penyebab banjir, melainkan fokus pada penanganan dampak dan kesiapsiagaan.
“Kalau soal mengatasi banjir itu bukan ranah BPBD, tapi di Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga. Anggaran BPBD itu untuk antisipasi bencana, termasuk penanganan saat terjadi banjir,” jelas Cahyo.
Apresiasi untuk Wali Kota Surabaya
Cahyo juga mengapresiasi langkah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang turun langsung meninjau titik-titik banjir. Ia menilai tindakan tersebut menunjukkan tanggung jawab moral dan kepedulian pemerintah terhadap kondisi warganya.
“Kita apresiasi Pak Wali Kota yang turun langsung ke lapangan. Kalau dari DPRD, nanti tergantung arahan Ketua Komisi A apakah akan ada sidak resmi. Tapi secara pribadi, anggota dewan berhak melakukan peninjauan di wilayah konstituennya,” ujarnya.
Vandalisme Harus Didekati dengan Edukasi
Selain persoalan banjir, Cahyo juga menyoroti aksi vandalisme terhadap mural kota yang sempat marak di sejumlah lokasi. Ia menilai tindakan itu perlu disikapi secara proporsional agar tidak sekadar dihukum tanpa pendekatan pembinaan.
“Kami menyayangkan adanya vandalisme, apalagi terhadap mural yang dibuat dengan niat baik. Kalau ketemu pelakunya, sebaiknya diajak bicara dan dilibatkan dalam kegiatan mural. Mungkin mereka hanya butuh wadah untuk berekspresi,” kata Cahyo.
Namun demikian, ia tetap menegaskan pentingnya penegakan hukum apabila tindakan tersebut memang memenuhi unsur pidana.
“Kalau unsur pidananya jelas, tentu bisa diproses. Tapi kalau masih anak muda, lebih baik kita arahkan dan beri ruang untuk berkarya. Mereka bisa dilatih agar menjadi seniman mural, bukan pelaku vandalisme,” ujarnya menambahkan.
DLH Diminta Waspada Pohon Tumbang
Cahyo turut memberikan perhatian terhadap potensi pohon tumbang yang kerap terjadi saat hujan dan angin kencang. Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk lebih proaktif melakukan perantingan pohon sebagai langkah antisipatif.
“Respon cepat DLH sangat penting. Ada pohon-pohon tinggi yang rawan tumbang ketika hujan dan angin kencang. Kami harap DLH aktif melakukan perantingan, dan warga juga bisa melapor bila melihat titik berisiko,” tegasnya.
Sinergi Tiga Pihak Hadapi Musim Hujan
Mengakhiri pernyataannya, Cahyo menekankan bahwa keberhasilan mitigasi bencana tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga kolaborasi dengan masyarakat dan pengawasan legislatif.
“Mitigasi itu kuncinya kolaborasi. Pemerintah harus siap, warga juga perlu waspada, dan DPRD akan terus mengawasi pelaksanaannya,” pungkas Cahyo. [@]




