Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » PEMERINTAHAN » Tak Peduli Peringatan Mahfud MD, Purbaya Ingin Bubarkan Satgas BLBI: Hanya Ciptakan Kekacauan

Tak Peduli Peringatan Mahfud MD, Purbaya Ingin Bubarkan Satgas BLBI: Hanya Ciptakan Kekacauan

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month 3 jam yang lalu
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Meskipun telah diberi peringatan oleh Mahfud MD mengenai bahaya kehilangan peluang pengembalian dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tetap bersikeras untuk membubarkan Satuan Tugas (Satgas) BLBI.

Ia menilai kinerja satgas tidak sejalan dengan kegaduhan yang terjadi dan memastikan penagihan aset para pihak yang berhukum tetap berlangsung melalui mekanisme internal Kementerian Keuangan.

Kinerja tim tugas BLBI dianggap kurang optimal dalam mengejar pengembalian aset dari debitur atau pihak yang berhukum.

Kinerja dianggap tidak sesuai dengan kegaduhan yang telah terjadi.

“Satgas BLBI masih dalam proses. Nanti saya akan melihat bagaimana situasinya. Tapi menurut saya, ini sudah berlangsung lama, hasilnya tidak terlalu besar. Hanya menciptakan kegaduhan, pendapatannya juga tidak begitu besar. Daripada membuat keributan, mungkin kita akan mengakhiri satgas tersebut,” katanya saat konferensi pers di Bogor, Jumat (10/10/2025).

Meskipun demikian, sebelum mengambil keputusan untuk membubarkan Satgas BLBI, pihaknya akan melakukan penilaian yang lebih mendalam.

Saya akan mengevaluasi kembali, sebelum kita mengambil langkah tersebut,” ujarnya.

Meskipun demikian, Purbaya menegaskan bahwa jika satgas dibubarkan, hal ini tidak akan menghentikan usaha pemerintah dalam meminta kewajiban dan mengejar aset para debitur atau obligor BLBI.

Ia memastikan bahwa proses penagihan tetap berlangsung melalui mekanisme internal Kementerian Keuangan, tanpa tergantung pada struktur satgas.

“Kita teruskan saja? Tidak dihapus lagi? Kita terus berusaha, meskipun bukan melalui Satgas,” katanya.

Oleh karena itu, pemerintah menjamin bahwa meskipun bentuk Satgas BLBI bisa berubah, komitmen dalam menyelesaikan kewajiban BLBI tetap berlangsung sebagai bagian dari upaya penyelamatan keuangan negara.

Beberapa waktu yang lalu, Menteri Keuangan pernah diadukan oleh Putri Mantan Presiden RI Soeharto, Siti Hardiyanti Hastuti Rukmana atau Tutut Soeharto, mengenai kasus BLBI.

Tutut tidak menerima kebijakan yang dikeluarkan Menteri Keuangan yang melarang dirinya sebagai debitur perusahaan yang memiliki kewajiban kepada negara terkait BLBI untuk melakukan perjalanan keluar wilayah Republik Indonesia.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 266/MK/KN/2025 yang ditetapkan pada 17 Juli 2025, Menteri Keuangan menyebut Tutut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas utang PT Citra Mataram Satriamarga Persada dan PT Citra Bhakti Margatama Persada, yang diduga memiliki kewajiban terhadap negara terkait dana BLBI.

Namun, saat ini gugatan tersebut telah ditarik di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Sebagai informasi, Satgas BLBI dibentuk sejak tahun 2021 bersamaan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 6 Tahun 2021 yang ditetapkan pada 6 April 2021.

Satgas ini dibentuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna mengejar dan menyita aset-aset dari para pihak yang menerima dana talangan pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) pada masa krisis moneter tahun 1997–1998.

Di dalam Keppres tersebut, Satgas BLBI memiliki tanggung jawab hingga 31 Desember 2023.

Kemudian masa tugasnya diperpanjang hingga Desember 2024.

Selanjutnya pemerintah berencana memperpanjang masa kerja Satgas BLBI hingga tahun 2025, karena pencapaian pengumpulan aset dari para debitur BLBI masih rendah, yaitu hanya sebesar Rp38,88 triliun, sementara target yang ditetapkan mencapai Rp110 triliun.

Warning Mahfud MD

Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan, tindakan Menteri Keuangan Purbaya berisiko membuat negara kehilangan dana sebesar Rp95 triliun, jika penagihan utang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) benar-benar dihentikan.

Satuan tugas BLBI dibentuk oleh Mahfud MD selama masa pemerintahan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.

Sampai saat ini, tim BLBI berhasil mengumpulkan sekitar Rp41 triliun dari total utang yang dimiliki para debitur dan pihak yang terkait sebesar Rp141 triliun.

“Nah, ini Rp141 (triliun) sudah terkumpul Rp41 triliun. Mungkin berdasarkan fluktuasi dolar, bisa (masih) mencapai Rp95 triliun. Itu cukup besar jika dikejar,” kata Mahfud, dilansir dari kanal YouTube pribadinya, Rabu (15/10/2025).

Mahfud menekankan bahwa uang sebesar 95 triliun rupiah yang belum dikembalikan oleh para debitur dan pihak yang terkait merupakan utang negara yang tidak boleh diabaikan.

Dan ini adalah utang. Tidak bisa kemudian dibiarkan begitu saja. Ini kan utang kepada negara,

tegasnya.

Ia menegaskan, angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan besaran pajak yang saat ini sedang ditagih oleh Menteri Keuangan Purbaya, yaitu sebesar Rp60 triliun.

Pemerintah, menurut Mahfud MD, tidak boleh mengabaikan kewajiban hukum para pejabat bank yang dahulu menikmati dana BLBI.

Mahfud juga menegaskan, keputusan Menteri Keuangan Purbaya menghentikan penagihan utang BLBI, akan menjadi masalah di masa mendatang.

Karena, pencairan dana BLBI tercatat sebagai hutang oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Di sisi lain, terdapat instruksi dari Komite Khusus (Pansus) DPR RI dalam meminta para bankir untuk melunasi utang mereka kepada negara.

“Jika kasus tersebut ditutup begitu saja, tampaknya akan menimbulkan masalah karena masih tercatat sebagai utang di BPK,” kata Mahfud. Sebelumnya, Purbaya berencana membubarkan Satgas BLBI yang dibentuk dan pernah dipimpin oleh Mahfud MD.

Apa Itu BLBI?

Satgas BLBI dibentuk pada tahun 2021 sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 6 Tahun 2021 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 6 April 2021.

Tujuan utama pembentukan tim tugas ini adalah untuk mengejar dan menyita harta benda para debitur atau pihak yang memiliki kewajiban kepada negara.

Utang ini muncul dari dana bantuan pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) ketika terjadi krisis moneter pada tahun 1997–1998.

Di dalam Keppres tersebut, Satgas BLBI diberikan masa tugas sampai 31 Desember 2023.

Namun, masa jabatannya kemudian diperpanjang hingga Desember 2024 karena tugasnya belum selesai.

Pemerintah pernah merencanakan untuk memperpanjang masa kerja Satgas BLBI hingga tahun 2025. Alasannya, pencapaian pengumpulan aset dari para pihak yang berhukum masih jauh dari target yang ditetapkan.

Sampai saat ini, pencapaian pengumpulan aset baru telah mencapai Rp38,88 triliun, meskipun target yang ditentukan pemerintah sebesar Rp110 triliun. ***

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sony RX1R III Hadir di Indonesia: Kamera Mini dengan Sensor Full-Frame Profesional!

    Sony RX1R III Hadir di Indonesia: Kamera Mini dengan Sensor Full-Frame Profesional!

    • calendar_month Sel, 14 Okt 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 77
    • 0Komentar

    Kamera Kompak Premium dengan Performa Maksimal DIAGRAMKOTA.COM – Sony telah meluncurkan kamera ringkas full-frame terbaru mereka, Sony RX1R III, yang hadir setelah penantian panjang sejak versi sebelumnya dirilis pada 2015. Kamera ini menawarkan berbagai peningkatan signifikan yang menjadikannya sebagai salah satu kamera kompak premium paling canggih di kelasnya. Dirancang untuk fotografer profesional dan penggemar fotografi, RX1R […]

  • Polres Gresik Gencar Tindak Parkir Liar, Jukir Ilegal Ditemukan di Sejumlah Titik

    Polres Gresik Gencar Tindak Parkir Liar, Jukir Ilegal Ditemukan di Sejumlah Titik

    • calendar_month Rab, 11 Jun 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 93
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Kepolisian Resor Gresik bersama Dinas Perhubungan terus memperkuat upaya penataan dan pengawasan perparkiran di wilayah hukumnya. Pada Rabu pagi, 4 Juni 2025, kegiatan razia terhadap juru parkir (jukir) ilegal kembali dilakukan di berbagai lokasi yang kerap dikeluhkan warga. Dalam operasi tersebut disampaikan pada awak media 11/6/2025. petugas mendapati beberapa jukir yang beroperasi tanpa […]

  • Letjen TNI (Purn) AM Putranto Ditunjuk Sebagai Ketua Tim Pemenangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin di Pilgub Jateng

    Letjen TNI (Purn) AM Putranto Ditunjuk Sebagai Ketua Tim Pemenangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin di Pilgub Jateng

    • calendar_month Sab, 7 Sep 2024
    • account_circle Arie Khauripan
    • visibility 136
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen, resmi mendapatkan dukungan dari sejumlah purnawirawan TNI/Polri. Hal ini terungkap dalam deklarasi pembentukan tim pemenangan yang digelar di Semarang. Letjen TNI (Purn) AM Putranto, Asisten Khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan. Ia menyatakan bahwa dirinya […]

  • Sering Overthinking? Ini Penjelasan Psikologi, Dampak, dan Cara Menghentikannya

    Sering Overthinking? Ini Penjelasan Psikologi, Dampak, dan Cara Menghentikannya

    • calendar_month Jum, 1 Agu 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 83
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Terlalu memikirkan sesuatu atau kebiasaan berpikir berlebihan sering dialami oleh banyak orang. Meski terlihat biasa pada pandangan pertama, terlalu sering memikirkan sesuatu dapat berdampak negatif terhadap kesehatan jiwa. Pertanyaannya adalah, mengapa seseorang bisa terjebak dalam siklus berpikir berlebihan, apa akibatnya, serta bagaimana cara menghadapinya? Apa Itu Overthinking? Berdasarkan informasi dari Verywell Mind, overthinking merujuk […]

  • Menkeu Purbaya tolak utang kereta cepat ditanggung APBN, adakah solusi menyelesaikan beban utang proyek ini?

    Menkeu Purbaya tolak utang kereta cepat ditanggung APBN, adakah solusi menyelesaikan beban utang proyek ini?

    • calendar_month Sen, 13 Okt 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 81
    • 0Komentar

    Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Bencana Finansial yang Mengancam APBN DIAGRAMKOTA.COM – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh, yang dianggap sebagai proyek strategis nasional, kini menjadi sorotan utama karena utangnya yang mencapai Rp118 triliun. Ekonom dan pengamat menganggap utang ini sebagai “bom waktu” bagi keuangan negara, terutama dalam situasi krisis fiskal yang tengah dihadapi Indonesia. […]

  • Dari Prompt Gemini Jadi Konten Viral Jeju ala Dimas Ramadhan

    Dari Prompt Gemini Jadi Konten Viral Jeju ala Dimas Ramadhan

    • calendar_month Rab, 24 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 139
    • 0Komentar

    Pengalaman Menjelajahi Pulau Jeju dengan Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7 DIAGRAMKOTA.COM – Pulau Jeju di Korea Selatan kini menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat diminati. Dengan berbagai lokasi dan pemandangan yang menarik, penggemar traveling seringkali memanfaatkannya untuk membuat konten yang menarik. Untuk itu, Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7 dilengkapi dengan fitur Google Gemini, […]

expand_less