Antrean Panjang Tak Berakhir, Solusi Pemkot Surabaya Hanya PKG Hari Ulang Tahun?

FORUM OPINI789 Dilihat

Oleh : Nawi (Masyarakat Surabaya)

DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kota Surabaya kembali menyuguhkan program dengan label “gratis,” kali ini melalui Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang direncanakan berlangsung setiap Hari Ulang Tahun. Namun, benarkah ini solusi atau hanya sekadar formalitas seremonial demi pencitraan?

Dari program ini, sasaran ditentukan secara luas—mulai bayi baru lahir hingga lansia. Namun, pertanyaan mendasarnya: mengapa layanan kesehatan gratis hanya diadakan pada momen tertentu? Tidakkah kesehatan masyarakat adalah kebutuhan harian, bukan sekadar momen perayaan? Apalagi, kolaborasi dengan BPJS yang digadang-gadang menjadi mitra utama sering kali tidak sesuai ekspektasi di lapangan, mengingat keluhan masyarakat tentang panjangnya antrean dan terbatasnya fasilitas kesehatan.

Baca Juga :  Pemkot Surabaya Boros? Azhar Kahfi: Proyek Mubazir Tak Bermanfaat, ASN Malah Kena Efisiensi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, mengklaim bahwa program ini didukung dengan petunjuk teknis yang jelas. Namun, apakah juknis tersebut benar-benar memberikan dampak signifikan atau hanya dokumen administratif belaka? Bukankah pendekatan yang lebih strategis adalah meningkatkan akses pelayanan kesehatan sepanjang tahun tanpa harus menunggu momen ulang tahun?

Selain itu, ada klausul yang sedikit “menggelitik” ketika disebutkan bahwa masyarakat yang ingin memanfaatkan program ini harus memastikan status BPJS aktif. Jadi, apa yang sebenarnya “gratis”? Bukankah ini artinya mereka yang tidak terdaftar di BPJS atau statusnya tidak aktif tetap akan kesulitan mengakses layanan ini? Apakah ini bentuk lain dari “kesehatan gratis bersyarat”?

Baca Juga :  Kebijakan Efisiensi Terjerumus Jurang Utang? Azhar Kahfi: Bukan Menolak Pembangunan, Tapi Prioritas Pro Rakyat!

Pada kenyataannya, kesehatan masyarakat tidak bisa digantungkan pada program-program sporadis. Jika pemerintah benar-benar serius ingin meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, sudah seharusnya akses layanan kesehatan yang berkualitas menjadi prioritas harian, bukan hanya diwarnai euforia perayaan. Jangan sampai program semacam ini hanya menjadi “kado ulang tahun” Pemkot untuk diri sendiri—indah di permukaan, tapi minim dampak berkelanjutan. (*)

Share and Enjoy !