Kotak Kosong Bukan Golput, Bawaslu Surabaya: Edukasi Pemilih Pilwali Surabaya 2024 Sangat Penting

PILKADA756 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COMKotak Kosong bukan Golput, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya, Novli Bernando Thyssen, menegaskan pentingnya memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat terkait keberadaan kotak kosong dalam Pilkada Serentak 2024. Dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, pemilih akan dihadapkan pada dua pilihan: satu calon tunggal dan kotak kosong.

Novli menjelaskan bahwa edukasi mengenai kotak kosong sangat penting agar masyarakat dapat membuat pilihan yang sadar dan kritis saat memasuki bilik suara.

“Ketika pemilih masuk ke bilik suara, mereka akan melihat dua pilihan gambar. Satu calon tunggal dan yang lainnya adalah kotak kosong,” jelasnya.

Baca Juga :  PSI Jatim Apresiasi Polri atas Keberhasilan Mengawal Pilkada 2024

Ini merupakan mekanisme demokratis yang memungkinkan pemilih untuk menolak calon tunggal jika mereka merasa kurang puas dengan pilihan yang ada.

Pentingnya pemahaman ini, lanjut Novli, adalah agar pemilih tidak kebingungan atau merasa terpaksa memilih calon tunggal. Bawaslu berkomitmen untuk terus mendorong kampanye edukatif mengenai kotak kosong, sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilih mereka secara bijaksana dan tepat.

“Jadi bukan berarti tidak ada pilihan. Ini yang harus dipahami karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat,” terangnya.

Kotak Kosong Bawaslu Surabaya: Itu Pilihan Politik

Karena kurangnya pemahaman tersebut, membuat masyarakat bingung. Apakah kotak kosong ini sama dengan Golput.

“Tentunya ini berbeda. Kalau golput pemilih tidak hadir ke TPS. Namun kalau kotak kosong, itu pilihan politik masyarakat saat datang ke TPS. Misalnya ketika pemilih merasa kinerja pemerintahan saat ini perlu dievaluasi. Maka mereka bisa memilih kotak kosong,” kata Novli.

Baca Juga :  Djadoelrek: Kedai Nostalgia yang Mempesona Hidupkan Kenangan di Surabaya

Novli menambahkan, begitu juga sebaliknya, kalau pemilih merasa sudah puas dengan kinerja pemerintahan yang sudah berjalan, maka masyarakat bisa memilih calon petahana.

“Kemudian terkait metode kampanye tidak ada debat antar calon. Melainkan hanya menyampaikan visi misi saja untuk pasangan calon tunggal. Dimana panelis akan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Kemudian paslon menanggapi,” pungkasnya. (@)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *