DIAGRAMKOTA.COM – Dalam sidang etik yang digelar oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di kantor KPU Jawa Timur pada Kamis, 10 Oktober 2024, Komisioner Bawaslu Surabaya, M. Agil Akbar, dengan tegas membantah semua tuduhan yang dilayangkan oleh pengadu.
Agil, yang hadir didampingi oleh istrinya, menyatakan bahwa tuduhan terkait pelecehan seksual, kekerasan seksual, dan ketidaknetralan pemilu merupakan fitnah belaka dan tidak memiliki dasar yang kuat.
Komisioner Bawaslu Surabaya tersebut, menegaskan bahwa semua tuduhan tersebut sengaja dibuat untuk menjatuhkan kredibilitasnya sebagai penyelenggara pemilu. Sidang ini berlangsung tertutup, dan memberikan pembelaan penuh terhadap integritasnya.
“Saya sudah menyampaikan ke majelis sidang DKPP, tuduhan-tuduhan saya melakukan pelecehan seksual, kekerasan seksual, tidak netral dan sebagainya itu tidak benar,” tegas Agil usai menjalani sidang.
Agil memaparkan, PS menyebut telah menjadi korban kekerasan seksual. Namun dengan bukti yang ada, Agil mengeleminasi tuduhan tersebut.
Disampaikan komisioner Bawaslu Surabaya mantan ketua ini, tuduhan kekerasan seksual terjadi pada rentang Oktober hingga November 2023.
Akan tetapi pada pertengahan Desember, Pengadu menghubungi Agil untuk meminta fasilitas kamar hotel.
“Merasa jadi korban kekerasan seksual, tapi setelah itu kontak saya minta jatah kamar, kan nggak masuk akal. Seharusnya jika dia korban, pasti takut untuk menghubungi lagi. Logikanya kan begitu,” jelas Agil.
Berangkat dari sini, Agil menekankan bahwa yang menjadi korban merupakan istrinya. Sebab tuduhan tersebut mencoreng nama baik keluarga.
Kini, pengadu tersebut telah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya atas dugaan kasus pemerasan dan pencemaran nama baik.
Lebih dari itu, PS pun dianggap sebagai penggoda rumah tangga orang. Pasalnya saat berselisih paham dengan istri, Agil terus didekati.
“Tidak semua miskomunikasi dalam rumah tangga itu berujung perceraian. Namun perjuangan bojoku (istriku) menghadapi wanita pengganggu dan niatku kembali hidup rukun samawa dengan istri, justru mendapat laporan dari DKPP,” cetus Agil.
Komisioner Bawaslu Surabaya Sayangkan Pemberitaan Narasi Negatif
Di sisi lain, komisioner Bawaslu Surabaya ini sangat menyayangkan pemberitaan di media massa yang memuat narasi negatif tanpa konfirmasi. Padahal seharusnya pemberitaan menjunjung asas keberimbangan alih-alih sepihak.
“Belakangan berita yang muncul sangat tidak seimbang. Saya belum dimintai klarifikasi sama sekali terkait isu-isu liar yang telah beredar tersebut,” tuturnya.
Terakhir, Agil berpesan kepada khalayak untuk menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Terutama soal pentingnya untuk tidak mengusik hubungan rumah tangga seseorang.
Kemudian dengan adanya pelaporan ini, Agil mengaku siap mengikuti proses yang sudah berlangsung. Yang terpenting bagi Agil adalah keluarganya tetap utuh dan harmonis.
“Alhamdulillah saya dan istri tidak ada masalah. Hubungan kami sangat harmonis. Saya bersyukur akan hal tersebut. Ke depan, saya siap menjalani proses yang sudah berlangsung. Tentu bukti-bukti sudah saya kantongi. Juga pelaporan di kepolisian akan tetap saya tindaklanjuti,” tuntas Komisioner Bawaslu Surabaya itu. (@)