DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kecamatan Pabean Cantikan bergerak cepat menyelesaikan administrasi kependudukan seorang bayi yang sebelumnya tertahan di sebuah klinik bersalin di Asemrowo, Surabaya. Bayi bernama Bima Febriano kini telah memiliki akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA), dan masuk dalam Kartu Keluarga (KK) ibunya setelah penyelesaian biaya persalinan pada Senin (3/2/2025).
Camat Pabean Cantikan, Muhammad Januar Rizal, menyatakan bahwa pihaknya langsung mendatangi tempat tinggal ibu bayi, Siti Ayu (23), yang kini menetap di sebuah kos di Tambak Asri, Kecamatan Krembangan, untuk mempercepat pengurusan dokumen.
“Fokus utama kami adalah memastikan bayi Bima Febriano memiliki dokumen kependudukan yang lengkap, seperti akta kelahiran dan KIA, serta tercatat dalam KK ibunya,” ujar Rizal, Selasa (4/2/2025).
Selain itu, Rizal juga membantu mengaktifkan kembali kepesertaan BPJS Siti Ayu yang sebelumnya nonaktif akibat kelalaiannya dalam memeriksa status kepesertaannya.
“Semua urusan ini selesai dalam waktu kurang dari 24 jam. Ini membuktikan bahwa pelayanan kami cepat dan efektif,” tegasnya.
Rizal juga mengingatkan masyarakat untuk segera mengurus administrasi kependudukan mereka, mengingat saat ini layanan tersebut semakin mudah dan gratis.
“Di Kecamatan Pabean Cantikan, kami memiliki layanan Cak Klepon (Cetak Akta Kematian dan Akta Kelahiran Melalui Handphone) untuk mempermudah warga dalam mengurus dokumen kependudukan,” tambahnya.
Siti Ayu mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah setempat.
“Alhamdulillah, BPJS saya sudah aktif kembali. Anak saya juga sudah memiliki akta kelahiran, KIA, dan tercatat dalam KK. Saya sangat berterima kasih kepada Pak Camat dan stafnya atas bantuan cepat dan gratis ini,” katanya.
Sementara itu, Daniel Lukas Rorong, pendiri Komunitas Tolong Menolong (KTM) yang turut membantu kasus ini, mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Camat dan staf Kecamatan Pabean Cantikan.
“Pak Rizal selalu memberikan update kepada saya sejak pertama kali saya melaporkan kasus ini. Kinerja beliau dan stafnya luar biasa, dan saya sangat mengapresiasi langkah cepat mereka,” ungkap Daniel.
Sebagai aktivis sosial, Daniel juga mengingatkan pentingnya memastikan administrasi kependudukan tetap terjaga agar warga tidak mengalami kendala dalam mengakses layanan publik seperti kesehatan dan pendidikan.
“Kasus yang dialami oleh Siti Ayu ini seharusnya menjadi pelajaran bagi warga Surabaya lainnya agar lebih memperhatikan status kependudukan dan kepesertaan BPJS mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, kasus ini sempat menjadi perhatian publik setelah Siti Ayu mengalami kesulitan melunasi biaya persalinan di klinik bersalin tersebut. Beruntung, Komunitas Tolong Menolong (KTM) membantu membayar tagihan yang awalnya Rp2.161.000 menjadi Rp1.100.000 setelah mendapatkan diskon, sehingga bayi akhirnya bisa dibawa pulang.
Bahkan, persoalan ini sampai ke perhatian Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, yang turun langsung untuk membantu penyelesaian antara pihak klinik bersalin dan orang tua bayi. Sebelum meninggalkan lokasi, Armuji juga memberikan bantuan donasi kepada Siti Ayu.
Dengan langkah cepat dari berbagai pihak, kasus ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah, komunitas sosial, dan kepedulian masyarakat dalam membantu sesama. (dk/nw)