DIAGRAMKOTA.COM – Mantan Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya, Achmad Hidayat melontarkan kritik tajam terhadap kepemimpinan Plt Ketua DPC, Yordan Batara Gowa.
Dalam konferensi pers, Ahmad menyebut kepemimpinan Yordan tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Menurut Ahmad, sejak pembebastugasan Adi Sutarwijono dari posisi Ketua DPC, muncul banyak kegaduhan internal yang justru mencoreng nama partai. Ia menyinggung polemik internal seperti isu “rahang babi” dan keterlambatan pembayaran gaji sekretariat yang seharusnya ditangani secara internal, tapi justru disebarluaskan ke publik.
Ahmad juga mengkritik langkah Plt Ketua yang memanggil kader untuk klarifikasi secara langsung di kantor partai, seolah-olah menjadikan DPC sebagai kantor polisi.
Ia menegaskan bahwa berdasarkan AD/ART partai, hanya DPP yang memiliki kewenangan membentuk Komite Etik dan Mahkamah Partai.
“Jangan sampai masalah pribadi kader di giring ke partai lalu di framing. Itu bisa menghancurkan karier politik orang,” ujar Ahmad.
Ia menilai konsolidasi partai di bawah kepemimpinan Yordan tidak berjalan baik. Dia mengklaim memiliki bukti kuat berupa rekaman suara, video, dan dokumen yang menunjukkan pengurus DPC justru memojokkan kader sendiri.
Sebagai contoh, ia menyebut kasus Arif Wirawan, Ketua PAC Tambaksari, yang di laporkan ke polisi. Ahmad mengaku telah mengantongi informasi lengkap tentang alur pelaporan tersebut, termasuk siapa yang memberi perintah, siapa yang menerima, dan siapa yang mengarahkan laporan ke aparat.
“Ada pihak internal yang membuka aib kader di forum resmi dan bahkan mendorong proses kriminalisasi,” tambahnya.
Selain itu, Ahmad mengungkap adanya tekanan politik dari pihak eksekutif di Surabaya. Ia mengaku pernah diundang ke rumah salah satu pejabat dan diminta memberikan dukungan dalam agenda konfercab. Saat menolak, Ahmad mengaku diancam akan dibongkar persoalan pribadinya.
Ia juga menyebut ada tiga pihak yang di nilainya memiliki ambisi politik kuat dalam perebutan posisi strategis di tubuh PDIP Surabaya.
“Ada yang ingin jadi Ketua DPC, inisial A. Ada yang mengincar kursi Ketua DPRD, inisial B. Lalu ada yang berharap naik melalui PAW, namanya AK,” ungkapnya.
Meski menyampaikan kritik tajam, Ahmad menegaskan bahwa ia tetap setia kepada garis perjuangan partai dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Ia berharap bisa menyampaikan langsung semua bukti yang di milikinya kepada DPP.