Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » FORUM OPINI » Antara Tugas Negara dan Views YouTube: Siapa Sebenarnya yang Mereka Layani?

Antara Tugas Negara dan Views YouTube: Siapa Sebenarnya yang Mereka Layani?

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month 8 jam yang lalu
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Dalam era digital saat ini, jabatan publik tak lagi hanya bersandar pada kekuasaan birokrasi—melainkan juga pada kemampuan menghasilkan “value” di ruang publik, termasuk lewat platform konten digital. Kasus dua figur publik Indonesia yakni Dedi Mulyadi (Gubernur Jawa Barat) dan Armuji (Wakil Wali Kota Surabaya) menjadi ilustrasi menarik bagaimana gaji dan tunjangan resmi pejabat daerah menjadi satu hal, sementara penghasilan konten digital bisa menjadi hal lain yang jauh lebih besar — dan menuntut transparansi serta tata kelola yang baik.

Gaji & Tunjangan: Realitas Resmi

Berdasarkan data publik:

  • Dedi Mulyadi secara terbuka menyebut bahwa gaji dan tunjangan gabungan jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat hanya berada di kisaran Rp 8,1 juta per bulan. (Radar Bogor)

  • Sedangkan untuk wakil wali kota atau wakil kepala daerah secara umum, publikasi menyebut bahwa “gaji pokok wakil wali kota/bupati” adalah sekitar Rp 1,8 juta per bulan; tunjangan jabatan wakil kepala daerah sah‐dipublikasi sekitar Rp 3,24 juta per bulan. (Detik.com)

  • Artinya, jika dijumlahkan, estimasi penghasilan resmi seorang wakil wali kota bisa berada di kisaran ~Rp 5 juta per bulan (gaji pokok + tunjangan dasar) sebelum tunjangan lainnya dan fasilitas.

  • Untuk gubernur, peraturan PP Nomor 59 Tahun 2000 menetapkan gaji pokok gubernur di angka sekitar Rp 3 juta per bulan; ditambah tunjangan jabatan Rp 5,4 juta per bulan. (Obor Timur)

  • Begitu kita hitung: gaji pokok (Rp 3 juta) + tunjangan jabatan (Rp 5,4 juta) = ~Rp 8,4 juta per bulan — konsisten dengan angka Rp 8,1 juta yang disebut Dedi. (Inilah.com)

Dengan demikian, angka resmi yang terbuka menunjukkan bahwa gaji pejabat daerah tingkat provinsi atau kota masih dalam kisaran satu digit juta rupiah per bulan. Ini kontras jika dibandingkan dengan praktik “penghasilan digital” yang akan dibahas berikutnya.

Penghasilan Konten Digital: Potensi yang Signifikan

Dedi Mulyadi dikenal aktif di YouTube dan media sosial lainnya. Beberapa publikasi menaksir penghasilan kanal YouTube‐nya dalam kisaran sangat besar. Sebagai contoh:

  • Estimasi menyebut bahwa penghasilan dari YouTube Dedi bisa mencapai lebih dari Rp 5,3 miliar per bulan dari dua kanal yang dikelola. (Radar Kudus)

  • Laporan lain menyebut bahwa pendapatan YouTube Dedi mencapai “Rp 342 juta per hari” dalam satu analisis publik. (Youtube)

  • Kanal Wakil Wali Kota Surabaya Armuji (@Cakj1) tercatat memiliki sekitar 398 000 subscriber publik. (Youtube) Potensi monetisasi kanal ini lebih kecil dibanding kanal jutaan subscriber seperti milik Dedi, namun tetap signifikan sebagai “penghasilan non‐jabatan”.

Mengapa Perbandingan Ini Penting?

Perbandingan antara gaji resmi dan potensi penghasilan konten menunjukkan beberapa implikasi:

  1. Gap besar antara gaji resmi dan potensi digital – Dalam konteks Dedi, gaji resmi ~Rp 8 juta/bulan jauh kalah dibanding estimasi ratusan juta hingga milyar dari konten. Ini membuat publik bertanya: apakah “jabatan publik” kini hanya salah satu sisi dari “potensi ekonomis” figur publik?

  2. Transparansi dan tata kelola – Ketika pendapatan non-jabatan melejit, diperlukan pengungkapan yang jelas (LHKPN, pajak, konflik kepentingan) agar aktivitas komersial tidak menimbulkan benturan dengan tugas jabatan.

  3. Peran pejabat sebagai “creator” – Figur seperti Dedi dan Armuji memanfaatkan kanal digital untuk komunikasi publik, branding, dan interaksi. Ini nilai positif. Namun jika konten juga monetarisasi dengan pihak yang punya relasi pemerintahan, ada pertanyaan etika.

  4. Fokus publik & harapan masyarakat – Masyarakat masih berfokus pada kinerja jabatan (pelayanan publik, kebijakan) namun figur publik juga kini menjadi ruang komersial. Perlu keseimbangan antara tugas pelayanan dan hak memperoleh penghasilan lainnya.

Catatan dan Kewaspadaan

  • Estimasi penghasilan YouTube adalah perkiraan pihak ketiga berdasarkan metrik publik (views, subscriber, RPM) dan bukan angka resmi yang diverifikasi pemilik kanal atau pihak terkait. Misalnya, angka “Rp 5,3 miliar/bulan” untuk Dedi berasal dari media yang menganalisis data publik. (Radar Kudus)

  • Gaji pokok/tunjangan yang disebut mungkin belum mencakup seluruh fasilitas (mobil dinas, rumah dinas, biaya operasional) yang dibayar pemerintah dan bukan untuk konsumsi pribadi pejabat. Mis‐interpretasi bisa terjadi jika anggaran operasional dianggap “gaji”.

  • Kanal digital milik pejabat berbeda karakter dengan kanal komersial murni; kombinasi antara fungsi publik dan komersial perlu regulasi & moralitas tinggi.

Rekomendasi Kebijakan

  • Pemerintah daerah dan KPK dapat mendorong pengungkapan khusus untuk “pendapatan non-jabatan” pejabat yang berasal dari kanal digital/endorsement, agar publik memahami sumber income.

  • Peraturan daerah/pemda harus mengatur bahwa pejabat yang menghasilkan konten komersial tetap memisahkan fungsi sebagai pejabat dan sebagai creator—misalnya larangan endorse pihak yang berkontrak dengan pemda.

  • Media & masyarakat perlu mendorong verifikasi dan klarifikasi data: jangan hanya mengutip angka besar “perkiraan”, tetapi menuntut data lisensi, kontrak, atau pernyataan resmi pemilik kanal jika ingin menilai besaran nyata.

Kesimpulan

Perbandingan antara kedua figur publik—Dedi Mulyadi dan Armuji—menunjukkan bahwa gaji resmi sebagai pejabat bisa menjadi bagian kecil dari potensi penghasilan keseluruhan bila figur tersebut aktif di dunia digital. Ini membuka babak baru dalam pemerintahan—di mana pejabat bukan hanya pelayan publik, tetapi juga content creator. Namun, bila potensi itu tidak diatur dan dilaporkan dengan baik, justru bisa menimbulkan persepsi bahwa jabatan digunakan sebagai “platform pribadi”.

Pada akhirnya, tanggung jawab publik tetap: memastikan bahwa jabatan tetap untuk publik, bukan sekadar untuk branding atau monetisasi pribadi. Sehingga pelayanan tetap menjadi prioritas utama.

WhatsApp Image 2025 10 30 at 23.26.32

Catatan asumsi:

  • RPM/CPM untuk YouTube Indonesia sangat bervariasi. Estimasi pada tabel menggunakan asumsi konservatif Rp 10.000 per 1.000 view (bergantung niche, durasi, negara, moneterisasi).

  • Angka “Total penghasilan YouTube” bukan gaji tetap, melainkan estimasi berbasis publik & dapat berubah tiap bulan.

Angka-angka dalam tabel dan paparan di atas memberikan gambaran: gaji resmi pejabat daerah berada di kisaran jutaan rupiah per bulan, namun potensi pendapatan digital dapat jauh lebih besar. Ini bukan sekadar soal “siapa kaya siapa”, melainkan soal bagaimana publik memahami peran jabatan, penghasilan tambahan, dan regulasi yang mengaturnya.
Mari kita mendorong agar di era konten digital ini, pejabat publik tidak hanya pandai membuat video viral, tetapi juga menjadi teladan transparansi, akuntabilitas, dan mengutamakan pelayanan publik. (dk/red)

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Rekomendasi Untuk Anda

  • Perayaan Puncak Pemilihan Duta Wisata Jombang 2025

    Perayaan Puncak Pemilihan Duta Wisata Jombang 2025

    • calendar_month Jum, 24 Okt 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 39
    • 0Komentar

    JOMBANG – Grand Final Pemilihan Duta Wisata Guk dan Yuk Kabupaten Jombang 2025 menjadi momen yang memukau, dihadiri oleh ribuan penonton yang hadir di GOR Merdeka. Acara ini tidak hanya menampilkan kecantikan dan ketampanan para peserta, tetapi juga menegaskan peran penting generasi muda dalam mengembangkan sektor pariwisata daerah. Kehadiran Bupati Jombang Bupati Jombang, H. Warsubi, hadir […]

  • Transformasi Digital Korlantas, Kakorlantas :ETLE Catat Peningkatan Signifikan Penegakan Hukum di Jalan Raya

    Transformasi Digital Korlantas, Kakorlantas :ETLE Catat Peningkatan Signifikan Penegakan Hukum di Jalan Raya

    • calendar_month Jum, 10 Okt 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 33
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengungkapkan perkembangan signifikan dalam transformasi digital Korlantas Polri, khususnya di bidang penegakan hukum melalui sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Hal itu disampaikan Irjen Pol Agus di Lapangan NTMC Korlantas Polri, Kamis (10/10). Ia menjelaskan bahwa peningkatan kinerja ETLE menjadi salah satu fokus utama setelah perintah langsung […]

  • Brimob Polda Jatim Buka Layanan Kesehatan Gratis di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Brimob Polda Jatim Buka Layanan Kesehatan Gratis di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    • calendar_month Kam, 2 Okt 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 73
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Satuan Brimob Polda Jawa Timur membuka pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat di sekitar lokasi ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Dantim Kesehatan Brimob Polda Jatim, Brigpol Pranawa Panji Putra, S.Kep., Ners, mengatakan, layanan ini disediakan untuk membantu warga dan santri yang terdampak musibah termasuk keluarga korban yang menunggu proses evakuasi. Dalam pelayanan […]

  • Banjir Surabaya Barat, Ketua Komisi C Soroti Sistem Drainase dan Kesadaran Sampah

    Banjir Surabaya Barat, Ketua Komisi C Soroti Sistem Drainase dan Kesadaran Sampah

    • calendar_month Kam, 12 Des 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 83
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, dari Fraksi PDIP, angkat bicara mengenai banjir yang melanda wilayah Surabaya Barat. Eri menyebut permasalahan banjir tidak hanya dipicu oleh sistem drainase yang belum tuntas, tetapi juga karena rendahnya kesadaran warga terhadap pengelolaan sampah. ungkapnya ,Kepada di Gedung DPRD Surabaya, Rabu (11/12/2024), “Permasalahan utama banjir ini […]

  • Finalis Cak dan Ning Surabaya Lakukan Tindakan Pemukulan,Korban : Saya Tidak Pernah Ada Masalah !

    Finalis Cak dan Ning Surabaya Lakukan Tindakan Pemukulan,Korban : Saya Tidak Pernah Ada Masalah !

    • calendar_month Kam, 12 Sep 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Diagramkota.com Surabaya, – Peristiwa penganiayaan ini menghebohkan terjadi di lingkungan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) pada Selasa sore, Helmy Ferdiansyah (22), melakukan aksi premanisme disertai pemukulan terhadap salah satu mahasiswa Kedokteran Hewan yang menjadi korban kekerasan, Imam Utomo (21). Kejadian berawal ketika Helmy tampak mengalami perubahan perilaku yang mencolok. Ia terlihat gelisah dan berbicara tak […]

  • Pemerintahan Prabowo-Gibran: Genap 1 Tahun Transparansi dan Kemajuan Ekonomi-Politik Indonesia

    Pemerintahan Prabowo-Gibran: Genap 1 Tahun Transparansi dan Kemajuan Ekonomi-Politik Indonesia

    • calendar_month Rab, 22 Okt 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 51
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Ketum Yayasan Bangga Indonesia Maju mengapresiasi Pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menandai satu tahun kepemimpinan mereka dengan sejumlah capaian signifikan di bidang ekonomi dan politik. Meskipun masih ada tantangan, pemerintahan ini menunjukkan komitmen kuat untuk melanjutkan program-program strategis yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan stabilitas negara. “Dalam […]

expand_less