Siapa Dewi Astutik? Biodata Gembong Narkoba Buron Interpol yang Ditangkap di Kamboja: Umur, Asal, Kasus
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 20 menit yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Dewi Astutik kembali menjadi perhatian nasional setelah BNN berhasil menangkapnya di Kamboja dalam sebuah operasi rahasia yang melibatkan pihak internasional. Penangkapan ini menjadi akhir dari masa pelarian seorang pemimpin narkoba yang menguasai jalur Golden Triangle. Kasus ini menarik perhatian karena terkait dengan penyelundupan sabu dengan nilai yang sangat besar.
Penangkapan Dewi dilakukan setelah penyelidikan yang berlangsung lama terhadap jaringan narkoba sabu lintas negara yang melibatkan sindikat dari Asia dan Afrika. Keberadaannya diketahui setelah masuk ke sebuah hotel di Sihanoukville sebelum akhirnya ditangkap oleh gabungan petugas. Peristiwa ini menjadi salah satu pengungkapan terbesar yang dilakukan BNN pada tahun 2025.
Nama Dewi sebelumnya sering muncul dalam berbagai penyelidikan terkait narkoba sejak tahun 2024. Jejak aktivitasnya berkaitan dengan heroin, sabu, hingga kokain yang beredar di kawasan Asia Tenggara. Riwayatnya membuatnya masuk dalam daftar buronan Interpol melalui red notice.
Jejak Perkara dan Peran Dewi dalam Jaringan Internasional
Dewi Astutik terkenal sebagai otak dari penyelundupan narkoba sebanyak 2 ton yang berasal dari jaringan Golden Triangle. Pengiriman tersebut berhasil dihentikan pada Mei 2025 ketika petugas menangkap kapal MT Sea Dragon Tarawa di Kepulauan Riau. Perkara ini melibatkan beberapa anggota kru asal Indonesia.
Sebelumnya, nama Dewi muncul dalam kasus penyelundupan heroin seberat 2.76 kg di Bandara Soekarno Hatta pada tahun 2024. Ia diduga mengarahkan pengambilan heroin dari Kamboja sebagai bagian dari operasi sindikat Thailand dan wilayah Melayu. Penemuan ini memperkuat dugaan bahwa ia telah lama memimpin perekrutan kurir asal Indonesia.
Dewi juga terkait dengan peredaran narkoba jenis kokain, sabu-sabu, dan ketamin yang berlangsung di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Kegiatannya menjadikannya sebagai salah satu tokoh penting dalam jaringan Golden Triangle bersama tokoh besar lain seperti Fredy Pratama. Statusnya sebagai buron meningkat setelah Interpol menerbitkan red notice.
Proses Penangkapan dan Operasi Bersama Antar Negara
Penangkapan Dewi di Kamboja berawal dari operasi intelijen yang melibatkan berbagai instansi. BNN yang dipimpin oleh Roy Hardi Siahaan bekerja sama dengan polisi Kamboja, Kedutaan Besar Indonesia di Phnom Penh, Atase Pertahanan, serta BAIS TNI. Kerja sama ini memungkinkan pengawasan terhadap pergerakan Dewi dilakukan secara ketat.
Ia ditangkap ketika memasuki lobi sebuah hotel di Sihanoukville tanpa sempat kabur. Penangkapan dilakukan cepat karena kekhawatiran bahwa Dewi akan dipindahkan oleh sindikat ke lokasi lain. Setelah penangkapan, ia dibawa ke Phnom Penh untuk proses penyerahan kepada pihak berwenang Indonesia.
BNN mengungkapkan bahwa langkah selanjutnya adalah mengungkap seluruh jaringan yang beroperasi di berbagai negara. Penyelidikan lebih lanjut kini menitikberatkan pada kurir, pemasok, dan mitra internasional yang bekerja sama dengannya. Pengungkapan ini diharapkan dapat mengganggu peredaran besar sindikat Golden Triangle.
Biodata Dewi Astutik
- Nama asli: Pariyatin
- Nama panggilan: Dewi Astutik, Mami
- Umur: 43 tahun
- Asal: Ponorogo, Jawa Timur
- Identitas: Menggunakan KTP saudara kandung sejak tahun 2023
- Pengalaman kerja: Mantan Pekerja Migran Indonesia di Taiwan sejak tahun 2011
- Jaringan: Kumpulan Golden Triangle dan kelompok Afrika di Asia Tenggara
Penangkapan Dewi Astutik menandai akhir dari perjalanan panjang seorang pemimpin sindikat narkoba yang menguasai jaringan internasional. Operasi lintas batas ini menunjukkan komitmen pihak berwajib dalam memerangi kelompok besar yang meluas ke berbagai wilayah. Kasus ini diharapkan mampu memutus jalur penyelundupan narkoba senilai triliunan rupiah. ***





Saat ini belum ada komentar