Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » SERBA-SERBI » AH Thony Masih Menunggu Selesainya Perda Pemajuan Kebudayaan Surabaya

AH Thony Masih Menunggu Selesainya Perda Pemajuan Kebudayaan Surabaya

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month Sab, 24 Agu 2024
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Pelestarian budaya, khususnya aksara Jawa, memang tidaklah mudah. Apalagi aksara Jawa itu bersifat tradisional, yang ada di tengah tengah kehidupan dan masyarakat modern seperti di Surabaya. Tradisi dan modernisasi seolah menjadi dua kutub yang berbeda. Fakta ini ada di negara kita. Tapi tidak demikian di negara yang memang sudah maju seperti Jepang dan China, dimana tradisi dan modernisasi bisa bersatu.

Paling dekat, yang bisa dipakai sebagai contoh adalah di ruas jalan Kembang Jepun Surabaya. Di sana aksara Hanzi China sudah bertebaran di depan toko toko sebagai signagenya. Pengelola toko dan gedung termasuk kantor kantor perbankan telah menggunakan aksara Hanzi, China. Padahal pengelola ini bukan orang orang yang terlahir di negeri Tiongkok, namun peranakan atau keturunan. Pemandangan jalan Kembang Jepun Surabaya seolah seperti kota Shanghai.

Ini sebuah gambaran betapa mereka menghargai leluhur dan jejak sejarah yang mana Jalan Kembang Jepun adalah memang tempat dimana jejak perkampungan Pecinan Surabaya berada. Di Surabaya, Hanzi adalah aksara asing. Lantas bagaimana dengan aksara dalam negerinya?

Aksara dalam negeri itu bisa disebut Aksara Nusantara. Salah satunya adalah Aksara Jawa. Di rumah sendiri, Aksara Jawa justru menjadi asing, yang lebih asing daripada aksara asing seperti Hanzi (China). Ironis.

Lantas bagaimana melestarikan Aksara Jawa sebagai representasi aksara Nusantara agar keberadaannya tidak hilang ditelan zaman dan peradaban baru?

Komunitas aksara Jawa Surabaya, Puri Aksara Rajapatni, mengalami dalam upaya pelestarian aksara Jawa di Surabaya. Dari fakta lapangan, upaya ini memang tidaklah mudah. Di sana sini memang ditemui banyak kendala dan tantangan. Tapi tidak berarti komunitas ini gagal menggapai harapan.

Secara perlahan tapi pasti, slowly but surely, dengan penuh ikhtiar dan perjuangan, upaya memperkenalkan dan mengajarkan aksara Jawa dilakukan. Kehadirannya masih minoritas.

Sifat minoritas ini juga dimiliki komunitas komunitas serupa baik di Surabaya maupun di Jawa Timur. Mereka ada dan terus berkegiatan secara lokal untuk tetap menghidupkan keberadaan Aksara Nusantara itu.

Bagaimanapun upaya dari para pemerhati, praktisi, budayawan jika tidak ada peraturan daerah, yang mendorong pemakaian aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari, itu sia-sia.

Kota Surabaya telah memiliki aturan, yang berupa Surat Edaran (SE), yang dibuat Sekretaris Kota atas nama Walikota Surabaya. Surat Edaran, yang diterbitkan pada 19 September 2023 lalu itu, mengenai pemakaian aksara Jawa di lingkungan pemerintahan Kota Surabaya. Hasilnya di seluruh kantor kelurahan, kantor kecamatan, kantor OPD dan bahkan di kantor Balai Kota dan DPRD Kota Surabaya, sudah menggunakan aksara Jawa sebagai signage di masing masing kantornya.

Namun, penggunaan aksara Jawa ini belum menyeluruh di tengah tengah masyarakat di kota Surabaya. Kiranya perlu aturan dan peraturan yang lebih kuat lagi seperti Peraturan Daerah (Perda) yang selanjutnya dijabarkan melalui Peraturan Walikota (Perwali).

Surabaya, melalui Perda Inisiatif Dewan (DPRD Kota Surabaya), yang disusun oleh A. Hermas Thony, Wakil Ketua DPRD Surabaya, telah menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pemajuan Kebudayaan, Kejuangan dan Kepahlawanan Kota Surabaya, dan prosesnya sudah di tangan Gubernur Jawa Timur.

Kelak melalui Perda ini, penggunaan Aksara Jawa bisa diwadahi karena aksara, yang menjadi simbol bahasa, ada dalam salah satu dari 10 Object Pemajuan Kebudayaan (OPK) sebagaimana tertuang dalam Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia nomor 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Payung hukum untuk pelestarian kebudayaan, yang salah satunya adalah Bahasa, dimana didalamnya ada simbol simbol bahasa (aksara), sudah ada. Sekarang tinggal hadirnya Perda di kota Surabaya.

Jika sekarang di kota Surabaya sudah ada Surat Edaran (SE) tentang pemakaian Aksara Jawa, maka kelakdengan hadirnya Perda Pemajuan Kebudayaan, status SE bisa ditingkatkan menjadi Peraturan Walikota (Perwali) sebagai turunan dari Perda Pemajuan Kebudayaan.

Memang, aksara Jawa dipelajari di tingkat SD sampai SMP, tapi tidak ada obligasi bagi sekolah untuk mengajarkan dan para siswa untuk terus memakainya. Kecuali karena mereka memang menyukainya.

Agar aksara Jawa ini bisa lestari di Surabaya, maka kehadiran Perda yang mengatur aksara Jawa perlu segera ada. Melalui Perda, secara formal dan masif, pemakaian Aksara Jawa bisa diterapkan. Maka tidak hanya menggunakan aksara Jawa untuk signage di kantor kantor pemerintah saja, Perda bisa mewajibkan toko-toko untuk memakai nama toko beraksara Jawa. Perda juga bisa mewajibkan penggunaan aksara Jawa pada laman laman (website) kantor pemerintah, kop surat pada setiap instansi dan media massa.

Jika Kembang Jepun saja bisa secara serentak menggunakan Aksara Hanzi China, Jepang bisa menggunakan aksara Kanji dan China bisa menggunakan aksaranya, mengapa Surabaya tidak bisa? Kami menunggu hadirnya Perda Pemajuan Kebudayaan. (dk/nanang PAR)

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tiga Tokoh Dunia: Avishkar Raut dan Sushila Karki

    Tiga Tokoh Dunia: Avishkar Raut dan Sushila Karki

    • calendar_month Sen, 15 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 62
    • 0Komentar

    Perubahan Politik di Nepal: Peran Gen Z dalam Menggulingkan Pemerintah DIAGRAMKOTA.COM – Pada hari Minggu, 14 September 2025, sebuah peristiwa penting terjadi di Nepal yang menunjukkan kekuatan generasi muda. Demonstrasi yang dipimpin oleh Gen Z berhasil melengserkan pemerintahan Perdana Menteri Sharma Oli. Beberapa bulan sebelumnya, para pemuda ini dibangkitkan semangatnya oleh pidato Avishkar Raut, seorang remaja […]

  • Pj Gubernur Jatim Akan Tertibkan Tiga HGB di Laut Sidoarjo

    Pj Gubernur Jatim Akan Tertibkan Tiga HGB di Laut Sidoarjo

    • calendar_month Rab, 22 Jan 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 29
    • 0Komentar

    Diagramkota.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan akan segera menertibkan tiga Hak Guna Bangunan (HGB) yang berada di wilayah perairan laut Sidoarjo. Penertiban ini dilakukan tanpa menunggu masa aktif HGB tersebut berakhir.   Tiga HGB yang dimaksud, dua di antaranya dimiliki oleh PT Surya Inti Permata dan satu lainnya oleh PT Semeru […]

  • Kursi Roda untuk Lansia, Bentuk Kepedulian Baznas

    Kursi Roda untuk Lansia, Bentuk Kepedulian Baznas

    • calendar_month Sel, 4 Mar 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 47
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya kaum lansia dan penyandang disabilitas. Kali ini, Baznas memberikan bantuan kursi roda kepada seorang warga lanjut usia di Kecamatan Simokerto, guna mendukung mobilitas dan meningkatkan kualitas hidupnya(04/03.25) Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Camat Simokerto, Noervita Amin, SH, […]

  • Jejak Ardjoeno Boulevard: Dari Jalur Trem Hingga Gedung PN Surabaya yang Jadi Cagar Budaya

    Jejak Ardjoeno Boulevard: Dari Jalur Trem Hingga Gedung PN Surabaya yang Jadi Cagar Budaya

    • calendar_month Rab, 27 Agu 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 62
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Nama Jalan Arjuno di Surabaya menyimpan kisah panjang yang jarang diketahui banyak orang. Tempo dulu, kawasan ini dikenal dengan sebutan Ardjoeno Boulevard. Istilah boulevard sendiri berasal dari bahasa Prancis, yang berarti jalan dengan pemisah di tengah, biasanya ditanami pohon-pohon peneduh, sehingga menghadirkan suasana sejuk dan tertata. Pada tahun 1886, perusahaan angkutan darat Oost […]

  • Antrean Panjang Tak Berakhir, Solusi Pemkot Surabaya Hanya PKG Hari Ulang Tahun?

    Antrean Panjang Tak Berakhir, Solusi Pemkot Surabaya Hanya PKG Hari Ulang Tahun?

    • calendar_month Sen, 27 Jan 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Oleh : Nawi (Masyarakat Surabaya) DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kota Surabaya kembali menyuguhkan program dengan label “gratis,” kali ini melalui Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang direncanakan berlangsung setiap Hari Ulang Tahun. Namun, benarkah ini solusi atau hanya sekadar formalitas seremonial demi pencitraan? Dari program ini, sasaran ditentukan secara luas—mulai bayi baru lahir hingga lansia. Namun, […]

  • PSI Tugaskan Eri Cahyadi dan Bayu Airlangga untuk Pilwali Surabaya 2024

    PSI Tugaskan Eri Cahyadi dan Bayu Airlangga untuk Pilwali Surabaya 2024

    • calendar_month Rab, 3 Jul 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 32
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Pendaftaran Pilwali Surabaya 2024 tinggal dua bulan lagi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan surat tugas kepada dua kandidat potensial, yaitu Bacawali petahana Eri Cahyadi dan Wakil Ketua Golkar Jatim Bayu Airlangga. Langkah ini menimbulkan spekulasi baru tentang kemungkinan PSI akan menduetkan mereka dalam pemilihan mendatang. Dalam keterangannya kepada wartawan, Ketua DPD PSI Surabaya, […]

expand_less