Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » FORUM OPINI » POLITISASI HUKUM DI BALIK PEMERIKSAAN KPK TERHADAP HASTO

POLITISASI HUKUM DI BALIK PEMERIKSAAN KPK TERHADAP HASTO

  • account_circle Arie Khauripan
  • calendar_month Sab, 15 Jun 2024
  • comment 0 komentar

Oleh: Saiful Huda Ems.

Diagram Kota Surabaya – Menarik untuk kita cermati perilaku penyidik KPK, Rosa Purba Bekti (RPB) ketika memeriksa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan stafnya yang bernama Kusnadi. Sebuah prilaku yang tidak profesional dan tidak proporsional, dan terasa malah memperburuk citra Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Apa yang dilakukan oleh RPB malah terkesan ada kekuatan besar di belakangnya yang seakan-akan ingin mempolitisasi kasus hukum Harun Masiku (HM) dengan menyeret-nyeret nama Hasto Kristiyanto.

Pesan yang disampaikan jelas: “Handphone disita beserta buku catatan penting Partai telah disita. Jangan persoalkan lagi kecurangan Pemilu; jangan kritik lagi Presiden Jokowi, atau isi buku dan HP dibocorkan”

Sekedar untuk diketahui, Rosa sebagai Penyidik KPK, seharusnya hanya boleh  memeriksa Hasto dan sama sekali tidak boleh memeriksa Kusnadi. Rossa baru bertugas kembali  di KPK sejak 14 Mei 2020, setelah sebelumnya Rosa ditarik ke Polri. Rosa kembali ke KPK berdasar Keputusan dari Pimpinan KPK, yang merupakan permintaan dari Polri.

Sedangkan dari para analis politik dan dari gelombang protes para guru besar atau akademisi serta ribuan Mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi di berbagai kota besar dan pelosok negeri ini menjelang dan sesudah Pilpres 2024.

Kita tau di Pilpres 2024 yang lalu, Rezim Nepotis Jokowi telah terang-terangan menyeret-nyeret alat negara untuk memenangkan Capres-Cawapres yang didukungnya. Begitu banyak intimidasi yang dilakukan aparat penegak hukum tersebut.

Berdasarkan latar belakang politik seperti itu, kita akhirnya menjadi mengerti, kenapa perlakuan penyidik KPK–Rosa yang berlatar belakang Polri–terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan stafnya terasa menggelikan dan berpotensi melanggar hukum.

Tindakannya merampas barang melalui perbuatan bohongnya terhadap Staf Hasto, yakni Kusnadi, yang mengatakan padanya bahwa Kusnadi telah dipanggil Hasto di ruang pemeriksaan, kemudian merampas Handphone, tas dan buku catatan rahasia PDIP milik Hasto dengan menyamar memakai topi dan masker, serta melakukan pemeriksaan pada Kusnadi selama 3 jam tanpa surat panggilan adalah pelanggaran etik yang sangat berat.

Institusi KPK sepertinya telah dikorbankan oleh Rosa, yang entah atas perintah dari “orang kuat” siapa. Penguasa Rezim Nepotis di istanakah? Entahlah. Keputusan Mahkamah Konstitusi memang telah merubah prosedur tindakan KPK yang berkaitan dengan upaya paksa, dari meminta izin menjadi sebatas pemberitahuan pada Dewan Pengawas (DEWAS) KPK.

Namun jika penyidik KPK sudah memberitau pada DEWAS KPK, mengapa Rosa harus memakai topi dan masker serta berbohong pada Kusnadi untuk melakukan penyitaan pada barang-barang milik Hasto dan PDIP yang ditipkan Hasto pada Kusnadi?

“Tidakkah adakah cara lain yang lebih terhormat untuk meminta keterangan dari Saksi apalagi pada orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan Kasus yang sedang ditangani?”

Dengan perampasan barang berupa buku dan handphone yang didalamnya ada rahasia Partai, maka itu menjadi bukti motif utama dari Rosa. Lalu siapa orang yang berada di belakang Rosa?

Atas dasar hal tersebut, Kapolri harusnya mengambil tindakan tegas terhadap perilaku anak buahnya yang melalukan penegakan hukum dengan melanggar hukum, berbuat bohong, mengelabui, dan melakukan perampasan asset milik pihak lain, serta menyembunyikan identitas dengan memakai masker dan topi.

Sekiranya tidak ada motif politik, seharusnya Rosa secara baik-baik menemui penasehat hukum dan kemudian membahas pemeriksaan handphone dan secara bersama-sama dilihat keterkaitan dengan pokok perkara.

Apa yang terjadi pada peristiwa pemeriksaan Hasto itu, sepertinya sangat berkorelasi dengan sikap kritis Hasto yang mempersoalkan kecurangan Pemilu dan bagaimana yang bersangkutan mengungkapkan kerusakan demokrasi, hukum dan berbagai abuse of power presiden serta pengkhianatan Jokowi.

Saat itu sumber daya negara dan alat-alat negara, termasuk POLRI telah disalah gunakan. Kini oleh oknum-oknum KPK melalui Rosa cara-cara yang sama telah diterapkan.

“Tindakan intimidasi yang dilakukan terhadap Kusnadi dengan memeriksa selama 3 jam dengan berbagai prosedur, menggunakan diksi agama tentang surga dan neraka adalah pelanggaran etika berat yang seharusnya tak perlu dilakukan oleh seorang penyidik KPK.” (dk/SHE).

Penulis adalah Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer and Journalist.

  • Penulis: Arie Khauripan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Polresta Sidoarjo Gelar Baksos Ramadan, Bagikan Takjil dan Santunan Anak Yatim

    Polresta Sidoarjo Gelar Baksos Ramadan, Bagikan Takjil dan Santunan Anak Yatim

    • calendar_month Sab, 15 Mar 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 89
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM– Bulan Ramadan menjadi momentum bagi Polresta Sidoarjo untuk mempererat hubungan dengan masyarakat melalui aksi sosial yang penuh makna. Pada Jumat (14/3/2025), Polresta Sidoarjo bersama jajaran Polsek Rayon Barat menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos), pembagian takjil, serta santunan bagi anak yatim piatu. Acara yang berlangsung di beberapa titik di wilayah Krian ini diwarnai dengan pentas […]

  • Polrestabes Surabaya Bersih-Bersih Kriminal, 26 Pelaku Kejahatan, Jambret hingga Pengeroyok Dibekuk!

    Polrestabes Surabaya Bersih-Bersih Kriminal, 26 Pelaku Kejahatan, Jambret hingga Pengeroyok Dibekuk!

    • calendar_month Sel, 4 Mar 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 81
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Polrestabes Surabaya kembali membuktikan komitmennya dalam memberantas kejahatan jalanan demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama selama bulan suci Ramadhan. Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (4/3/2025) menjelang waktu berbuka puasa, Satreskrim Polrestabes Surabaya bersama jajaran Polsek mengungkap 17 kasus kejahatan yang meresahkan warga. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Dr. Luthfie Sulistiawan, S.I.K., M.H., […]

  • Do’a Lintas Agama di Polrestabes Surabaya, Sambut Hari Bhayangkara Ke-78

    Do’a Lintas Agama di Polrestabes Surabaya, Sambut Hari Bhayangkara Ke-78

    • calendar_month Rab, 26 Jun 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 69
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Dalam rangka menyambut hari Bhayangkara ke-78, Polrestabes Surabaya Polda Jatim menggelar do’a lintas agama di Lapangan A Mapolrestabes Surabaya, Selasa (25/6). Doa bersama tersebut dihadiri para tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan para PJU Polrestabes, Kapolsek jajaran, serta seluruh personel Polri/ASN Polrestabes Surabaya. Dipimpin oleh para tokoh agama tersebut doa […]

  • Semarakkan Hari Kemerdekaan RI ke-79 Solo Safari Gelar Family Fun Walk Challenge 2024

    Semarakkan Hari Kemerdekaan RI ke-79 Solo Safari Gelar Family Fun Walk Challenge 2024

    • calendar_month Jum, 9 Agu 2024
    • account_circle Arie Khauripan
    • visibility 67
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-79 Solo, 08 Agustus 2024 Solo Safari sebagai salah satu destinasi wisata di Solo mengumumkan acara tahunan Solo Safari Family Fun Walk With Challenge 2024. Acara akan diselenggarakan pada hari Minggu, 25 Agustus 2024. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Solo Safari, TSTJ (Taman Satwa Taru Jurug), Pemerintah Kota Surakarta, […]

  • 1.606 Keluarga Resiko Stunting Mendapatkan Daging Ayam Dan Telur Di 3 Kecamatan

    1.606 Keluarga Resiko Stunting Mendapatkan Daging Ayam Dan Telur Di 3 Kecamatan

    • calendar_month Sel, 10 Sep 2024
    • account_circle Adis
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Diagramkota.com – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Plt. Ketua TP.PKK Sidoarjo, Sriatun Subandi terus berkomitmen dalam pengentasan penanganan stunting. Salah satu upaya dengan penyaluran bantuan pangan kepada Keluarga Resiko Stunting (KRS) yang didampingi oleh Dinas Pangan dan Pertanian, Dinas P3AKB dan Kantor Pos Indonesia. Penyaluran dilakukan di 3 Kecamatan dengan total 1.606 KRS, yaitu Kecamatan Tanggulangin, […]

  • Polsek Krembangan Bagikan 150 Paket Takjil ke Warga dan Tukang Becak di Surabaya

    Polsek Krembangan Bagikan 150 Paket Takjil ke Warga dan Tukang Becak di Surabaya

    • calendar_month Kam, 20 Mar 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 143
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1446 H, Polsek Krembangan Surabaya menggelar kegiatan pembagian takjil kepada warga dan tukang becak di sekitar Jalan Kalianak Timur. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 19 Maret 2025 ini, berhasil membagikan 150 paket takjil sebagai bentuk kepedulian dan berbagi kebahagiaan kepada masyarakat. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek […]

expand_less