15 Siswa SMP Surabaya Positif Narkoba! Johari Mustawan Meledak: Bongkar Jaringannya, Jangan Tutupi!”
- account_circle Shinta ms
- calendar_month 7 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM- Publik Surabaya dikejutkan oleh penangkapan 15 pelajar SMP yang dinyatakan positif narkoba di kawasan Jl Kunti.
Kasus ini bukan hanya membuka mata, tetapi juga memicu reaksi keras dari anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKS, Johari Mustawan, yang menilai kejadian ini sebagai alarm bahaya bagi masa depan generasi muda.
Johari, yang akrab disapa Bang Jo menyebut kasus ini sebagai sinyal bahwa jaringan narkotika sudah berani dan agresif menyasar lingkungan pendidikan dasar.
“Ini ancaman serius. Jaringan narkoba sudah tidak takut lagi. Mereka masuk ke sekolah-sekolah. Ini langkah berbahaya dan harus segera ditindak,” tegas Bang Jo.
Bang Jo menekankan bahwa keluarga tidak boleh lepas tangan dalam pengawasan anak. Sekolah, katanya, tidak bisa menanggung semuanya.
“Pengawasan tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Orang tua tetap menjadi gerbang pertama pendidikan. Keluarga harus peka terhadap perubahan perilaku anak,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa banyak kasus narkoba bermula dari kelengahan keluarga terhadap pola pergaulan anak.
Selain pengawasan di rumah, Bang Jo mendesak agar seluruh sekolah di Surabaya memiliki SOP pencegahan dan penanganan narkoba secara jelas dan terukur.
“Sekolah harus punya standar operasional yang jelas. Tidak bisa hanya mengandalkan himbauan. Harus ada aturan tegas dan mekanisme penanganan yang berjalan,” kata Bang Jo.
Menurutnya, SOP itu harus mencakup deteksi dini, mekanisme pelaporan, hingga alur kerja sama dengan pihak berwajib.
Johari juga mendesak Pemerintah Kota Surabaya untuk tidak tinggal diam dan memperkuat regulasi terkait peredaran NAPZA di seluruh wilayah kota.
“Pemkot harus hadir dengan regulasi yang tegas dan komprehensif. Ini bukan sekadar kasus, ini ancaman serius bagi generasi muda,” tegas Politisi PKS ini.
Ia juga meminta Pemkot dan BNN turun langsung ke lapangan untuk melakukan inspeksi rutin.
“BNN dan Pemkot perlu turun langsung melakukan inspeksi rutin. Jangan tunggu kasus muncul baru bergerak,” katanya.
Sebagai langkah jangka panjang, Bang Jo menilai perlunya penguatan karakter dan nilai spiritual bagi anak-anak.
“Anak-anak harus didekatkan pada nilai-nilai religius sesuai ajaran agamanya. Ini penting sebagai fondasi agar mereka mampu menolak pengaruh negatif seperti narkoba,” ujarnya.
Mengakhiri pernyataannya, Bang Jo menekankan bahwa pemberantasan narkoba tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
“Seluruh pihak keluarga, sekolah, Pemkot, BNN, dan kepolisian harus bergerak bersama. Tanpa kerja kolektif, Surabaya akan sulit terbebas dari ancaman narkoba yang mencederai masa depan generasi muda,” tutupnya.
- Penulis: Shinta ms




