DIAGRAMKOTA.COM – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) baru saja merilis hasil Lomba Implementasi Pesantren Sehat (IKI PESAT), dengan tiga pesantren terbaik terpilih sebagai pemenang. Lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan praktik kesehatan di pesantren-pesantren di Jawa Timur, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Setelah melalui proses penilaian ketat, Pondok Pesantren Al Amanah dari Kabupaten Sidoarjo dinobatkan sebagai juara pertama, disusul Pondok Pesantren Darun Najah di Kabupaten Lumajang sebagai juara kedua, dan Pondok Pesantren LDII Wali Barokah di Kota Kediri di posisi ketiga. Ketiga pesantren ini dianggap berhasil mengimplementasikan program kesehatan secara inovatif dan efektif.
Kepala Dinkes Jatim, Prof. Dr. Erwin Astha Triyono, menjelaskan bahwa tujuan lomba ini adalah untuk memperkuat peran pesantren dalam memberdayakan masyarakat dan mendorong perilaku serta lingkungan hidup sehat. “Kami menemukan beberapa masalah kesehatan di lingkungan pesantren, seperti penyakit kulit dan kebiasaan merokok di kalangan santri. Dengan lomba ini, harapannya pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan dapat meningkat,” ujar Prof. Erwin.
Sebanyak 27 kabupaten/kota di Jawa Timur mengikuti lomba ini dengan mengirimkan perwakilan pesantren yang telah memenuhi kriteria. Seleksi dilakukan secara bertahap, mulai dari penilaian administratif yang menyaring hingga 10 finalis, kemudian diakhiri dengan penilaian lapangan untuk memilih tiga pesantren terbaik.
Penilaian mencakup beberapa aspek, termasuk upaya pencegahan penyakit seperti TBC, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta fasilitas Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren). Dinkes Jatim bekerja sama dengan berbagai lembaga, seperti Biro Kesejahteraan Rakyat dan Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, untuk memastikan transparansi dan efektivitas dalam pelaksanaan program ini.
Dinkes Jatim berharap program ini dapat memotivasi pesantren-pesantren untuk tidak hanya memenuhi standar kesehatan, tetapi juga terus berinovasi dalam memperbaiki kualitas hidup santri. Inisiatif ini dianggap sebagai langkah strategis dalam membentuk generasi santri yang sehat, cerdas, dan berkarakter, sekaligus mendukung pembangunan kesehatan berkelanjutan di Jawa Timur.
Melalui lomba ini, Dinkes Jatim berharap pesantren bisa menjadi model penerapan pola hidup sehat bagi masyarakat luas. Pesantren diharapkan dapat menjadi pusat edukasi kesehatan yang aktif dan berintegrasi dengan komunitas di sekitarnya. (dk/nw)