Eri Cahyadi Optimis Pinjaman Rp 5,6 Triliun Ubah Surabaya

PEMERINTAHAN140 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa dana pinjaman sebagai solusi pembiayaan alternatif untuk mendukung percepatan pembangunan di Surabaya direncanakan cair antara Mei hingga Juni 2025.

“Bisa saja dana tersebut turun di bulan Mei atau Juni, tapi tidak sekaligus. Misalnya, jika ada proyek infrastruktur yang masih dalam tahap pembebasan lahan, sedangkan pembangunan fisiknya baru direncanakan pada 2026, maka pencairannya dilakukan bertahap hingga tahun tersebut,” kata Eri, Selasa (21/01/2025).

Pinjaman tersebut juga akan digunakan untuk melunasi tunggakan pembayaran kepada rekanan proyek infrastruktur.

“Anggaran untuk rumah sakit sudah tersedia di APBD. Ketika dana ini cair, pembayarannya bisa dilakukan secara bertahap. Misalnya, kita tidak langsung membayar Rp 400 miliar sekaligus, tapi secara cicilan. Meski begitu, rekanan sudah menerima pembayaran penuh sebesar 100 persen,” jelasnya.

Baca Juga :  Dugaan Masalah Bullying ,Wawali Armuji Sidak Di Great Christal Scholl and Course Center

Eri menambahkan bahwa pinjaman senilai Rp 5,6 triliun ini bersifat tetap. “Pembiayaan alternatif ini sudah ditetapkan sebesar Rp 5,6 triliun. Kami mengupayakan pembiayaan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), juga tengah menjajaki kerja sama dengan Bank Jatim dan Bank Mandiri untuk mendapatkan bunga yang lebih rendah,” ungkapnya.

Menurut Wali Kota, skema pembiayaan alternatif ini telah mendapat persetujuan dari DPRD Surabaya. Pelunasan pinjaman akan dilakukan dalam jangka waktu lima tahun.

“Jika pembangunan hanya mengandalkan APBD, perkembangan kota akan berjalan lambat. Dengan pembiayaan alternatif, dana besar bisa langsung digunakan di awal, sedangkan pelunasannya dilakukan secara bertahap dalam lima tahun. Dengan begitu, saya memastikan beban pinjaman tidak akan memberatkan wali kota berikutnya,” tegas Eri.

Baca Juga :  Dugaan Masalah Bullying ,Wawali Armuji Sidak Di Great Christal Scholl and Course Center

Ia menambahkan, langkah ini diambil agar tidak perlu melakukan rasionalisasi pada program pembangunan infrastruktur, terutama di tengah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Program MBG membutuhkan tambahan anggaran Rp 1 triliun. Solusinya adalah mengambil dana dari belanja infrastruktur, tetapi tanpa mengurangi alokasi yang sudah ada. Hal ini sudah menjadi kesepakatan dengan DPRD agar pembangunan infrastruktur tetap berjalan guna mendorong perekonomian,” jelasnya.

Salah satu proyek yang direncanakan adalah pembangunan Jalan Menganti-Wiyung yang akan terhubung ke Gresik dan kawasan Lidah.

“Di sepanjang jalan tersebut nantinya akan dibangun area tempat makan di setiap sisinya, sehingga ekonomi bisa bergerak dan berkembang di sana,” ujarnya.

Eri juga menyampaikan rencana untuk menghadirkan program pengobatan gratis. Selama ini, pelayanan kesehatan masih bergantung pada BPJS dan dana dari pemerintah pusat.

Baca Juga :  Dugaan Masalah Bullying ,Wawali Armuji Sidak Di Great Christal Scholl and Course Center

“Kita harus mengambil langkah-langkah strategis agar ekonomi tetap bergerak dan masyarakat semakin sejahtera. Dengan skema pembiayaan alternatif ini, saya berharap Surabaya bisa mengalami perubahan besar dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan,” tutupnya. (dk/red)

Share and Enjoy !