6 Siswa SMK di Tuban Lemas dan Muntah Darah Diduga Keracunan MBG, Orang Tua Syok
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 25 Sep 2025
- comment 0 komentar
Enam Siswa SMK di Tuban Alami Kondisi Darurat Setelah Konsumsi Makanan Gratis
DIAGRAMKOTA.COM – Enam siswa dari sebuah sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, harus segera dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala mual dan muntah darah. Kejadian ini terjadi usai mereka menyantap menu yang disediakan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) saat makan siang.
Beberapa dari korban mengeluhkan rasa pusing, sesak napas, serta muntah yang tidak biasa. Salah satu dari mereka bahkan mengeluarkan cairan berwarna merah. Peristiwa ini memicu kepanikan di lingkungan sekolah dan membuat orang tua murid merasa kaget dan khawatir.
Gejala yang Mengkhawatirkan
Para siswa yang terkena dampaknya terdiri atas lima perempuan dan satu laki-laki. Mereka tiba-tiba merasakan kondisi tubuh yang tidak normal setelah mengonsumsi makanan yang disajikan oleh sekolah. Beberapa di antara mereka sampai lemas dan harus digendong keluar dari kendaraan karena keadaan semakin memburuk.
Sekelompok siswa lainnya dibawa menggunakan ambulans sementara yang lainnya menggunakan mobil pribadi. Proses transportasi dilakukan dengan cepat untuk memastikan kondisi kesehatan para korban segera mendapat perawatan medis.
Respons Orang Tua dan Kepala Sekolah
Salah satu orang tua korban, Juharti, mengungkapkan kekagetannya ketika mengetahui putrinya mengalami muntah darah setelah makan siang. Menurutnya, menu MBG yang diberikan kepada anaknya berupa nasi goreng, timun, anggur, dan telur ceplok.
“Anak saya lemas dan muntah ada darahnya sedikit,” ujar Juharti, seperti dikutip dari sumber lokal. Ia juga menyampaikan rasa panik dan kekecewaan terhadap situasi yang terjadi.
Sementara itu, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi mengenai penyebab pasti dari kejadian ini. Namun, banyak pihak mulai mempertanyakan kualitas dan keamanan makanan yang disediakan dalam program MBG.
Dugaan Penyebab Keracunan
Meski belum ada hasil resmi dari pihak berwenang, kejadian ini menambah daftar kasus serupa yang pernah terjadi di wilayah Jawa Timur. Sebelumnya, beberapa siswa di Bandung Barat juga dilaporkan keracunan akibat konsumsi menu MBG, sementara di Bangkalan, muncul ulat dan belatung di dalam makanan yang diberikan.
Program MBG sendiri menjadi fokus perhatian publik setelah anggarannya mencapai Rp335 triliun di APBN 2026. Meski bertujuan untuk meningkatkan gizi siswa, isu keselamatan makanan tetap menjadi pertanyaan besar.
Langkah Pemerintah dan Penanganan Darurat
Dinas Kesehatan setempat telah melakukan pemeriksaan terhadap makanan yang tersedia di sekolah tersebut. Sampel menu MBG akan diuji laboratorium untuk memastikan apakah ada bahan berbahaya atau kontaminasi yang menyebabkan kondisi para siswa.
Selain itu, pihak sekolah juga diminta untuk memperketat pengawasan terhadap proses penyajian makanan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Rekomendasi untuk Mencegah Keracunan Massal
Ahli gizi dan tenaga medis menyarankan agar pihak sekolah lebih hati-hati dalam memilih bahan makanan dan menjaga higienitas selama proses pengolahan. Selain itu, penting bagi siswa dan orang tua untuk lebih waspada terhadap menu yang disajikan.
Sebagai langkah antisipasi, pihak sekolah juga bisa mengadakan sosialisasi tentang cara mengenali tanda-tanda keracunan dan tindakan darurat yang harus diambil.
Saat ini belum ada komentar