Ketua Komisi A Ajak Masyarakat Terlibat Masif Atasi Anak Putus Sekolah

Berita891 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, mengungkapkan kekhawatiran terkait tingginya angka anak putus sekolah di kawasan Kedurus, Karang Pilang, yang ditemuinya saat reses pertama. Yona mendapatkan informasi dari beberapa ketua RT setempat, bahwa salah satu kendala utama adalah faktor biaya pendidikan yang tidak dapat dijangkau oleh sebagian warga.

“Banyak anak yang terpaksa putus sekolah karena keterbatasan biaya, sehingga saat malam hari mereka hanya menghabiskan waktu dengan begadang di luar rumah,” ungkap Yona, mengutip keterangan salah satu ketua RT saat ditemui media pada Selasa (29/10/2024).

Ia mengaku prihatin terhadap situasi ini dan berharap ada solusi cepat agar anak-anak ini bisa kembali bersekolah.

Baca Juga :  Hasil Rekapitulasi Pilkada 2024 Sidoarjo: Subandi dan Khofifah Dominasi Perolehan Suara

Dalam masa reses, para anggota Dewan memang diwajibkan untuk turun langsung ke daerah pemilihan guna mendengar dan menampung aspirasi warga.

“Ini adalah saat bagi kami untuk menyerap masukan langsung dari masyarakat, dan persoalan ini tentu memerlukan perhatian serius,” tambah Yona.

Sebagai langkah awal, Yona meminta para ketua RT untuk segera melakukan pendataan anak-anak yang putus sekolah di wilayah mereka. Data tersebut nantinya akan menjadi bahan untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Surabaya agar dapat merumuskan solusi yang tepat.

“Saya juga mendorong orang tua yang kesulitan secara ekonomi agar tidak ragu berkomunikasi dengan pihak sekolah. Hal ini penting untuk mencari solusi bersama demi memastikan anak-anak mereka bisa melanjutkan pendidikan hingga selesai,” kata Yona. Ia berharap, dengan pendekatan ini, tidak ada lagi anak yang harus putus sekolah karena keterbatasan biaya.

Baca Juga :  Hasil Rekapitulasi Pilkada 2024 Sidoarjo: Subandi dan Khofifah Dominasi Perolehan Suara

Selain menampung aspirasi, Yona juga berkunjung ke SDN Kedurus 1 untuk berdiskusi dengan kepala sekolah dan tim koordinasi sekolah. Di sana, ia turut merencanakan program uji coba makan bergizi bagi siswa kelas 4, 5, dan 6 selama satu bulan, guna meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar siswa.

Berdasarkan data, wilayah Kelurahan Kedurus dihuni oleh 9.508 kepala keluarga, tersebar di 9 RW dengan total populasi mencapai 27.268 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.056 jiwa masuk kategori warga miskin, sementara 3.003 lainnya berada di kategori pra-miskin.

Melalui reses kali ini, Yona berharap permasalahan putus sekolah dan masalah kesejahteraan di Kedurus bisa lebih cepat ditangani, sehingga warga setempat bisa merasakan manfaat nyata dari program-program pemerintah yang akan datang. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *