Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » PERISTIWA » Saiful Huda Ems: Negeri Salah Urus 

Saiful Huda Ems: Negeri Salah Urus 

  • account_circle Arie Khauripan
  • calendar_month Sab, 31 Mei 2025
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM -Baiklah, mari sejenak kita rehat dari perbincangan soal Ijazah Palsu dari seorang alumnus UGD yang mengaku alumnus UGM.

Kita rehat juga sejenak dari perbincangan soal wajahnya Pak Mukibul yang mulai kusut, banyak flek, noda hitam, seolah menjadi penuh tanda kehidupannya yang semakin ruwet, hingga tak menampakkan aura kewibawaannya lagi.

Problem: Pada tanggal 27 Mei 2025 yang lalu, saya dikejutkan oleh pemberitaan Kompas.com, bahwa ada 24 juta Penduduk Indonesia hidup di bawah  garis kemiskinan.

Selain itu juga telah ada 3,17 juta jiwa Penduduk Indonesia yang tergolong miskin ekstrem, yakni individu/kepala keluarga yang pengeluarannya hanya Rp. 400 ribu perbulan. Sedangkan yang pengeluaran perkapitanya Rp. 600 ribu perbulan, dikategorikan sebagai miskin.

Orang yang mengatakan hal itu bukanlah orang-orang oposan, bukan Kadrun sebagaimana yang sering dilontarkan oleh Pemuja Mukibul, melainkan Wamensos RI, Agus Jabo Priyono saat kunjungan kerjanya di Universitas PGRI Semarang, Selasa (27/5/2025).

Ini berarti, pernyataan tersebut bukanlah hal yang mengada-ada, bahkan biasanya yang terjadi dalam kenyataan bisa jauh lebih banyak dari itu, karena jika fakta diungkap yang sesungguhnya, para demonstran akan bangkit kembali dan mengggeruduk ke rumah Mukibul di Solo, untuk meminta pertanggung jawabannya.

Kenapa kok Mukibul yang disalahkan? Ya karena sudah menjadi rahasia umum, bahwa Mukibul itu Dalang Seluruh Bencana Perekonomian dan Kebangkrutan Indonesia (MDSB PKI), hingga Pemerintahan Prabowo Subianto tidak dapat banyak lagi melakukan pembangunan apa-apa yang lebih spektakuler dan berarti.

Jalan-jalan raya, jembatan penyebrangan banyak yang rusak, rumah sakit, sekolah-sekolah dan universitas negeri mulai banyak yang kesulitan keuangan hingga mulai “mencekik” keuangan pasien dan siswa serta mahasiswanya.

Perusahaan-perusahaan banyak yang bangkrut, hingga terjadi gelombang PHK dimana-mana. Hotel-hotel dan restaurant banyak yang tutup dan dijual secara online dan lainnya.

Ya bagaimana keadaan tidak seperti itu, wong Mukibul ketika jadi presiden ia tidak sibuk mengurus negara secara serius, namun malah sibuk membangun jaringan bandit yang populer dengan sebutan Oligarki.

Serta sibuk menempatkan anak, menantu, keluarga besarnya serta selebriti dari yang mulai bertopeng pengusaha hingga mubaligh, pada jabatan-jabatan strategis di Pemerintahan dan BUMN, dengan menghalalkan segala cara.

Hal yang seperti demikian tentu membuat Presiden Prabowo Subianto terkena getahnya, sebab Pemerintahan Prabowo yang kas negaranya terkuras untuk membayar hutang pemerintahan Mukibul di masa lalu, tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan berbagai kebijakan yang sudah dicanangkannya.

MBG banyak yang ditolak siswa karena makanannya terkesan asal ada saja, biaya untuk pendidikan yang katanya mau digratiskan malah jadi semakin mahal, manajemen BPJS banyak yang kacau balau, hingga rakyat mulai banyak yang malas bayar iuran BPJS bulanan, maka jangan salahkan kalau kemarin saya sempat chat dan marah ke Pak Menteri Kesehatan.

Hotel-hotel dan restaurant-restaurant yang mulai banyak dijual secara online seperti yang tadi saya katakan, itu juga sangat berbahaya, karena akan mengakibatkan efek domino bagi sektor pariwisata dan lainnya.

Lihat saja bandara-bandara di Bali mulai banyak yang sepi karena minimnya wisatawan asing/mancanegara yang datang ke Indonesia.

Jika keadaan terus terjadi seperti ini, maka investor luar negeripun akan malas berinvestasi di Indonesia, yang mengakibatkan serapan untuk tenaga kerja di Indonesia akan hilang dan Indonesia akan menjadi Gudang Pengangguran Terbesar di Dunia.

Hal yang demikian akan diikuti oleh harga kebutuhan hidup rakyat yang terus membumbung tinggi dan tak terjangkau oleh warga yang hendak beli, kecuali untuk sektor kebutuhan biologis bagi lelaki hidung belang, karena para Peramu Nikmat akan berhamburan, tumbuh menjamur seperti jamur di musim hujan dan didiskon habis-habisan. Ngeri sekali bukan?. Naudzubillah…

Solusi : Sebetulnya keadaan buruk yang sedang dan akan terjadi di negeri ini sebagaimana yang saya kemukakan diatas, tidak akan terus berlanjut dan berdampak besar, bahkan malahan bisa dibalik keadaannya dengan yang jauh lebih baik, jika sekiranya Pemerintahan Prabowo Subianto bersedia melakukan hal-hal yang akan saya jelaskan sebagai berikut:

Pertama, Presiden Prabowo sebaiknya mulai berani bersikap tegas pada menteri-menterinya yang terindikasi memiliki persoalan hukum. Misalnya, menteri yang terlibat korupsi Judi Online, terlibat korupsi Pertamina, terlibat korupsi di pengelolaan pertambangan dll.

“Ini harus segera direshuffle, karena da tidak mungkin bisa maksimal bekerja mengingat banyaknya problem yang membelit dirinya.”

Kedua, mau tidak mau, suka tidak suka, Presiden Prabowo harus berani memutus mata rantai instruksi politik Mukibul Bandit Solo, yang mata dan fikirannya tidak pernah bisa fokus melihat dan mengikuti instruksi Presiden Prabowo Subianto di istana kepresidenan.

Jangan sampai seperti terjadi hal yang seperti sekarang, rakyat lebih banyak memperbincangkan prilaku politik Mukibul di Solo daripada memperbincangkan apalagi memberikan dukungan untuk berbagai kebijakan Presiden Prabowo di Jakarta.

Memangnya Ibu Kota Indonesia ini ada dua (Jakarta dan Solo)?. Ini semua tidak akan terjadi jika rakyat tidak melihat banyaknya menteri yang lebih hormat ke Pak Mukibul daripada hormat ke Presiden Pak Prabowo Subianto, dan mau mengikuti visi Presiden Pak Prabowo Subianto !.

Ketiga, karena Indonesia ini jumlah penduduknya terlampau banyak dan wilayahnya terlalu luas, maka sebaiknya Pak Presiden Prabowo mulai memberikan dukungan untuk tokoh-tokoh masyarakat, wabil khusus dari para tokoh Jenderal TNI purnawirawan senior yang pernah mengusulkan, agar Wapres Gibran Rakabuming Raka dimakzulkan melalui MPR.

Indonesia tidak akan pernah bisa maju kalau Wapresnya masih terlalu buta untuk dapat melihat, apalagi membantu presiden memberikan solusi untuk Indonesia yang terkepung banyak masalah besarnya.

Gibran Rakabuming Raka sudah selesai perannya untuk membuat Pak Prabowo menang sebagai presiden, karena itu balas jasa politik untuknya sebagai Wapres, sudah terasa cukup 6 sampai 7 bulan saja, hingga harus segera dimakzulkan dan diganti dengan orang yang jauh lebih kompeten, karena ini taruhannya masa depan bangsa dan negara Pak !.

Berbicara mengenai figur Cawapres pengganti Gibran, untuk sementara saya belum dapat memberikan masukan, namun untuk posisi-posisi Calon Menteri mungkin saya masih dapat memberikan masukan pada Presiden Pak Prabowo Subianto, yang di antaranya adalah Bang Haidar Alwi.

Kenapa saya disini mengusulkan Bang Haidar Alwi sebagai Calon Menteri?

Pertama, beliau sudah saya kenal dekat secara personal, berikut berbagai sepak terjang kegiatan sosialnya yang diacungi jempol oleh para relawan politik yang selama bertahun-tahun ini tidak pernah absen memperhatikan keadaan politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan Indonesia.

Kedua, Bang Haidar Alwi ini juga dikenal sebagai tokoh toleransi antar umat beragama, yang di masa Pemerintahan Jokowi sampai hari ini, di masa Pemerintahan Pak Prabowo Subianto, banyak melakukan kajian-kajian kritis soal politik dan perekonomian di Indonesia, dan tentu saja untuk soal-soal kehidupan kerukunan antar umat beragamapun, beliau tidak ketinggalan untuk mengkajinya.

Sebagai fisikawan yang luar biasa cerdas, Bang Haidar Alwi melihat betapa banyak potensi besar yang dimiliki Indonesia, namun sayangnya selama ini terjadi salah urus atau salah kelola.

Sehingga yang harusnya Indonesia menjadi negara terkaya di dunia yang bersaing dengan kebesaran Negara RRT, malahan Indonesia jatuh menjadi negara dengan penduduk paling miskin ke dua di dunia, dan terbelit hutang yang tiada habis-habisnya.

Karena hal yang demikian, Bang Haidar Alwi kemudian berusaha mengingatkan, bahwa masa depan Indonesia terletak pada kemampuannya membangun industri dalam negeri yang kuat, inklusif, dan bernilai tambah tinggi. Transformasi ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal martabat nasional.

Bangsa yang berdaulat bukanlah bangsa yang menambang untuk orang lain, melainkan bangsa yang mampu menciptakan sendiri produknya, menguasai teknologinya, dan menyejahterakan rakyatnya melalui sistem ekonomi yang mandiri.

Indonesia harus berani melangkah lebih jauh. Dari sekadar eksportir mentah menjadi pencipta nilai tambah. Dari pasar global menjadi pengendali arah industri masa depan. Itulah wajah bangsa besar yang sesungguhnya.

Menarik sekali bukan? Maka, ayolah Pak Presiden Prabowo Subianto, segeralah reshuffle kabinet, ganti para menteri yang bermental garong dan yang tak bermutu itu, dengan anak-anak bangsa yang baik, kompeten, berintegritas dan luhur budi tanpa ari. (dk/SHE).

Penulis: Saiful Huda Ems. Lawyer dan Analis Politik.

  • Penulis: Arie Khauripan

Rekomendasi Untuk Anda

  • Armuji

    Armuji: Dari Jagoan STM Hingga ‘Lara Ati’ ke Kursi Wakil Wali Kota Surabaya 2025

    • calendar_month Sen, 17 Feb 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 343
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Armuji, Wakil Wali Kota Surabaya terpilih, dijadwalkan akan dilantik pada 20 Februari 2025. Ia akan kembali mendampingi Wali Kota Eri Cahyadi untuk periode kedua setelah memenangkan kontestasi Pilwali Surabaya melawan kotak kosong. Pasangan yang dikenal dengan akronim Erji (Eri-Armuji) itu berhasil memperoleh 980.380 suara, jauh mengungguli kotak kosong yang hanya mendapatkan 224.340 suara. […]

  • Kepala SMAN 1 Cimarga Kembali Beraktivitas Usai Kasus Tampar Siswa, Guru Khawatir Jaga Disiplin

    Kepala SMAN 1 Cimarga Kembali Beraktivitas Usai Kasus Tampar Siswa, Guru Khawatir Jaga Disiplin

    • calendar_month Jum, 17 Okt 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 105
    • 0Komentar

    Kepala Sekolah yang Kembali Aktif, Tapi Masih Merasa Khawatir DIAGRAMKOTA.COM – Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, kembali menjalankan tugasnya setelah sebelumnya dinonaktifkan akibat kasus penamparan terhadap seorang siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah. Meski kini sudah aktif kembali, Dini mengaku masih merasa waswas dan khawatir akan batasan dalam memberikan teguran kepada murid. Dini menjelaskan […]

  • Pembersihan PKL di Jalur Piket Nol Terkait Kebut Distribusi dan Evakuasi Semeru

    Pembersihan PKL di Jalur Piket Nol Terkait Kebut Distribusi dan Evakuasi Semeru

    • calendar_month Sab, 22 Nov 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 21
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kabupaten Lumajang bersama instansi terkait melakukan penertiban di sepanjang bahu Jalan Nasional Piket Nol, Pronojiwo. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memastikan kelancaran mobilisasi selama masa darurat erupsi Gunung Semeru. Penertiban fokus pada pedagang kaki lima (PKL) dan aktivitas liar yang dinilai mengganggu akses jalan. Peran Strategis Jalur Piket Nol Jalur Piket […]

  • tunjangan rumah dprd

    Menguras Keuangan Daerah, Tunjangan Rumah DPRD Harus Dihentikan

    • calendar_month Ming, 7 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 156
    • 0Komentar

      Penyesuaian Tunjangan Anggota DPRD, Perlu Konsistensi dengan Kebijakan Pusat DIAGRAMKOTA.COM – Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyampaikan pandangan mengenai tunjangan perumahan bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang menurutnya seharusnya dihapus. Ia menilai bahwa pemberian tunjangan tersebut tidak lagi relevan dan justru memberatkan keuangan daerah. Hal ini terlihat dari berbagai daerah seperti Jakarta, Jawa […]

  • polda metro jaya

    Penetapan Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi, Demo Sejumlah Masyarakat di Depan Polda Metro

    • calendar_month Kam, 13 Nov 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 53
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Polda Metro Jaya telah menetapkan delapan tersangka terkait dugaan pencemaran nama baik dan manipulasi data elektronik yang dilaporkan oleh Bapak Insinyur Jokowi. Penetapan ini dilakukan setelah penyidik melakukan analisis mendalam terhadap laporan yang masuk. Klaster Tersangka Delapan tersangka ini dibagi menjadi dua klaster. Klaster pertama terdiri dari ES KTR, MRF, RE, dan DHL. Sementara […]

  • Moroseneng Masih Hidup, DPRD: Janji Eri Cahyadi Omong Kosong!

    Moroseneng Masih Hidup, DPRD: Janji Eri Cahyadi Omong Kosong!

    • calendar_month Jum, 3 Okt 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 158
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Informasi masih beroperasinya lokalisasi Moroseneng di kawasan Sememi Jaya I dan Sememi Jaya II memantik kemarahan dari legislatif Kota Surabaya. Imam Syafi’i, anggota DPRD Kota Surabaya, tak bisa menutupi kekecewaannya setelah mendapati informasi bahwa praktik prostitusi di lokasi yang seharusnya sudah ditutup itu tetap berjalan. Politisi Partai NasDem ini menuding Pemkot Surabaya, khususnya […]

expand_less