Reses Budi Leksono, Warga Kedung Rukem Protes Tak Dapat PJU

LEGISLATIF857 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono dari Fraksi PDI Perjuangan, kembali menyapa konstituennya dalam agenda reses masa sidang pertama tahun persidangan ketiga untuk tahun anggaran 2025.

Dalam kegiatan yang digelar pada Kamis malam (15/5/2025), politisi yang akrab disapa Bulek itu mengunjungi warga RT 01 RW 04 Kedung Rukem Gang II, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari.

Turut hadir dalam agenda tersebut, Ketua PAC PDI Perjuangan Tegalsari, Robert, dan Ketua PAC PDI Perjuangan Genteng, H. Jupri, serta puluhan warga yang antusias menyampaikan berbagai aspirasi. Mayoritas masukan warga berkaitan dengan kebutuhan infrastruktur lingkungan yang mendesak.

Ketua RT 01 RW 04, Pujiono, mengeluhkan masih minimnya penerangan jalan umum (PJU) di wilayahnya. Menurutnya, RW 04 menjadi satu-satunya wilayah yang belum mendapatkan pemasangan lampu jalan, berbeda dengan RW lain yang sudah terfasilitasi.

“Lampu PJU di RW lain sudah terpasang semua. Hanya di RW kami yang belum ada. Mohon agar bisa segera diprioritaskan,” ujar Pujiono di hadapan Bulek.

Pujiono menambahkan bahwa selama ini warga harus swadaya untuk penerangan lingkungan, lantaran pengajuan resmi yang telah berulang kali diajukan belum juga direalisasi.

“Setiap pergantian lurah, pengajuannya hilang. Ini disuruh mengajukan lagi, tapi realisasinya nanti tahun 2026,” keluhnya.

Menanggapi hal tersebut, Bulek menyatakan kesiapannya untuk mengawal aspirasi warga, khususnya terkait kebutuhan dasar seperti penerangan jalan.

“PJU merupakan kebutuhan mendasar yang menyangkut keamanan dan kenyamanan warga. Saya akan segera koordinasikan dengan pihak kelurahan maupun dinas terkait agar bisa segera ditindaklanjuti,” tegasnya.

Selain soal PJU, warga juga menyampaikan keluhan terkait pengadaan tenda terop untuk kegiatan sosial warga yang dinilai belum jelas. Menanggapi hal itu, Bulek meminta agar usulan tersebut dilengkapi dengan administrasi yang rapi agar prosesnya dapat berjalan lebih lancar.

Sementara itu, terkait usulan pemasangan CCTV lingkungan yang sempat diajukan warga sebelumnya, Bulek menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya telah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program tersebut.

“Pemkot memang sempat menunda sementara karena keterbatasan anggaran. Tapi jika keuangan daerah sudah stabil, program CCTV akan dijalankan kembali,” jelasnya.

Di akhir sesi dialog, Bulek mengajak warga untuk tetap semangat menyampaikan aspirasi dengan cara yang tertib dan sesuai prosedur.

“Saya paham betul perasaan warga. Tapi semua aspirasi harus disampaikan dengan tertib agar bisa ditindaklanjuti. Saya bersama rekan-rekan fraksi akan mengawal usulan dari warga ini sampai ke tingkat dinas,” pungkasnya. (dk/dms)