Diagram Kota Sidoarjo – Aliansi Madura Indonesia (AMI) mengekspresikan kegeraman sekaligus prihatinan terkait ketidakhadiran Bupati Sidoarjo, Achmad Muhdlor Ali yang akrab dipanggil Gus Muhdlor dalam panggilan pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi pemotongan dana insentif.
Ketua Umum AMI, Baihaki Akbar menegaskan permintaannya kepada KPK untuk segera memanggil ulang Bupati Sidoarjo.
Ia menekankan pentingnya tegakan hukum dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Kami Aliansi Madura Indonesia (AMI) akan terus mengawal, mengawasi, dan menyikapi kasus korupsi pemotongan insentif di Sidoarjo yang melibatkan Bupati Sidoarjo, sampai tuntas keakar-akarnya,” ujar Baihaki.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Bupati Sidoarjo sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemotongan dana insentif.
Namun, absennya Bupati Sidoarjo dalam proses pemeriksaan menimbulkan pertanyaan tentang keseriusan dan keterbukaan dalam menangani kasus korupsi tersebut.
Ketidakhadiran Bupati Sidoarjo dalam panggilan pemeriksaan tersebut menjadi sorotan dan memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk aktivis dan masyarakat sipil.
Mereka menilai bahwa kepatuhan terhadap panggilan KPK merupakan bagian penting dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi. (dk/nw)