Kembali! Eksplorasi Kopi Jawa di JCC dan Festival Peneleh 2024

DAERAH789 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Bank Indonesia Jawa Timur kembali menyelenggarakan Java Coffee Culture (JCC) dan Festival Peneleh pada tahun ini, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya. Acara ini akan menghadirkan sejumlah kepala daerah dan menteri sebagai narasumber.

Java Coffee Culture dirancang untuk memperkenalkan nilai, sejarah, dan filosofi kopi Jawa yang memiliki kontribusi signifikan dalam pengembangan komoditas kopi nasional.

Beragam kegiatan menarik akan diadakan, seperti Peneleh Heritage Track, Pasar Rakjat, Fun Walk, Business Matching, Educoffee, dan berbagai aktivitas lainnya.

Pagi ini, Sabtu (6/7/2024), salah satu agenda utama adalah talkshow “Coffee Talk” dengan tema “How to Bring Nusantara Coffee to International Markets,” yang diadakan di Hotel Double Tree Surabaya.

Baca Juga :  Penerima Bedah Rumah di Terungwetan Tak Kuasa Tahan Haru Saat Disambangi Plt Bupati Sidoarjo

Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, M. Noer Nugroho, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara Coffee Talk bertujuan untuk mempertemukan komunitas kopi dan mendukung gerakan bangga buatan Indonesia, terutama kopi sebagai komoditas unggulan Indonesia.

“Pada kesempatan ini akan ada sharing strategi pelaku kopi dalam menembus pasar global serta identifikasi produksi kopi di tanah air, serta peluang dan tantangan bisnis kopi hingga sukses story dari para pelaku bisnis kopi,” ujarnya.

Tiga narasumber hadir dalam talkshow Coffee Talk pagi ini, yaitu Indonesia Barista Champion 2018 dan Roaster Muhammad Aga, Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey, dan Wildan Mustofa, pelaku UMKM Kopi CV Frinsa Agrolestari binaan Bank Indonesia Jawa Barat.

Baca Juga :  NIB Kunci Akses UMKM Mendapatkan Program Bantuan Pemerintah

Pada tahun 2024 ini, JCC dikolaborasikan dengan Festival Peneleh sebagai ajang promosi Kampung Wisata Sejarah. Java Coffee Culture (JCC) dan Festival Peneleh digelar sejak Jumat, 5 Juli hingga puncaknya pada Minggu, 7 Juli 2024.

Tujuan utama acara ini adalah untuk meningkatkan eksposur melalui kegiatan business matching dan showcase UMKM.

“Sekaligus mendorong penguatan peran KPwDN BI untuk bersinergi dalam pengembangan kopi Jawa dan meningkatkan sinergi serta kolaborasi Bank Indonesia dengan berbagai pihak,” tutup Nugroho. (dk/nw)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *