DIAGRAMKOTA.COM – Polda Jawa Timur mencatat pencapaian signifikan dalam penanggulangan kasus pencurian dengan kekerasan (curas) selama periode satu pekan terakhir. Berdasarkan laporan dari tanggal 1 hingga 8 November 2024, sebanyak 1.248 kasus dari total 1.463 kasus curas yang dilaporkan telah berhasil diselesaikan oleh jajaran Polda Jatim, mencatatkan tingkat penyelesaian hingga 90 persen. Capaian ini menunjukkan kemajuan yang berarti dalam menjaga keamanan di Jawa Timur.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, yang diwakili oleh AKBP Soegijoto, mengapresiasi kerja keras tim kepolisian dalam menekan angka kejahatan ini.
“Pencapaian ini membuktikan komitmen kami untuk memberantas kejahatan, terutama curas, demi memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujar AKBP Soegijoto dalam konferensi pers di Gedung Bidhumas Polda Jatim, Jumat (8/11/24).
Sebaran kasus curas menunjukkan bahwa 50 persen terjadi di kawasan perkantoran, 40 persen di area perumahan, dan 10 persen di daerah perdesaan. Modus yang paling umum dilakukan oleh pelaku antara lain berupa metode menabrak korban, memanfaatkan kelalaian, dan melakukan pemukulan.
Selain penanganan kasus-kasus curas, Polda Jatim juga menemukan adanya keterkaitan antara kejahatan tersebut dengan aktivitas ilegal lainnya, seperti peredaran narkoba dan judi online, yang terus diawasi dalam penyelidikan lebih lanjut.
Sebagai langkah pencegahan, Polda Jatim telah meningkatkan patroli di daerah rawan kejahatan, memperketat penyelidikan, serta memperkuat penyidikan guna memberantas jaringan pelaku kejahatan secara menyeluruh.
Polda Jatim juga aktif mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan setiap tindakan kriminal yang terjadi di sekitar mereka. Peran serta masyarakat dianggap sangat penting dalam menciptakan kondisi aman dan kondusif di wilayah Jawa Timur.
“Kerja sama yang baik antara polisi dan masyarakat sangat kami harapkan, sehingga target kami untuk menekan angka curas dapat tercapai sepenuhnya,” tambah AKBP Soegijoto.
Polda Jatim berkomitmen untuk terus melaksanakan upaya preventif dan represif agar warga Jawa Timur dapat merasa aman dan nyaman dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. (Dk/Yudi)
