RSUD Eka Chandrarini Habiskan Anggaran 500 milyar Dihuni Serangga Tomcat, Ini Respon DPRD !

LEGISLATIF733 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Masalah serius muncul di RSUD Eka Chandrarini, Surabaya, yang baru saja diluncurkan pada 18 Desember lalu. Keberadaan serangga Tomcat yang membanjiri beberapa area rumah sakit memicu kekhawatiran Komisi D DPRD Surabaya.

Lokasi rumah sakit yang dulunya rawa-rawa dan masih dikelilingi area serupa diduga menjadi penyebab utama munculnya serangga ini.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Imam Syafi’i meminta penanganan super serius sebelum rumah sakit sepenuhnya beroperasi. Imam mengungkapkan bahwa Tomcat ditemukan di beberapa lantai, termasuk lantai 3, 4, 7, dan bahkan di kamar mandi Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Saya lihat sendiri tadi di tembok di depan UGD itu banyak sekali. Ini kan bahaya,” ujar Imam saat inspeksi mendadak (sidak) di RSUD Eka Chandrarini, Selasa (31/12/2024).

Baca Juga :  Libur Sekolah Di Masa Ramadhan, DPRD Surabaya Dukung SEB Dari 3 Kementerian

Menurut Imam, meskipun RSUD Eka Chandrarini telah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, dan Dinas Kesehatan untuk melakukan penyemprotan, keberadaan Tomcat masih cukup banyak.

Ia menyebut pentingnya menyelesaikan masalah ini sebelum rumah sakit sepenuhnya beroperasi.

“Tadi kami konfirmasi juga ke Direktur RSUD, Bu Betty (drg. Bisukma Kurniawati), ternyata memang persoalan Tomcat ini sedang diatasi, tapi kelihatannya agak sulit menghilangkannya,” ujar Imam.

Dia juga menyebut rencana pembukaan enam hingga sepuluh poli pada Januari mendatang, yang dapat meningkatkan risiko jika masalah ini tidak ditangani segera.

Imam menyayangkan kondisi ini, mengingat rumah sakit tersebut dibangun dengan anggaran sekitar setengah triliun rupiah.

“Saya mohon poli rawat jangan dibuka dulu kalau persoalan Tomcat tidak selesai. Karena ini bisa membahayakan pasien,” tegas Imam.

Baca Juga :  DPRD Surabaya Tetapkan PDAM Jadi Perumda Dan Fokus Pada 3 Raperda Inisiatif

“Setengah triliun itu banyak sekali, lalu kemudian persoalan Tomcat ternyata tidak bisa diselesaikan. Wah ini menurut saya sangat disesalkan,” tambah mantan jurnalis kawakan ini.

Imam berharap Pemerintah Kota Surabaya segera memprioritaskan penyelesaian masalah ini, mengingat dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh serangga Tomcat terhadap kesehatan pasien dan tenaga medis di rumah sakit tersebut.

Meski demikian, Imam mengapresiasi kesiapan bangunan rumah sakit yang telah rampung dan proses akreditasi yang sedang berlangsung. Imam optimis hasil akreditasi yang baru diselesaikan pada 28 Desember lalu akan membawa dampak positif bagi pelayanan RSUD tersebut.

“Ketika kami mengunjungi IGD, saya lihat petugasnya juga siap dan sudah mengantisipasi kalau ada pasien yang datang. Menurut penjelasan tadi, dokternya ada dua dokter ya,” tambah Imam.

Baca Juga :  DPRD Surabaya Ingatkan Pemkot Pastikan Kesiapan Sektor Destinasi Wisata Untuk Momen Liburan

Ia juga memastikan bahwa tidak ada antrean pasien dengan kondisi gawat darurat yang serius di hari tersebut.

Imam menyebutkan bahwa konsep operasional RSUD Eka Chandrarini saat ini adalah berjalan sambil melengkapi kekurangan yang ada, baik dari sisi akreditasi maupun fasilitas lainnya.

“Memang ini prinsipnya adalah jalan dulu sambil akreditasi dan sambil melengkapi,” tutupnya.(*)

Share and Enjoy !