DIAGRAMKOTA.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah sebuah program yang sangat dibutuhkan dan dapat memberdayakan pelaku UMKM. Program ini tidak hanya berbicara tentang konsumsi, tetapi juga proses rantai produksi yang dapat menggerakkan UMKM.
Oleh karena itu, program ini diperkirakan mampu menghasilkan efek domino ekonomi lebih dari enam kali lipat karena keterkaitan tersebut.
Puteri Anetta Komarudin, anggota Komisi XI DPR, menyambut baik program MBG yang digagas oleh pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya, program ini sangat penting karena dapat menjadi motor untuk menggerakkan UMKM, tidak hanya di sektor katering, tetapi juga di sektor pertanian hingga peternakan untuk memenuhi pasokan beras hingga lauk pauk.
“Program ini tidak hanya bicara soal konsumsi, tapi juga proses rantai produksi yang dapat menggerakkan UMKM. Maka dari itu, program ini diperkirakan mampu menghasilkan multiplier effect secara ekonomi hingga lebih dari enam kali lipat akibat keterkaitan tersebut,” kata Puteri, Rabu (21/8/2024).
Puteri menilai program MBG juga dapat membantu menghapus kelaparan akut dan kronis, serta meningkatkan rata-rata pertumbuhan berat sebesar 0,37 kg per tahun dan tinggi sebesar 0,54 cm per tahun.
Selain itu, program MBG juga memiliki manfaat dalam meningkatkan tingkat partisipasi anak di sekolah dan pesantren hingga mencapai 10%. Puteri menegaskan bahwa program seperti ini memang sudah teruji dan sudah diterapkan di beberapa negara lain di dunia.
“Selain itu, program MBG juga dapat meningkatkan gizi anak dan meningkatkan tingkat partisipasi anak di sekolah dan pesantren,” tambahnya.
Program MBG dapat menjadi solusi untuk meningkatkan gizi anak, sebagaimana termuat dalam RAPBN 2025 yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Pidato Pengantar RAPBN 2025 dan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jumat (16/8/2024) lalu.
“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diarahkan untuk meningkatkan gizi anak sekaligus memberdayakan UMKM, dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah,” ucap Jokowi.
Pada saat itu, Jokowi juga menegaskan program tersebut, nantinya akan dilakukan melalui proses yang bertahap, selaras dengan kesiapan teknis serta kelembagaan dan tata kelola yang akuntabel. (dk/ria)