Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » PEMERINTAHAN » LEGISLATIF » Bayang Ilusif Lokalisasi yang Tak Kunjung Padam: Red Flag Pemkot Surabaya untuk Moroseneng 

Bayang Ilusif Lokalisasi yang Tak Kunjung Padam: Red Flag Pemkot Surabaya untuk Moroseneng 

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month Kam, 9 Okt 2025
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM — Sore itu, deretan bangunan tua di kawasan Moroseneng, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, tampak sunyi. Cat dindingnya pudar, pintu-pintu besi tertutup rapat. Sekilas tak ada yang mencurigakan, namun di balik keheningan itu, masih ada aktivitas yang mencederai komitmen moral Kota Pahlawan.

Ya, kawasan yang dulu dikenal sebagai lokalisasi Sememi Jaya 1 dan 2 itu kembali jadi sorotan. Di tengah geliat pembangunan dan ambisi Surabaya menuju kota modern, kabar tentang praktik prostitusi yang hidup diam-diam di bekas lokalisasi itu membuat publik mengernyitkan dahi.

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko — akrab disapa Cak Yebe — tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

“Kita menyayangkan ya. Dulu komitmen Pemkot adalah bagaimana Surabaya bersih dari kawasan prostitusi. Kawasan Moroseneng ini seharusnya sudah bersih. Bangunannya sebagian besar sudah diakuisisi Pemkot. Tapi ternyata masih dipakai untuk prostitusi,” ujarnya, dengan nada getir, Rabu (8/10/2025).

Janji yang Tertinggal

Bagi warga Surabaya, nama Moroseneng bukan sekadar lokasi di peta. Ia menyimpan sejarah panjang tentang perjuangan pemerintah dan masyarakat untuk keluar dari lingkaran gelap prostitusi. Tahun demi tahun, pemerintah berupaya menutup pintu-pintu maksiat — mulai dari Tambak Asri, Dolly, hingga Sememi.

Namun, fakta terbaru menunjukkan bahwa penertiban tak selalu berujung tuntas. Beberapa bangunan di eks lokalisasi Moroseneng kembali berfungsi sebagai tempat praktik prostitusi.

“Ini melanggar perda. Kita punya dasar hukum jelas. Tidak perlu menunggu Satpol PP turun tangan. Pengawasan harus dimulai dari RT, RW, lurah, dan camat. Kalau mereka diam, berarti ada pembiaran,” tegas politisi Partai Gerindra itu.

Mengingat Semangat Sang Mantan

Cak Yebe kemudian menyinggung sosok yang dulu menjadi ikon perjuangan moral di Surabaya — Tri Rismaharini.

“Dulu Bu Risma dengan ketegasannya bisa menutup Dolly, padahal itu salah satu lokalisasi terbesar di Asia Tenggara. Tapi beliau bisa ubah jadi kawasan produktif. Nah, sekarang kok Moroseneng malah hidup lagi? Ini harus segera ditindak,” katanya.

Ucapannya seperti menggugah ingatan publik. Ketika Dolly resmi ditutup, banyak yang tak percaya kawasan itu bisa berubah. Namun hari ini, tempat itu justru dikenal sebagai pusat pelatihan UMKM dan kerajinan tangan.
Sementara Moroseneng, yang pernah dijanjikan menjadi ruang ekonomi baru bagi warga, kini kembali menanggung stigma lama.

Seruan Tegas untuk Penegakan Hukum

Cak Yebe tak hanya menyampaikan kritik. Ia memberikan instruksi yang tegas kepada Satpol PP dan perangkat wilayah.

“Kalau ada rumah terkunci tapi diduga digunakan untuk prostitusi, segel saja. Satpol PP punya kewenangan itu. Lakukan penyegelan dengan berita acara dan koordinasi dengan wilayah,” ujarnya.

Menurutnya, penertiban bukan sekadar urusan moral, tapi juga wujud perlindungan terhadap masyarakat. Ia menilai, jika aparat hanya bergerak setelah ada laporan, maka fungsi pengawasan telah gagal.

“Jangan menunggu viral dulu. Razia dan patroli rutin harus jadi kewajiban, bukan reaksi sesaat,” katanya.

Mencegah “Embrio” Baru

Cak Yebe khawatir, jika pembiaran terus terjadi, Moroseneng bisa menjadi “embryo” bagi munculnya lokalisasi baru di wilayah lain.

“Kalau ini tidak segera ditangani, saya khawatir akan muncul tempat serupa di titik lain. Ini berbahaya bagi masa depan anak-anak dan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Bagi Cak Yebe, menertibkan bukan berarti menghakimi, melainkan menjaga martabat kota dan melindungi generasi muda dari lingkungan yang tak sehat. Ia berharap Pemkot dan masyarakat bisa bahu-membahu menutup celah praktik prostitusi terselubung di Surabaya.

“Surabaya ini kota pejuang. Jangan biarkan nilai-nilai perjuangan itu luntur hanya karena kita abai menjaga moral dan ketertiban,” tutupnya pelan. [@]

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jadwal Kapal PELNI KM Ciremai November 2025: Rute dan Harga Terbaru

    Jadwal Kapal PELNI KM Ciremai November 2025: Rute dan Harga Terbaru

    • calendar_month Sab, 18 Okt 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 205
    • 0Komentar

    Jadwal Kapal PELNI KM Ciremai Bulan November 2025 DIAGRAMKOTA.COM – Kapal PELNI KM Ciremai menjadi salah satu pilihan utama bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan antar pulau di Indonesia. Dalam bulan November 2025, kapal ini akan beroperasi dengan rute yang mencakup berbagai pelabuhan penting seperti Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Makassar, Bau-Bau, Ambon, Sorong, Manokwari, […]

  • Perubahan Mencolok pada Penampilan Mykhailo Mudryk

    Perubahan Mencolok pada Penampilan Mykhailo Mudryk

    • calendar_month Kam, 13 Nov 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 12
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Mykhailo Mudryk, pemain sayap Chelsea asal Ukraina, kembali menjadi sorotan setelah muncul dalam foto yang menunjukkan perubahan signifikan pada penampilannya. Pemain berusia 24 tahun ini tampil dengan gaya rambut baru dan pakaian kasual yang membuat para penggemar The Blues heboh. Sebelumnya, Mudryk dikenal dengan rambut pirang panjang yang menjadi ciri khasnya sejak awal karier. […]

  • Ribuan Hakim Protes : Hakim PN Kota Semarang Tetap Layani Masyarakat Pencari Keadilan

    Ribuan Hakim Protes : Hakim PN Kota Semarang Tetap Layani Masyarakat Pencari Keadilan

    • calendar_month Kam, 3 Okt 2024
    • account_circle Arie Khauripan
    • visibility 110
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Di tengah rencana aksi mogok oleh ribuan hakim di seluruh Indonesia untuk protes terhadap kesejahteraan yang belum menjadi prioritas pemerintah, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kota Semarang, Jawa Tengah, memastikan bahwa layanan persidangan tetap berjalan. Juru bicara PN Kota Semarang, Haruno Patriadi, mengatakan bahwa hakim di lembaga peradilan ini tetap semangat dan tidak ikut serta […]

  • Pengungkapan Kasus Peredaran Rokok Ilegal di Banyuwangi: Modus Unik dan Penindakan Tegas

    Pengungkapan Kasus Peredaran Rokok Ilegal di Banyuwangi: Modus Unik dan Penindakan Tegas

    • calendar_month Sel, 17 Des 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 119
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Polrestabes surabaya bersama aparat gabungan dari Polsek Simokerto,dan Bea Cukai Kanwil Jatim I, dan tim satreskrim, kepolisian polrestabes berhasil mengungkap peredaran rokok ilegal tanpa pita cukai yang rencananya akan didistribusikan ke wilayah Banyuwangi. Pengungkapan ini disampaikan kombes pol Dr. Luthfie sulistiawan, S. I. K.,M.H..,M.Si yang didampingi kasat reskrim AKBP Aris purrwanto, S. H.,S.I.K.,dan […]

  • Pimpinan DPRD Surabaya Hari Ini Di Tetapkan, Ketua Fraksi PDIP : Ditunggu Semua Anggota Dewan

    Pimpinan DPRD Surabaya Hari Ini Di Tetapkan, Ketua Fraksi PDIP : Ditunggu Semua Anggota Dewan

    • calendar_month Rab, 9 Okt 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 103
    • 0Komentar

    Diagramkota.com SURABAYA – DPRD Kota Surabaya hari ini akan menggelar rapat paripurna guna menetapkan pimpinan definitif. Rapat paripurna digelar setelah empat partai yang berhak atas kursi pimpinan telah mengirimkan nama calon pimpinan definitif. Ketua Fraksi PDI Perjuangan-PAN H Budi Leksono mengatakan, bahwa penetapan pimpinan definitif ditunggu seluruh anggota DPRD Kota Surabaya. “Ini adalah yang ditunggu […]

  • Rais Aam PBNU Kecam Tindakan Viral Gus Elham yang Cium Anak Kecil, Minta Aparat Bertindak

    Rais Aam PBNU Kecam Tindakan Viral Gus Elham yang Cium Anak Kecil, Minta Aparat Bertindak

    • calendar_month Jum, 14 Nov 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 23
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menyampaikan kecaman yang tajam terhadap tindakanpendakwahAsal Kediri, Jawa Timur, Mohammad Elham Yahya Luqman atauGus Elhamyang menjadi perhatian negatif masyarakat setelah mencium putri perempuan saat sedang berdakwah. Rais Aam PBNU tersebut menyerukan agar tindakan serupa tidak terjadi kembali. Menurutnya, pendekatan dakwah dengan cara demikian dianggap […]

expand_less