Wujud Toleransi beragama “Warung Kasih” Saat Ramadhan di Jember

DAERAH1055 Dilihat

Diagram Kota Jember – Setiap tahun saat memasuki bulan suci Ramadhan, Klinik Panti Siwi di Jalan Kartini, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi saksi dari sebuah inisiatif yang luar biasa. Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Jember membuka warung dadakan yang menyediakan makanan buka puasa dengan harga sangat terjangkau.

Biasanya, klinik ini sepi pada sore hari, namun pada bulan Ramadhan, klinik tersebut justru ramai dipadati oleh warga kurang mampu yang mencari menu buka puasa yang terjangkau. Dengan harga hanya Rp3.000, mereka bisa mendapatkan seporsi nasi lengkap dengan sayur dan lauk pauknya, ditambah air mineral atau teh hangat.

Inisiatif ini telah berlangsung sejak tahun 2009 dan terus berlanjut hingga sekarang. Selama 25 tahun, setiap bulan suci Ramadhan, warga non-Muslim ini membuka warung kasih untuk membantu umat Muslim yang sedang menjalani ibadah puasa.

Ketua WKRI Jember, Lucia Fransisca Elly Krisnaningsih, bercerita bahwa ide untuk membuka warung murah ini bermula dari obrolan dengan seorang tukang becak. Saat itu, tukang becak tersebut mengantar umat Katolik ke gereja menjelang magrib, ketika bulan Ramadhan.

Pada masa itu, belum ada kendaraan online seperti sekarang, sehingga banyak jemaat Gereja Santo Yusup yang naik becak dari rumah menuju gereja dan pulang pergi. Saat Ramadhan, mereka seringkali bertanya kepada tukang becak apakah sudah berbuka puasa.

Baca Juga :  Murid SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng Sidoarjo Alami Gatal-Gatal Usai Terjang Banjir

Tukang becak tersebut seringkali mengaku belum sempat buka puasa di rumah karena masih mencari rezeki menjelang magrib. Mereka hanya membeli minuman untuk berbuka. Kisah ini membuat para senior WKRI merasa haru.

Dari situlah, muncul ide untuk membuka warung murah selama bulan Ramadhan. WKRI Jember ingin membantu warga kurang mampu yang sulit mendapatkan makanan buka puasa dengan harga terjangkau. Inisiatif ini menjadi wujud nyata dari semangat gotong royong dan toleransi antarumat beragama di Jember.

Warung murah di Klinik Panti Siwi ini telah menjadi tradisi yang terus berlanjut setiap tahun. Selain memberikan makanan dengan harga terjangkau, warung ini juga menjadi tempat berkumpul dan saling berbagi cerita antara warga non-Muslim dan Muslim. Inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat bagi warga kurang mampu, tetapi juga memperkuat hubungan antarumat beragama di Jember.

Dalam suasana yang penuh kebersamaan dan kehangatan, warung murah di Klinik Panti Siwi menjadi simbol dari semangat persaudaraan dan kepedulian sosial. Inisiatif ini mengajarkan kita semua tentang pentingnya saling membantu dan menghormati perbedaan agama dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  50 Tahun IWAPI, DPC IWAPI Sidoarjo Bagikan MBG di SDN Terdampak Banjir 

Dalam dunia yang seringkali dipenuhi dengan konflik dan perpecahan, inisiatif WKRI Jember ini memberikan harapan dan inspirasi bagi kita semua. Mereka telah membuktikan bahwa dengan kebaikan dan kepedulian, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik dan harmonis.

Dalam bulan suci Ramadhan ini, mari kita semua mengambil pelajaran dari inisiatif WKRI Jember dan berbuat kebaikan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Mari kita saling membantu dan saling menghormati, sehingga kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.

Sementara itu, dikutip dari Antara, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jember Abdul Muis Sonhaji mengapresiasi kegiatan tersebut menjadi inspirasi bagi yang lain dalam hal menjaga toleransi umat beragama dan mewujudkan masyarakat yang toleran.

Secara konsisten komunitas wanita Katolik menyediakan menu buka puasa dengan harga sangat murah selama 25 tahun menjadi bukti bahwa masyarakat Jember sangat toleran karena sejatinya semua orang ingin hidup damai dengan sesamanya.

Komitmen umat beragama untuk membangun kebersamaan, toleransi dan kerukunan harus tetap dijaga sampai kapanpun agar kehidupan bangsa Indonesia selalu damai.

Baca Juga :  50 Tahun IWAPI, DPC IWAPI Sidoarjo Bagikan MBG di SDN Terdampak Banjir 

Apresiasi terhadap warung kasih juga disampaikan Bupati Jember Hendy Siswanto yang mengaku sangat terharu dengan apa yang dilakukan Umat Katolik Jember yang sudah 25 tahun menyediakan menu buka puasa dengan harga yang sangat murah kepada umat Islam selama Ramadhan.

Menurutnya umat Katolik menunjukkan sikap yang istimewa dengan menjunjung toleransi beragama dan memikirkan kebutuhan umat Islam yang menjalankan ibadah puasa di tengah harga sejumlah kebutuhan pokok merangkak naik.

Dengan menjual paket menu buka puasa sebesar Rp3.000 tentu sangat membantu umat Islam yang kurang mampu ketika akan berbuka puasa, sehingga kegiatan menjaga toleransi beragama seperti itu menjadikan Jember semakin keren.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember berharap kegiatan warung kasih dapat menjadi contoh bagi yang lain untuk terus mengembangkan sikap toleran di Kota Pandalungan karena wes wayahe (sudah waktunya) Jember keren dengan toleransi beragama.

Toleransi bukanlah soal mayoritas-minoritas dan tidak boleh mencampuradukkan akidah. Toleransi juga bukan soal membenarkan keyakinan yang berbeda-beda, namun toleransi merupakan keberanian untuk menghormati dan menghargai perbedaan di antara kita, agar hidup tetap rukun dan damai. (dk/akha)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *