DIAGRAMKOTA.COM – Aksi penjambretan di kawasan Manukan, Surabaya, berakhir dengan penangkapan dua pelaku setelah terjadi kejar-kejaran dramatis antara korban, warga, dan polisi.(07/03/25)
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 02.00 WIB. Korban, seorang perempuan berinisial IF, bersama temannya RD, baru saja membeli makan sahur. Saat melintas di perempatan Jalan Tanjungsari, mereka tiba-tiba dipepet oleh dua pria berboncengan dengan sepeda motor Honda Vario merah tanpa plat nomor. Salah satu pelaku langsung merampas tas korban dan berusaha melarikan diri.
RD yang tak tinggal diam segera mengejar pelaku sambil berteriak “jambret”, menarik perhatian warga sekitar. Kebetulan, tim opsnal reskrim Polsek Sukomanunggal yang dipimpin Kanit Reskrim Ipda Eko Yudha Prasetyo sedang melakukan patroli di sekitar lokasi dan langsung ikut dalam pengejaran.
Kejar-kejaran berlanjut hingga perempatan Jalan Tanjungsari. Dalam upaya menghentikan pelaku, RD menabrakkan motornya ke kendaraan yang digunakan pelaku, hingga keduanya terjatuh. Salah satu pelaku, RPW (19), berhasil diamankan di lokasi, sementara rekannya, AMSD (19), sempat melarikan diri.
Warga yang geram sempat menghakimi RPW sebelum petugas Polsek Sukomanunggal datang dan mengamankan pelaku. Ia mengalami luka di kepala dan langsung dibawa ke RS Muji Rahayu Manukan untuk mendapatkan perawatan sebelum akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Jatim.
Tak butuh waktu lama, AMSD berhasil diringkus oleh tim opsnal Polsek Sukomanunggal di lokasi terpisah. Dari tangan kedua pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa satu tas milik korban dan sepeda motor yang digunakan pelaku dalam aksinya.
Kapolsek Sukomanunggal, KOMPOL Zainur Rofik, SH., menegaskan bahwa kedua pelaku akan dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Pihaknya juga terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat.
“Kami mengapresiasi keberanian korban dan warga yang turut membantu. Kami imbau masyarakat agar selalu waspada, terutama saat berkendara di malam hari,” ujar KOMPOL Zainur Rofik.
Kasus ini menjadi bukti bahwa sinergi antara masyarakat dan kepolisian sangat penting dalam menciptakan keamanan di lingkungan sekitar. (Dk/Yudi)