Membanggakan: Bedah Rumah dan Intervensi Gizi di Nagrak Bogor Lawan Stunting
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 2 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji bersama Wakil Menteri Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi, jajaran pemerintah daerah, ibu-ibu PKK, serta masyarakat mengadakan kegiatan sosial di Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, pada Selasa 2 Desember 2025. Aksi ini dilaksanakan dalam rangka kegiatan Rapat Koordinasi Akhir Tahun Pimpinan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ BKKBN Tahun 2025 dengan tema “Konsolidasi Kepemimpinan Transformasional dan Konvergensi Program untuk Akselerasi Capaian Kinerja” yang berlangsung di Novotel Bogor.
Kegiatan sosial kali ini menitikberatkan pada bantuan perbaikan rumah dan intervensi nutrisi bagi keluarga yang berisiko mengalami stunting (KRS). Menteri Wihaji menyampaikan bahwa rombongan langsung turun ke lapangan untuk melihat kondisi keluarga yang termasuk dalam kategori berisiko stunting.
“Hari ini kita ditemani oleh Bu Wamen dan Pak Wabup beserta jajaran untuk melihat langsung KRS, keluarga berisiko stunting. Ternyata beliau memiliki tiga anak yang berusia 6 tahun, dua di antaranya masih balita dan bayi. Kondisi rumahnya termasuk dalam kategori keluarga berisiko stunting karena asupan gizinya kurang, air bersihnya, serta sanitasinya. Oleh karena itu hari ini kita pastikan dari Kemendukbangga, didampingi Bu Wamen dan Pak Wabup, untuk membangun rumah agar layak huni, juga membuat jamban, serta mengoptimalkan sistem sanitasi agar nantinya asupan gizinya bisa lebih baik,” ujar Wihaji.
Menteri Wihaji mengajak seluruh pejabat dan peserta kegiatan untuk ikut serta secara langsung dalam kegiatan kerja bakti. “Nanti saya minta hari ini kita lakukan kerja bakti bersama-sama agar bisa merasakan suasana. Ini tidak hanya perlu kita ketahui, tetapi juga perlu kita alami. Jika hanya tahu, orang mungkin paham, tapi jika dirasakan, akan berbeda,” katanya.
Ia juga meminta seluruh jajaran agar tetap bekerja sama secara profesional hingga selesai. “Kita saling bantu sesuai kemampuan kita, ada yang saya minta untuk memasak, ikut membantu mengaduk, Pak Wakil Bupati dan Bu Wakil Menteri tadi menjadi tukang bersama-sama, terima kasih atas dukungan kita,” ujar Wihaji.
Menteri Wihaji menyampaikan bahwa jumlah keluarga yang berisiko mengalami stunting di Indonesia masih sangat tinggi. “Jumlah KRS di Indonesia cukup besar, yaitu sebanyak 8,6 juta. Salah satunya adalah wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang menjadi prioritas karena jumlah penduduknya terbanyak,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa penanganan stunting menjadi fokus utama nasional. “Stunting merupakan program prioritas dari bapak presiden, kemarin saya sudah melaporkannya kepada bapak presiden, ada program prioritas yang dijalankan oleh bapak presiden terkait penanganan stunting khusus untuk MBG, yaitu makanan bergizi gratis khusus bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” ujarnya.
Untuk memastikan intervensi berjalan lancar, Menteri Wihaji menegaskan bahwa daerah yang belum menerima bantuan akan segera mendapat perhatian. “Jika belum ada, saya akan menutupinya terlebih dahulu, kita akan menutupi selama 6 bulan hingga 1 tahun ke depan. Jika sudah ada, nanti langsung ditutupi,” jelasnya.
Program MBG akan diberikan prioritas kepada ibu hamil, ibu yang sedang menyusui, dan anak balita yang tidak mengikuti PAUD. Program ini juga bertujuan untuk menurunkan angka stunting di tingkat nasional.
“Di Indonesia tingkat stunting adalah 19,8, di sini sudah mencapai 18, yang berarti lebih rendah dari rata-rata nasional. Target tahun ini adalah 18 hingga 2029 nanti menjadi 14, semoga saja tercapai,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi mengapresiasi kolaborasi antara program pemerintah pusat dan daerah. “Pertama, kami tentu Pak Rudy sebagai Bupati dan saya sebagai Wakil Bupati atas nama Pemda dan masyarakat Kabupaten Bogor menyampaikan terima kasih serta apresiasi yang tinggi kepada Pak Menteri dan Bu Wamen. Program ini selaras dengan program yang ada di Kabupaten Bogor, karena ada beberapa kegiatan bedah rumah yang kami laksanakan pada 2025 perubahan dan 2026,” katanya.
Ade Ruhandi menegaskan bahwa upaya mengurangi stunting di Jawa Barat telah menunjukkan perkembangan yang baik. “Hasil pemantauan dan komunikasi dengan menteri sudah menunjukkan penurunan angka stunting di Jawa Barat, tentu ini juga perlu diberikan contoh dari gaya hidup sehat, gaya hidup sehat dimulai dari rumah,” katanya.
Ia juga menilai bantuan terkait air bersih dan sanitasi sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat dalam program prioritas presiden Prabowo. Sementara itu, mengenai penanganan stunting di Kabupaten Bogor, Ade menegaskan komitmen pemerintah daerah.
“Kita terus menangani dan berkolaborasi, terintegrasi dengan seluruh SKPD, dinas kesehatan serta DPKPP dan lainnya, insya Allah perkembangan yang lebih baik pada akhir tahun akan kita sampaikan kepada publik,” katanya. ***





Saat ini belum ada komentar