DIAGRAMKOTA.COM – Ada yang menarik ucapan Armuji Wakil Walikota Surabaya saat memberikan sambutan di acara Tasyukuran Kemenangan DPC PDIP Surabaya pada Jumat 27 Desember 2024 kemarin.
Secara keseluruhan, acara di diberi tema “Tasyukuran dan Doa Bersama untuk kota Surabaya dan PDI Perjuangan” berlangsung familiar, dan penuh canda meskipun serius.
Namun ada yang mengejutkan saat Armuji memberikan sambutan yang menerangkan dirinya merasa didiskriminasi oleh pengurus DPC.
“Hati-hati ya dek ya…, Tenang,” sindir Armuji, meski dalam nada bercanda.
Diawal sambutannya, Armuji berterima kasih atas perjuangan seluruh kader PDIP Surabaya dalam memenangkan Pilkada, baik itu Pilwali yang mendukung Eri Cahyadi dan dirinya sebagai Calon Wakil Walikota, maupun Pilgub Jatim Risma-Gus Hans.
“Ini adalah sesuatu gotong-royong, Kerjasama yang begitu solid. Kita tidak mengenal Waktu, baik itu malam maupun siang dan pagi. Kita bersosialisasi, meskipun lawan yang kita hadapi adalah botol kosong,” ucap Armuji.
“Tetapi semangat teman-teman semuanya, semangat dari kader-kader kota Surabaya, tidak menganggap enteng botol kosong, sama seperti lawan yang kita hadapi lima tahun yang lalu,” tambah Wakil Walikota Surabaya yang akan dilantik Kembali ini.
“Perjuangan inilah yang menunjukkan bahwa banteng-banteng Surabaya benar-benar kader militan, dan benar-benar bisa memperjuangkan apa yang di mau rakyat Surabaya,” Seru Armuji.
Pada kesempatan itu, Cak Ji, sapaan Armuji juga meminta maaf atas ketidak hadiran Walikota Eri Cahyadi dan meminta di wakilkan dirinya.
Sampai dengan saat itu, sambutan mulai memanas karena Armuji sempat mengulang kata “Diwakilkan kepada saya”.
Armuji mulai menyindir, bahwa sebenarnya kemarin (Kamis 26/12), ia di telpon Walikota diminta menghadiri acara DPC. Disitu ia pun bertanya ‘Ada Acara Apa?’ sebab dirinya mengaku tidak diundang.
Sebagai senior partai dan tentunya tasyukuran untuk kemenangan dirinya Bersama walikota, jelas ia bertanya-tanya, kok sepertinya ada diskriminasi?
Dari percakapannya tersebut ia mengetahui bahwa Walikota mendapat undangan pada hari Sabtu, jauh sebelum acara, tapi dirinya hingga H-1 belum mendapat undangan.
Coba bertanya ke para staf, memang tidak ada ada undangan untuk acara tersebut. Tapi sebagai kader yang masih tercatat ber-KTA PDI, bahkan dicalonkan Partai untuk menjadi Kepala Daerah, Armuji berniat untuk datang di acara tersebut.
Nah tiba-tiba pada hari H, tepat jam 14.15, undangan pun datang. “Kok lucu ya, pak Wali dapat undangan hari Sabtu, aku kok tas oleh mau jam 14.15 (Aneh, saya kok baru dapat undangan tadi jam 14.15),” ujar Armuji, disambut tawa para hadirin.
Pesannya, jangan ada diskrimasi. “Segala sesuatu harus dipikir dengan baik, pikiran yang jernih dan hati yang bersih”.
Sementara dari sumber internal yang enggan disebut namanya menyampaikan, akhir-akhir ini memang di internal DPC PDIP Surabaya sudah mulai panas khususnya terkait siapa yang akan memimpin DPC Surabaya kedepan.
“Kelihatannya, beberapa pihak sudah menata barisannya untuk berebut Ketua DPC. Saya ditengah aja, ndak ikut-ikut,” ujarnya.
Diketahui, sesuai jadwal Muscab PDIP Surabaya akan digelar pada pertengahan 2025 setelah Kongres PDIP. Calon yang terlihat kuat adalah Petahana Adi Sutarwijono, dan dimungkinkan Armuji juga akan dicalonkan. Selain itu dimungkinkan juga ada beberapa nama yang muncul mulai dari senior partai Baktiono, Syaifuddin Zuhri hingga Abdul Ghoni Mukhlas. (dk/nw)