Reses Di Kedurus, Cahyo Harjo Disambati Warga Minimnya Fasilitas Olahraga Dan SMA/SMK Negeri

LEGISLATIF682 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Mengakhiri masa reses pertama tahun 2025, anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso, menyerap aspirasi warga Kedurus II Buyut RW 02, Kelurahan Kedurus, Karang Pilang, Surabaya, pada Kamis malam (27/2).

Dalam kesempatan ini, warga menyampaikan berbagai keluhan, terutama terkait belum adanya SMA/SMK negeri di Kecamatan Karang Pilang serta kebutuhan akan lapangan sepak bola di Kelurahan Kedurus.

Salah satu keluhan utama yang mencuat dalam diskusi adalah sulitnya akses pendidikan negeri bagi warga Karang Pilang.

Hingga saat ini, kecamatan tersebut belum memiliki SMA atau SMK negeri, yang menyebabkan banyak orang tua kesulitan saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

“Sampai sekarang, belum ada SMA/SMK negeri di Karang Pilang. Setiap PPDB, kami selalu kesulitan karena sekolah negeri terbatas, sedangkan sekolah swasta tidak semua orang tua mampu membiayai,” ungkap salah seorang warga.

Menanggapi hal ini, Cahyo Harjo Prakoso mengakui bahwa terdapat ketimpangan jumlah sekolah negeri di Surabaya. Saat ini, terdapat 284 SD negeri, 63 SMP negeri, tetapi hanya 22 SMA negeri dan 14 SMK negeri.

“Dengan disparitas seperti itu, otomatis akan terjadi ketimpangan. Sistem zonasi sebenarnya baik, tetapi perlu diakui bahwa belum ada keseimbangan jumlah sekolah negeri di setiap wilayah. Jika memang belum ada program pengadaan sekolah negeri di Karang Pilang, kami akan memperjuangkan agar hal ini menjadi perhatian pemerintah provinsi,” jelas Cahyo.

Baca Juga :  Rutinitas Bulan Ramadhan, DPRD Surabaya Gelar Buber Dan Santunan Anak Yatim

Cahyo juga menambahkan bahwa anggaran pendidikan di Jawa Timur mencapai Rp 31 triliun, tetapi sebagian besar anggaran pendidian digunakan untuk BOS siswa. Oleh karena itu, pembangunan sekolah negeri harus mempertimbangkan dampaknya terhadap sekolah swasta yang sudah ada.

Selain pendidikan, warga juga menyoroti minimnya fasilitas olahraga di Kedurus. Mereka meminta adanya lapangan sepak bola yang dapat digunakan oleh masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja untuk beraktivitas positif.

“Kami butuh lapangan sepak bola. Anak-anak di sini tidak punya tempat yang layak untuk bermain dan berolahraga. Jika ada lahan yang bisa digunakan, mohon dibantu untuk diwujudkan,” ujar salah satu warga.

Menanggapi hal ini, Cahyo menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Timur untuk mencari solusi.

“Kami akan coba bicarakan dengan Dispora dan instansi terkait untuk melihat kemungkinan penyediaan lahan atau revitalisasi fasilitas olahraga di Kedurus,” kata Cahyo.

Baca Juga :  Kunjungi Korban Kebakaran Sidotopo, Ketua Fraksi PDI-P Beri Bantuan dan Dorong Pemkot Segera Bertindak

Selain isu pendidikan dan fasilitas olahraga, warga juga menyampaikan berbagai permasalahan lain seperti kualitas air PDAM yang buruk serta penurunan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk madrasah. Menanggapi masalah PDAM Surabaya, tak berlama-lama, Yona Bagus Widyatmoko, ketua Komisi A DPRD Surabaya yang turut hadir dalam acara tersebut, langsung berkoordinasi dengan Direktur Utama PDAM Surabaya.

“Terkait debit air kecil, PDAM janji sudah menginstruksikan petugas lapangan dan segera ditangani,” sela Yona Bagus, sembari menunjukkan hasil komunikasinya dengan Dirut PDAM Surya Sembada.

Terkait penurunan anggaran BOS yang berimbas pada madrasah, Cahyo berjanji akan menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah pusat agar tidak memberatkan pihak sekolah dan orang tua murid.

“Kami akan mengupayakan agar ada kejelasan terkait kebijakan ini. Jangan sampai madrasah yang selama ini berjuang untuk pendidikan gratis justru semakin terbebani,” tegasnya.

selain itu, warga juga minta dukungan untuk pemeliharaan Punden Buyut Canting, yang kerap menjadi lokasi ritual pariwisata maupun kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).

Baca Juga :  Josiah Michael Desak Aspek Keselamatan Dan Cepat Selesai Proyek Box Culvert Surabaya Barat

Menanggapi hal ini, cahyo berkomitmen untuk melihat kondisi punden secara langsung dan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata agar intervensi yang dilakukan dapat lebih maksimal. “Kita akan lihat, kemudian kita koordinasikan dengan dinas pariwisata agar intervensi bisa lebih maksimal,” janjinya.

Lebih lanjut, cahyo juga membuka peluang sinergi dengan program Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, yang memiliki berbagai kegiatan kebudayaan seperti wayang, ludruk, dan lainnya. “Dispar Pemprov Jatim juga punya program pariwisata, seperti wayang, ludruk, dll. Nanti kita upayakan untuk bisa bersinergi,” tambahnya.

Selain itu, dalam reses ini, warga juga menyampaikan berbagai aspirasi lainnya terkait infrastruktur, pendidikan, dan layanan publik. Semua masukan yang diterima akan dibahas lebih lanjut untuk mencari solusi yang terbaik bagi masyarakat.

Dengan berbagai aspirasi yang masuk, Cahyo menutup acara dengan menyampaikan komitmennya untuk terus memperjuangkan kepentingan masyarakat. “Kami di DPRD Jatim hadir untuk menyerap aspirasi warga dan mencari solusi terbaik. Semua masukan yang disampaikan akan kami kawal agar mendapat perhatian dari pihak terkait,” pungkasnya. ***

Share and Enjoy !