Fenomena Aplikasi Pemburu Koin dan Tantangan dalam Ekonomi, Pemkot ‘Tindak Tegas’ Bukan Langkah Tepat

FORUM OPINI726 Dilihat

*Oleh: Hari Agung

DIAGRAMKOTA.COMFenomena aplikasi pemburu koin yang belakangan ini viral menunjukkan dinamika baru di masyarakat, terutama di kalangan anak muda. Banyak yang mencoba memanfaatkan aplikasi ini sebagai cara kreatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Namun, tersiar di beberapa media respons pemerintah kota (Pemkot) terhadap fenomena aplikasi pemburu koin ini sering kali berfokus pada penindakan tegas, dengan alasan potensi kerusakan fasilitas umum (fasum) dan taman.

Di sisi lain, anak muda pengguna aplikasi pemburu koin ini merasa bahwa tuduhan ini tidak sepenuhnya benar karena mereka hanya berusaha mencari penghasilan tanpa niat merusak apa pun.

Apa yang Terjadi?

Ada dua sudut pandang yang muncul terkait fenomena aplikasi pemburu koin ini:

1. Dari Sudut Pandang Pemkot

Pemkot merasa bahwa aktivitas pengguna aplikasi pemburu koin dapat:

– Menimbulkan keramaian di fasilitas umum, seperti taman.

– Berpotensi menyebabkan kerusakan atau ketidaktertiban.

– Mengganggu fungsi utama taman dan fasum yang seharusnya digunakan untuk rekreasi.

Dengan alasan ini, Pemkot sering kali memilih menindak tegas aktivitas tersebut, seperti melarang anak muda menggunakan fasum untuk kegiatan ini.

2. Dari Sudut Pandang Anak Muda

Sementara itu, anak muda pengguna apliaksi pemburu koin memandang aktivitas ini sebagai:

– Cara kreatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan, terutama di tengah sulitnya lapangan kerja.

– Aktivitas yang tidak mengganggu atau merusak fasilitas umum, selama mereka tetap menjaga ketertiban.

– Salah satu peluang yang muncul di tengah tekanan ekonomi dan minimnya alternatif penghasilan.

Karena itu, mereka merasa bahwa tuduhan merusak terlalu berlebihan dan tidak mencerminkan realita di lapangan.

Fenomena Aplikasi Pemburu Koin dan Kaitan dengan Pengangguran

Melihat fenomena aplikasi pemburu koin ini lebih dalam, sebenarnya ini adalah cerminan dari masalah pengangguran dan tekanan ekonomi yang belum teratasi, terutama di kalangan anak muda. Beberapa poin penting yang perlu dipahami:

1. Pengangguran Sebagai Pemicu Utama

Banyak anak muda yang mencoba aplikasi semacam ini karena:

– Tidak ada lapangan kerja tetap yang tersedia.

– Sulit mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keterampilan mereka.

– Tekanan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dengan kata lain, mereka melihat aplikasi ini sebagai peluang ekonomi, meskipun hasilnya sering kali tidak sebanding dengan waktu dan tenaga yang mereka keluarkan.

2. Minimnya Alternatif yang Memadai

Selain pekerjaan formal yang sulit didapat, anak muda juga tidak memiliki banyak akses ke program pelatihan atau pekerjaan alternatif. Meski, Pemerintah Kota gencar berupaya membuat banyak program-program pelatihan. Tapi sayangnya, bukan program yang terintegritas dan berkelanjutan. Akibatnya, mereka mencari peluang yang ada, termasuk melalui aplikasi yang menawarkan penghasilan instan.

3. Kemudahan Akses Teknologi

Dengan smartphone dan internet, aplikasi pemburu koin ini terlihat menarik karena mudah diakses. Sayangnya, tidak semua anak muda paham risiko di baliknya, seperti skema yang tidak berkelanjutan atau bahkan potensi penipuan.

Kenapa Penindakan Tanpa Solusi Tidak Efektif?

Jika pemerintah hanya fokus menindak tegas aktivitas aplikasi pemburu koin ini tanpa memberikan solusi nyata, maka akar masalahnya tetap tidak terselesaikan. Berikut beberapa alasan kenapa pendekatan seperti ini tidak efektif:

1. Masalah Pengangguran Tetap Ada

Aplikasi seperti ini hanyalah “efek samping” dari pengangguran. Jika pengguna ditindak bahkan aplikasinya ditutuppun, anak muda yang sebelumnya mengandalkan aplikasi ini tetap tidak memiliki penghasilan dan akan mencari cara lain, bahkan mungkin yang lebih berisiko.

2. Menurunkan Kepercayaan Masyarakat

Anak muda yang merasa disalahkan atau dilabeli “perusak” bisa kehilangan kepercayaan pada pemerintah. Mereka mungkin merasa bahwa kebutuhan dan usaha mereka untuk mencari penghasilan tidak dianggap penting.

3. Munculnya Fenomena Baru yang Serupa

Selama akar masalahnya tidak diatasi, aplikasi atau aktivitas lain dengan konsep serupa akan terus bermunculan. Pemkot hanya akan berurusan dengan masalah yang sama dalam bentuk yang berbeda.

Apa yang Harus Dilakukan Pemkot?

Daripada hanya menindak, Pemkot perlu mengambil langkah bijak dan solutif agar fenomena pemburu koin ini tidak menjadi konflik yang berkelanjutan. Berikut beberapa solusi yang dapat dilakukan:

1. Memberikan Ruang dan Waktu

Pemkot bisa menyediakan kelonggaran ruang dan waktu untuk aktivitas seperti ini. Yang artinya ada batasan, tidak sama dengan melarang. Misalnya, di fasum atau taman kota, apa yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan untuk pemburu koin, dengan aturan yang jelas agar aktivitas tetap tertib dan aman.

Semisal, Menimbulkan keramaian di fasilitas umum, seperti taman. Berpotensi menyebabkan kerusakan atau ketidaktertiban. Mengganggu fungsi utama taman dan fasum yang seharusnya digunakan untuk rekreasi.

2. Melakukan Pendekatan Dialogis

Daripada langsung melarang, Pemkot perlu berdialog dengan komunitas anak muda untuk memahami motivasi mereka. Aturan yang dibuat pun harus mencerminkan kebutuhan kedua belah pihak.

3. Mengedukasi Masyarakat

Edukasi tentang risiko aplikasi penghasil uang perlu ditingkatkan, sembari menawarkan alternatif yang lebih sehat, seperti pelatihan kerja atau program ekonomi kreatif.

4. Mengawasi, Bukan Melarang Total

Jika ada kekhawatiran soal kerusakan fasum, Pemkot bisa menerapkan pengawasan ringan dengan petugas. Dengan cara ini, anak muda tetap bisa berkegiatan tanpa menimbulkan kerugian.

5. Memberikan Solusi Ekonomi Jangka Panjang

Yang paling penting adalah mengatasi akar masalah pengangguran, dengan cara:

– Membuka lapangan kerja baru melalui program padat karya atau sektor kreatif.

– Memberikan pelatihan keterampilan digital untuk anak muda.

– Mendorong wirausaha dengan akses modal dan pendampingan.

Jadi kesimpulan saya:

Fenomena aplikasi pemburu koin ini adalah gambaran nyata banyaknya pengangguran disusul dengan kebutuhan ekonomi anak muda yang belum terpenuhi. Penindakan tegas tanpa solusi hanya akan memperparah situasi dan menciptakan ketimpangan antara pemerintah dan masyarakat.

Pemkot perlu melihat aktivitas ini sebagai pesan penting bahwa anak muda butuh ruang dan peluang untuk berkreativitas dan produktif. Dengan langkah yang lebih bijak, seperti menyediakan ruang khusus, berdialog dengan komunitas, dan memberikan solusi ekonomi jangka panjang dan berkelanjutan, pemerintah bisa menjadi mitra bagi anak muda, bukan sekadar pihak yang melarang.

Anak muda tidak perlu selalu dipandang sebagai ancaman. Mereka hanya butuh didukung dan diarahkan untuk berkembang menjadi generasi produktif yang bisa membawa perubahan positif bagi kota dan masyarakatnya.

Salam Nademkra, Hidup Pemuda Harapan Pemudi Bangsa. Kipdefayer 🔥🔥🔥.

Share and Enjoy !