DPRD Surabaya Soroti Program Kampung Pancasila, Cak YeBe: Harus Ada Pilot Project
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sab, 13 Sep 2025
- comment 0 komentar

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko (Cak YeBe)
DIAGRAMKOTA.COM – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, yang akrab disapa Cak YeBe tersebut melontarkan kritik tajam terhadap pelaksanaan program Kampung Pancasila yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot). Ia menilai program tersebut berjalan tanpa perencanaan matang dan kurang kajian di lapangan.
“Tapi seyogyanya, kalau ingin bikin program kemasyarakatan, lakukan kajian dulu, bikin simulasi. Jangan hanya berorientasi pada hasil, tapi juga kendala dan tantangannya,” ujar politisi Gerindra yang akrab disapa Cak Yebe, Sabtu (13/9/2025).
Menurutnya, hampir semua program Wali Kota Surabaya selama ini dilaksanakan tanpa melibatkan DPRD, bahkan tidak diajak sekadar berdiskusi. Alhasil, kebijakan yang seharusnya bersifat strategis langsung dijalankan di seluruh wilayah kota tanpa persiapan yang memadai.
“Yang unik, hampir semua program wali kota ini tidak pernah melibatkan DPRD, bahkan sekadar diajak diskusi. Program tiba-tiba langsung dirunning se-Surabaya,” tegas Cak Yebe.
Tanggung Jawab OPD Dinilai Tidak Proporsional
Cak Yebe juga menyoroti mekanisme pelaksanaan yang membagi tanggung jawab ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tiap kecamatan. Menurutnya, hal ini menimbulkan ketimpangan lantaran kapasitas anggaran tiap OPD berbeda.
“Kalau OPD anggaran besar, mereka akan jor-joran untuk program ini. Tapi kalau OPD yang tidak punya anggaran besar bagaimana?” ungkapnya.
Usulan Perbaikan: ToT dan Pilot Project
Agar lebih efektif, ia mendorong adanya pembekalan intensif untuk lurah dan camat sebelum program dijalankan. Dengan pola Training of Trainer (ToT), pesan dan nilai Pancasila dapat diteruskan secara berjenjang hingga tingkat RT dan komunitas lokal.
“Kalau 153 lurah dan 31 camat diberikan pembekalan ToT secara intensif, mereka bisa meneruskan ke jajarannya, lalu ke RW, RT, Dawis, KSH, hingga Karang Taruna,” jelasnya.
Selain itu, ia mengusulkan adanya pilot project di beberapa titik sebagai acuan keberhasilan sebelum program diterapkan serentak.
“Lebih baik lagi kalau ada pilot project, misalnya satu kelurahan per zona wilayah Surabaya dijadikan contoh,” tambahnya.
DPRD Surabaya: Fokus pada Generasi Muda dan Kearifan Lokal
Cak Yebe menegaskan, tujuan utama Kampung Pancasila semestinya adalah memperkuat kultur masyarakat, khususnya generasi muda. Jika program ini tidak berhasil, Pemkot diminta untuk menyiapkan konsep baru yang lebih sesuai dengan identitas lokal.
“Kampung Pancasila nek sampe gak sukses, yo bikin maneh kampung dengan istilah baru yang mengusung kearifan lokal. Tujuannya memperkuat kultur agar terbangun fanatisme emosional arek Suroboyo,” pungkasnya.
Program Kampung Pancasila sendiri merupakan inisiatif Pemkot Surabaya untuk memperkuat nilai kebhinekaan, persatuan, dan gotong royong di tingkat kampung. Namun, hingga kini efektivitas dan arah implementasinya masih dipertanyakan sejumlah pihak, termasuk DPRD. [@]




