Cahaya yang Hilang di Kota Lama: Komisi A DPRD Surabaya Desak Usut Tuntas
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 8 Okt 2025
- comment 0 komentar

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko (Cak YeBe)(@)
DIAGRAMKOTA.COM – Malam di kawasan Kota Lama kini terasa berbeda. Beberapa sudut yang dulu memantulkan sinar keemasan dari lampu hias bergaya kolonial, kini temaram — sebagian lampu itu hilang, dicuri orang tak bertanggung jawab.
Di balik cahaya yang padam itu, tersimpan luka kecil bagi wajah kota yang sedang berbenah. Bagi Komisi A DPRD Kota Surabaya, kehilangan itu bukan sekadar soal estetika, melainkan simbol tentang rapuhnya kesadaran bersama menjaga aset publik.
“Ini bukan hanya kehilangan benda. Ini kehilangan rasa. Fasilitas seperti lampu hias dibangun untuk memperindah kota dan menghidupkan denyut ekonomi kawasan heritage. Kalau malah dicuri, itu mencederai semangat kolektif kita,” ujar Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, Rabu (8/10/2025).
Menurut legislator Gerindra yang akrab disapa Cak YeBe ini, lampu-lampu itu bagian dari proyek besar mempercantik kawasan Jalan Panggung, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan — area yang tengah dipoles menjadi ruang wisata sejarah dan pusat UMKM baru.
Karena itu, pencurian bukan hanya soal kerugian material, tapi juga soal kepercayaan publik terhadap keamanan kota.
“Uang yang hilang adalah uang rakyat. Maka penegakan hukumnya harus tegas. Kami dukung langkah Wali Kota memperkuat patroli dan menambah CCTV di titik-titik rawan,” tegas politisi Gerindra itu.
Cak YeBe mengajak warga untuk ikut menjadi penjaga bagi ruang publiknya sendiri.
Menurutnya, keamanan kota tak bisa sepenuhnya diserahkan pada petugas atau aparat. Ada bagian moral yang hanya bisa digerakkan oleh rasa memiliki warga terhadap kotanya.
“Kalau ada yang mencurigakan, jangan diam. Laporkan. Kota ini milik kita bersama. Pemerintah membangun, aparat menjaga, tapi warga yang menumbuhkan kesadarannya,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa menjaga aset publik sama artinya menjaga perputaran ekonomi.
Lampu yang terpasang di kawasan heritage, lanjut Cak YeBe, bukan sekadar hiasan, tetapi penanda kehidupan: tanda bahwa Surabaya tak pernah kehilangan gairahnya menjadi kota yang ramah dan hidup di malam hari.
“Kalau Kota Lama makin menarik, wisatawan datang, UMKM bergerak, pendapatan daerah meningkat. Ini semua kembali ke rakyat. Untuk pendidikan, untuk layanan kesehatan, untuk masa depan,” tutur Cak YeBe.
Komisi A DPRD Surabaya Segera Panggil OPD Terkait
Komisi A, lanjutnya, akan segera memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna melakukan evaluasi sistem keamanan dan pemeliharaan aset kota. Ia berharap langkah cepat itu mencegah kejadian serupa di titik-titik lain yang sedang tumbuh menjadi ikon wisata baru.
“Kota ini sedang kita rawat bersama. Jangan biarkan satu tindakan kecil menghapus cahaya yang sudah kita nyalakan dengan susah payah,” pungkasnya. [@]