DIAGRAMKOTA.COM – Anggota DPRD Kota Surabaya, Agus Mashuri, mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan gedung Kaza yang berada di kawasan FMK (Fasilitas Medis Kota), sebagai bagian dari upaya penunjang layanan kesehatan di RSUD dr. Soewandhie.
Menurut Agus,gedung Kaza yang selama ini hanya digunakan terbatas, seperti untuk pelayanan SIM, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai klinik atau poliklinik khusus, seperti layanan jantung.
Hal ini dinilai penting untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, terutama dalam hal fasilitas parkir yang selama ini dikeluhkan.
“Masyarakat sekarang banyak yang enggan berobat ke tempat yang parkirnya susah. Kalau tempatnya bagus, alatnya lengkap, pelayanannya baik, tapi parkirnya tidak mendukung, orang jadi malas datang,” ujar Agus Anggota Pansus RPJMD, Sabtu (28/6/2025).
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyarankan agar gedung KaZa yang berada di depan RS Soewandhie difungsikan sebagai unit layanan poli khusus, yang tidak bersifat rawat inap dan tidak memerlukan kunjungan berulang, seperti klinik jantung.
Dengan begitu, beban parkir di kawasan rumah sakit bisa berkurang, sekaligus mengoptimalkan bangunan yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Gedung Kaza itu jangan dibiarkan nganggur. Bisa digunakan untuk mendukung pelayanan RS Soewandhie, terutama poli yang tidak membutuhkan kunjungan berulang. Selain dekat, masyarakat jadi punya alternatif yang nyaman dan efektif,” tambahnya.
Agus juga menyoroti pentingnya kesiapan layanan medis di Surabaya untuk menekan kebutuhan masyarakat berobat ke luar negeri. Ia menyinggung pernyataan dari pihak rumah sakit yang menyebut layanan jantung terintegrasi akan mulai dioperasikan tahun depan. Hal ini dinilainya sebagai langkah strategis yang harus didukung infrastruktur memadai.
“Kalau layanan jantung bisa dioperasionalkan tahun depan, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Surabaya sudah siap secara fasilitas dan SDM, tinggal didukung sarana seperti gedung dan parkir,” ujarnya
Gedung Kaza merupakan bangunan yang berdiri di atas area pasar tradisional Kerampung. Dengan mengusung desain modern, Agus berharap pemanfaatan lantai atas sebagai fasilitas kesehatan dan lantai bawah tetap difungsikan sebagai pasar dapat menjadi model kolaborasi fungsi ruang yang efektif, tanpa perlu membangun gedung baru dari nol. Jika dikelola dengan baik, model ini tidak hanya akan meningkatkan pelayanan publik, tetapi juga berpotensi menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya.
“Kami berharap Pemkot dapat segera melakukan kajian dan langkah konkret untuk mewujudkan integrasi pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kemudahan akses, efisiensi biaya, dan peningkatan kualitas layanan, ” pungkasnya.