Wakil Ketua DPRD Surabaya Apresiasi Program MBG Tahap Awal Di Surabaya

LEGISLATIF907 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COMProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinantikan akhirnya resmi dimulai di Kota Surabaya pada Senin (13/1/2025). Sebagai langkah awal, program ini menyasar lima sekolah di wilayah Kecamatan Wonocolo.

Salah satunya SD Taquma, yang terletak di Jalan Jemur Ngawinan ini menjadi salah satu sekolah pertama yang merasakan manfaat program makan bergizi gratis.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiar Rifai, turut hadir dalam peninjauan pelaksanaan MBG ini.

Bahtiar melakukan pengecekan langsung ke SD Taquma untuk memastikan kelancaran program makan bergizi gratis. Sekolah yang memiliki slogan ‘Santun, Cerdas, Kreatif, Berprestasi’ ini telah menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari daftar siswa hingga jadwal distribusi makanan.

“Ada 329 anak dari kelas 1 sampai kelas 6 di SD Taquma yang mendapatkan makanan bergizi setiap harinya,” ujar Bahtiar di sela-sela kegiatan sidaknya, Senin (13/1/2025).

Bahtiar menyebut, ini adalah langkah nyata pemerintah untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang mereka. “Kami berharap program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak kita, ” ujarnya.

Baca Juga :  Pemkot Surabaya Boros? Azhar Kahfi: Proyek Mubazir Tak Bermanfaat, ASN Malah Kena Efisiensi

Bahtiar menyampaikan apresiasinya terhadap menu makan yang disediakan. “Menu makan yang disajikan sudah sesuai dengan harapan kami. Ada potongan buah, sayur, nasi, lauk pauk berupa ayam, dan susu. Artinya ini sudah memenuhi gizi simbang dengan 4 sehat 5 sempurna. Porsi makanannya pun cukup banyak dan sangat cocok untuk anak-anak SD,” ujarnya.

Namun, Bahtiar juga menyoroti penggunaan kotak makan berbahan plastik bening. Ia mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat kotak makan tersebut akan diganti dengan kotak makan berbahan alumunium.

“Penggunaan kotak makan plastik ini bersifat sementara. Kami sedang menunggu pasokan kotak makan alumunium dari pusat yang diperkirakan akan tiba dalam dua hari ke depan. Kotak makan alumunium ini lebih praktis dan dapat digunakan kembali,” jelasnya.

Dengan adanya kotak makan alumunium, siswa dapat membawa pulang sisa makanan mereka. Hal ini tidak hanya lebih efisien, tetapi juga dapat mengurangi jumlah sampah plastik. “Jadi nanti mungkin anak anak enggak habis bisa dibawa pulang gitu aja, kan lebih praktis, ” tambahnya.

Baca Juga :  Gelar Reses Di 12 titik, Ajeng Wira Wati Disambati Program Cek Kesehatan Gratis

Politisi dari Partai Gerindra ini mengungkapkan bahwa pihaknya dari Fraksi Gerindra telah membagi tugas kepada anggota fraksi untuk memantau pelaksanaan program MBG di lima sekolah yang berbeda. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Fraksi Gerindra dalam memastikan program ini berjalan lancar.

“Saya kira ini masih perdana, mudah-mudahan nanti bisa berjalanan maksimal dan tujuan program ini tidak lain untuk kepentingan anak anak di Surabaya dalam pemenugan gizi seimbang, ” ujarnya.

Lebih lanjut, Bahtiar menjelaskan bahwa dari Komisi D DPRD Kota Surabaya juga akan melakukan peninjauan di SMPN 13. Hal ini dikarenakan kewenangan DPRD Kota Surabaya dalam hal pendidikan mencakup tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Dengan demikian, pengawasan terhadap pelaksanaan program ini akan semakin optimal.

Baca Juga :  Jasmas Sukadar , Warga Petemon Barat Sambat Pembangunan Infrastruktur Dan Pendidikan

Pihaknya memberikan pandangan optimis mengenai pelaksanaan program makan bergizi gratis yang baru saja diluncurkan ini akan berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang signifikan bagi anak-anak di Kota Surabaya.

Namun ia mengakui bahwa setiap program baru pasti akan menemui tantangan, namun semangat evaluasi dan adaptasi menjadi kunci keberhasilan.

“Setiap kegiatan pasti ada tantangannya. Namun, ini adalah kesempatan bagi kita untuk belajar dan terus memperbaiki? ujarnya.

Pihaknya komitmen untuk memastikan dan terus mengawal program makan bergizi gratis berjalan dengan efektif dan memenuhi kebutuhan siswa. Dengan melibatkan siswa dalam proses evaluasi, diharapkan program ini dapat terus disesuaikan dengan selera dan kebutuhan gizi mereka.

“Kita akan mengevaluasi apa saja kekurangannya, kendalanya apa, bahkan sampai pada preferensi makanan siswa. Misalnya, apakah siswa lebih menyukai lauk pauk daging atau ayam. Semua masukan ini akan sangat berharga untuk menyempurnakan program ini ke depannya,” pungkasnya.

Share and Enjoy !