Bongkar Rekam Jejak Calon, MAKI Jatim segera Kampanye ‘Gerakan Pilih Pemimpin Bersih di Pilkada 2024’

PEMILU1065 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur mengajak masyarakat Jawa Timur untuk menjadikan narasi pemberantasan korupsi sebagai simbol komitmen utama dalam Pilkada Serentak 2024.

“Bagi yang pernah menjadi mantan napi koruptor atau pernah melakukan korupsi dengan kemasan ‘policy of corruption’, atau namanya disebut dalam fakta persidangan kasus korupsi, dan nantinya juga akan diperiksa, saran saya, tidak usah memaksakan untuk maju sebagai kandidat Cabup/Cawali. Pasti akan kami buka dan ungkap nantinya ke masyarakat pemilih,” tegas Heru, Ketua MAKI Jawa Timur.

Simbol komitmen bagi Calon Bupati/Calon Walikota untuk bersama-sama “Berantas Korupsi” harus menjadi narasi utama dalam kontestasi politik dalam Pilkada November 2024.

MAKI Jatim akan segera meluncurkan seruan dan ajakan kepada masyarakat Jawa Timur agar tidak memilih Calon Bupati/Calon Walikota yang terindikasi pernah atau sedang dalam proses dugaan kasus korupsi.

“Launching Gerakan ‘Pilih Calon Bupati/Calon Walikota yang Tidak Korupsi’ akan dilaksanakan dalam waktu dekat di Kota/Kabupaten penyelenggara Pilkada Serentak 2024,” jelas Heru.

Gerakan Anti Korupsi yang digagas MAKI Jatim akan berlangsung di 38 Kota/Kabupaten se-Jawa Timur dan dipastikan akan menjangkau masyarakat hingga ke pedesaan terpencil.

“Kita akan edukasi masyarakat dengan memberikan rekam jejak para Calon Bupati/Calon Walikota yang kuat kaitannya dengan permasalahan korupsi,” tegas Heru.

Dalam deklarasi Gerakan Anti Korupsi dengan tagline “Seruan dan Ajakan Masyarakat Jawa Timur untuk Tidak Memilih Cabup/Cawali yang Kuat Irisannya dengan Korupsi”, MAKI Jatim dan MAKI Kabupaten akan bergerak secara masif dan berkeliling ke desa-desa, sembari menyebarkan flier yang berisi rekam jejak Cabup/Cawali terkait kasus korupsi.

Tidak menutup kemungkinan, MAKI Jatim juga akan merangkul Cabup/Cawali yang tidak memiliki kaitan kuat dengan permasalahan korupsi dan memberikan stempel khusus bagi Cabup/Cawali yang berani berkomitmen menjadikan pemberantasan korupsi sebagai simbol perjuangan dalam memimpin nantinya.

“Saat ini internal pengurus MAKI Jatim sedang menggodok format deklarasi Gerakan Anti Korupsi dalam Pilkada 2024, serta akan menuntaskan dan merampungkan rilis yang berisi rekam jejak Cabup/Cawali yang terindikasi tersangkut kasus korupsi,” ujar Heru.

Salah satu parameter utama yang berkaitan dengan rekam jejak bagi Cabup/Cawali yang terindikasi kuat dengan kasus korupsi adalah nama-nama yang disebutkan dalam fakta persidangan terdakwa kasus korupsi, seperti potensi pengembangan kasus Sahat Tua Simanjuntak.

Dalam fakta persidangan untuk terdakwa Sahat Tua terkait kasus korupsi pemotongan setoran dana Pokmas, jelas disebutkan bahwa tidak hanya Sahat Tua saja yang melakukan korupsi, tetapi banyak pihak koleganya di DPRD Jatim yang diduga melakukan hal serupa.

Bahkan Sahat Tua dalam sebuah sesi wawancara pasca sidang, dengan jelas dan lugas menyampaikan pesan kepada koleganya di DPRD Jatim untuk mempertimbangkan kembali jika ingin maju sebagai caleg atau menjadi Cabup/Cawali.

Model rekam jejak berupa informasi sesuai fakta persidangan ini juga akan menjadi materi dalam flier rekam jejak para Cabup/Cawali yang mengikuti kontestasi Pilkada 2024.

“Silakan masyarakat membaca dan menilai, calon mana yang memang pas untuk dipilih dan diyakini memegang teguh semangat pemberantasan korupsi yang saat ini semakin menjadi momok atau hantu perilaku tiada henti,” kata Heru.

MAKI Jatim juga menyerukan kepada para Cabup/Cawali yang kuat kaitannya dengan kasus korupsi untuk tidak memaksakan diri maju dan mengikuti kontestasi Pilkada 2024.

“Saran saya, jangan memaksakan diri maju sebagai Cabup/Cawali. Hanya akan merusak wajah cantik Provinsi Jawa Timur. PERCUMA,” pungkas Heru.

“Insya Allah, ketika deklarasi Gerakan Anti Korupsi bagi Cabup/Cawali ini berjalan, itu akan menjadi bahasa pengabdian serta ikhtiar MAKI Jatim secara kelembagaan kepada masyarakat Jawa Timur dengan menyuguhkan data dan fakta terkait rekam jejak para Cabup/Cawali. Kita juga akan memperhatikan dengan seksama, siapa Cabup/Cawali yang merasa kebakaran jenggot atas karya nyata kami,” tutur Heru.

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *