Pemkab Pesawaran Perkuat Sinergi Lintas Sektor untuk Cegah Stunting
DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kabupaten Pesawaran terus memperkuat langkah-langkah strategis dalam menangani isu stunting. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2025. Acara ini berlangsung di Balai Desa Bogorejo, Kecamatan Gedong Tataan, pada Jumat (19/9/2025). Rakor dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Pesawaran, Antonius Muhammad Ali, S.H., dan didampingi Ketua TP-PKK Kabupaten Pesawaran, Cindy Aria Anton, S.E., M.M.
Rakor ini menjadi momen penting dalam merancang langkah-langkah konkret pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi. Hadir dalam acara ini para camat, ketua TP-PKK se-Kabupaten Pesawaran, perangkat desa, kepala puskesmas, bidan desa, serta perwakilan tim pendamping keluarga. Kehadiran berbagai pihak menunjukkan bahwa penanganan stunting membutuhkan kolaborasi lintas sektor, termasuk dari organisasi perangkat daerah (OPD), puskesmas, pemerintah desa, hingga masyarakat.
Pentingnya Kolaborasi dalam Menangani Stunting
Wakil Bupati Antonius Muhammad Ali menekankan bahwa penanganan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial. Ia menyatakan bahwa isu ini sangat strategis karena berkaitan dengan masa depan generasi bangsa. “Forum ini sangat penting untuk menyatukan langkah, memastikan intervensi tepat sasaran, serta menghasilkan rencana aksi yang konkret dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keterlibatan puskesmas, bidan desa, dan kader Posyandu sangat krusial dalam menelusuri dan menangani kasus balita berisiko stunting. Termasuk balita dengan berat badan stagnan, gizi buruk, TBC kronis, atau gangguan metabolisme.
Data dan Target Penurunan Stunting
Kepala Bappeda Kabupaten Pesawaran, Adhytia Hidayat, memaparkan data terbaru terkait prevalensi stunting. Berdasarkan data, angka stunting di Pesawaran pada 2024 tercatat sebesar 15,5 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata Provinsi Lampung yang mencapai 15,9 persen. Target Pemkab Pesawaran adalah menurunkan angka stunting menjadi 12,2 persen pada 2026, selaras dengan RPJMD Provinsi Lampung yang menargetkan prevalensi 10,36 persen pada 2030.
Untuk mencapai target tersebut, koordinasi lintas sektor menjadi kunci. Intervensi harus fokus pada lokus prioritas, menyasar balita dan keluarga berisiko, serta dilakukan dengan kualitas yang terukur. Pendampingan berjenjang dari kabupaten ke kecamatan hingga desa akan diperkuat dengan melibatkan mitra non-pemerintah, termasuk akademisi, organisasi profesi, lembaga masyarakat sipil, mitra pembangunan, dan sektor swasta.
Integrasi Program dalam Perencanaan Pembangunan
Rakor ini juga membahas pentingnya memasukkan program penanganan stunting ke dalam RKPD dan Renja OPD. Hal ini bertujuan agar program tidak hanya berjalan di tahun berjalan, tetapi juga menjadi bagian dari perencanaan pembangunan jangka menengah yang berkesinambungan.
Kepala Dinas P3AP2KB, Maisuri, menegaskan bahwa TPPS telah dibentuk berdasarkan SK Bupati dan bertugas mengintegrasikan berbagai intervensi dengan pendekatan tematik, spasial, serta penguatan kualitas pelaksanaan. “Upaya ini tidak bisa hanya berhenti pada perencanaan. Pemantauan, evaluasi, dan penguatan kapasitas SDM juga menjadi faktor penentu keberhasilan,” ujarnya.
Peran Lembaga Kesehatan dan PMD
Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Media Apriliana, dan Kepala Dinas PMD, Nur Asikin, menjadi narasumber penting. Mereka menekankan perlunya percepatan aksi konvergensi, alokasi anggaran memadai, serta pengisian data berkualitas pada sistem pelaporan berbasis web. Hal ini untuk memastikan setiap langkah intervensi tercatat, terpantau, dan dievaluasi secara akurat.
Pendampingan Berjenjang untuk Pencegahan Stunting
Sebagai tindak lanjut, Pemkab Pesawaran merencanakan pendampingan berjenjang. Pemerintah kabupaten akan memantau dan membimbing kecamatan, sementara kecamatan akan mendampingi desa secara langsung. Skema ini dirancang agar proses pencegahan stunting berjalan berkesinambungan, bukan sekadar intervensi sementara.
Pendekatan ini juga akan diperkuat dengan kolaborasi lintas sektor, menjadikan semua pihak mulai dari pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, hingga akademisi berperan aktif.
Komitmen untuk Generasi yang Lebih Baik
Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemkab Pesawaran menegaskan komitmen kuatnya untuk menurunkan angka stunting, membangun generasi yang sehat dan produktif, serta memastikan bahwa program kesehatan dan sosial berjalan efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan.