DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya mengadakan workshop untuk membantu remaja menghadapi masa pubertas. Workshop bertajuk ‘Pengetahuan Bagi Remaja dalam Menghadapi Masa Pubertas’ digelar di Gedung Wanita Candra Surabaya pada Selasa (30/5/2024).
Acara ini diikuti oleh siswa-siswi SMP, guru bimbingan konseling, dan orang tua para pelajar.
Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya, Rini Indriyani, menyatakan bahwa tujuan dari workshop ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada remaja tentang masa pubertas.
“Pada masa ini, mereka mengalami berbagai perubahan fisik, emosional, dan psikologis yang memerlukan pemahaman dan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memiliki pengetahuan yang cukup agar dapat menghadapi masa tersebut dengan baik dan bijaksana,” jelas Bunda Rini, sapaan akrabnya.
Rini Indriyani menekankan peran penting keluarga dan sekolah, terutama orang tua dan guru, dalam mendampingi remaja selama masa pubertas. “Maka selain memberikan pengetahuan kepada para remaja, kami juga berharap agar para orang tua dan guru di sekolah dapat lebih memahami dan mendukung mereka dalam proses ini,” katanya.
Bunda Rini berharap workshop ini dapat memberikan informasi yang akurat mengenai perubahan yang terjadi selama masa pubertas dan cara-cara yang tepat untuk menghadapinya. Selain itu, ia juga ingin workshop ini menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan saling mendukung antara remaja dan orang tua.
“Kami berharap para orang tua dan guru dapat memahami peran mereka dalam mendukung dan membimbing para remaja selama masa pubertas. Dengan pengetahuan yang memadai, remaja akan lebih siap menghadapi tantangan masa pubertas dan dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat, baik secara fisik maupun mental,” jelasnya.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya, Shinta Setia, menambahkan bahwa kegiatan ini turut menggandeng sejumlah psikolog di Kota Pahlawan. Menurutnya, penting bagi remaja untuk memiliki bekal yang cukup dalam menghadapi masa pubertas, agar mereka lebih siap, percaya diri, serta mampu mengenali indikasi bullying atau kekerasan di lingkungan sekolah maupun di rumah.
“Tujuan utamanya adalah untuk memberikan edukasi bagi para remaja, guru, maupun orang tua. Kita ingin membangun sistem yang mendukung bagi remaja. Serta, melakukan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan,” pungkas Shinta Setia. (dk/nw)
