Kolaborasi Pemkot dan BPOM Surabaya: Pastikan Makanan Aman di SWK

DAERAH685 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya dalam rangka melaksanakan uji sampling melalui kegiatan Pembinaan Gerakan Pangan Aman Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) Jatim Truly (Jawa Timur Trusted Culinary). Acara ini berlangsung di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Karang Asem Tambaksari pada Rabu (25/9/2024) dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pedagang terkait pentingnya keamanan pangan.

Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, M. Awaludin Arief, menjelaskan bahwa program ini adalah bentuk inovasi BPOM Surabaya dalam bersinergi dengan Pemkot Surabaya guna memberikan pendampingan dan edukasi kepada para pedagang, serta melakukan uji sampling terhadap bahan makanan yang dijual.

“Kegiatan ini membantu pedagang untuk memahami apakah produk makanan mereka aman dari bahan berbahaya seperti boraks, formalin, pewarna Rhodamin B, dan Metanil Yellow,” ujar Awaludin.

Baca Juga :  Kolaborasi Sampang dan BNNP Jatim: Sinergi Penanganan Narkoba Lewat Peningkatan Ekonomi

Pemkot Surabaya, lanjut Awaludin, mendukung penuh upaya BPOM dalam memastikan keamanan pangan di seluruh SWK Kota Pahlawan. Saat ini, ada 50 SWK dan 1 Sentra Ikan Bulak (SIB) di Surabaya dengan total 1.203 pedagang. Diharapkan program ini dapat berlanjut secara bertahap di seluruh wilayah.

“Setelah mengikuti program ini, pedagang yang produknya aman dari bahan berbahaya akan diberikan stiker sebagai bukti keamanan pangan yang mereka jual,” tambahnya.

Plt. Kepala Balai Besar POM Surabaya, Budi Sulistyowati, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para PKL tentang keamanan pangan, sebagai bagian dari Program Prioritas Nasional Keamanan Pangan Terpadu. Kota Surabaya dipilih sebagai salah satu lokus intervensi dalam program ini.

Baca Juga :  BMKG: Cuaca Surabaya, Sidoarjo Cerah di Minggu 13 Oktober 2024

“Inovasi Jatim Truly memberikan pembinaan kepada pedagang agar hanya menjual produk makanan yang aman dan bebas dari bahan berbahaya, demi mencegah peredarannya. Program ini diselaraskan dengan pedagang binaan Dinkopumdag serta Program Laik Sehat dari Dinas Kesehatan Surabaya,” jelas Budi.

Pedagang yang telah mendapat bimbingan teknis dan terbukti menjual produk bebas dari bahan berbahaya akan menerima stiker “Telah Mengikuti Pembinaan Gerakan Pangan Aman PKL” untuk dipasang di gerobak atau tempat mereka berjualan.

“Kami sangat peduli pada keamanan pangan di SWK, dan banyak pedagang yang tertarik untuk mendapatkan sertifikasi. Melalui kegiatan post market, kami akan memantau apakah ada bahan berbahaya yang masih digunakan,” tambahnya.

Jika hasil uji sampling menemukan adanya bahan berbahaya, BPOM akan melacak rantai penjualan hingga ke tingkat pabrik. Setelah pembinaan, pedagang yang telah berhenti menggunakan bahan berbahaya akan diberikan stiker sebagai tanda telah mendapat pendampingan dari BPOM Surabaya.

Baca Juga :  Gencarkan Geber, Pjs. Bupati Sidoarjo Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Sungai Pelayaran Tawangsari dan  Alun-Alun

“Kami ingin konsumen merasa terlindungi, mendapat jaminan keamanan dari produk yang mereka konsumsi. Saat ini, ada 4 SWK yang telah menerima stiker tersebut dan di tahap kedua, 4 SWK lainnya juga akan mendapatkannya. Program ini mendapat perhatian dari berbagai pemerintah daerah,” kata Budi.

Ke depannya, BPOM Surabaya akan memperluas cakupan program di Kota Surabaya, mengingat tingginya komitmen Pemkot terhadap keamanan pangan. BPOM juga akan membantu meningkatkan pengetahuan pedagang, memberikan jaminan keamanan produk, serta mendorong replikasi program ini di wilayah lain.

“Kami berharap program ini bisa diterapkan lebih luas dengan bantuan BPOM Surabaya,” tutupnya. (dk/nw)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *