Tanggapan Tokoh terhadap Penetapan Tersangka Nadiem Makarim
DIAGRAMKOTA.COM – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, atau yang akrab disapa Buya Anwar, menyampaikan pandangan terkait langkah Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas korupsi. Menurutnya, Presiden telah menjalankan janjinya untuk menghapus praktik korupsi di berbagai sektor.
Buya Anwar menegaskan bahwa masyarakat perlu terus mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh Presiden dan aparat penegak hukum dalam upaya pemberantasan korupsi. Pandangan ini disampaikan sebagai respons terhadap penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka dalam kasus pengadaan laptop Chromebook yang merugikan negara sebesar Rp1,98 triliun.
Nadiem, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, kini menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Meski demikian, Buya Anwar tidak ingin terjebak dalam debat politis mengenai status penuntutan ini. Ia lebih fokus pada komitmen Presiden Prabowo dalam memerangi korupsi selama masa kampanye dan pidato-pidatonya.
“Saya melihat bahwa Prabowo sudah menjalankan janjinya. Ini adalah bukti nyata dari komitmennya dalam membersihkan korupsi dari sistem,” ujar Buya Anwar.
Menurutnya, korupsi bukan hanya terjadi di lembaga eksekutif, tetapi juga telah menyebar ke lembaga legislatif dan yudikatif. “Banyak wilayah di negeri ini terkena dampak dari tindakan koruptif. Dan Prabowo tampak memiliki tekad kuat untuk mengatasinya. Oleh karena itu, kita semua wajib mendukungnya.”
Pandangan Mengenai Kesalahan dalam Pengambilan Keputusan
Dalam diskusi ini, Buya Anwar juga menyampaikan pandangan tentang anggapan bahwa Nadiem hanya melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan, bukan terlibat dalam penerimaan aliran dana. Ia berpandangan bahwa seseorang yang memiliki ilmu dan kemampuan seharusnya bisa mengambil keputusan tanpa takut.
“Jika seseorang memiliki ilmu, maka ia tidak akan takut atau salah dalam mengambil keputusan. Hanya orang yang tidak tahu bagaimana menjalankan sesuatu yang akan merasa takut,” jelas Buya Anwar.
Ia menggunakan analogi seorang pembalap Formula 1 yang tidak takut saat berlomba karena ia sudah memiliki keahlian. Namun, jika tidak memahami cara mengemudikan pesawat jet pribadi, maka ia tidak akan berani melakukannya.
“Seorang pembalap F1 tidak takut untuk berlomba karena dia tahu dan punya ilmunya. Tapi dia tentu tidak bisa dan tidak berani membawa private jet karena tidak tahu cara mengemudikannya,” tambahnya.
Dukungan untuk Langkah yang Dilakukan Pemerintah
Buya Anwar menekankan pentingnya dukungan dari masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam membersihkan korupsi. Ia percaya bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah dan rakyat, dapat tercapai pemerintahan yang bersih dan transparan.
Ia juga menilai bahwa setiap langkah yang diambil oleh pemerintah harus didukung dengan keyakinan bahwa tujuan utamanya adalah keadilan dan kesejahteraan rakyat. Dengan begitu, korupsi dapat diminimalisir dan sistem pemerintahan menjadi lebih efektif serta berkelanjutan.
Kesimpulan
Pandangan Buya Anwar menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab bersama, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Ia menilai bahwa Presiden Prabowo telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam hal ini, dan masyarakat harus terus mendukung langkah-langkah yang diambil.
Selain itu, ia menekankan bahwa kepercayaan terhadap kemampuan seseorang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Jika seseorang memiliki ilmu dan pengalaman, maka ia tidak akan ragu dalam bertindak. Hal ini menjadi dasar bagi keberhasilan pemerintahan yang bersih dan berintegritas. (*)