Evaluasi Penyegelan Wisata Puncak Bogor Diumumkan Menteri Lingkungan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sab, 18 Okt 2025
- comment 0 komentar

Evaluasi Kebijakan Penyegelan di Kawasan Puncak
DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sedang melakukan evaluasi terhadap kebijakan penyegelan dan penutupan sejumlah tempat wisata serta usaha yang berada di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Hal ini disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol saat menghadiri acara senam sehat dan bersih-bersih sampah di Alun-Alun Kota Bogor, Jumat (17/10/2025).
Menurut Hanif, evaluasi ini dilakukan karena banyaknya dampak sosial dan ekonomi yang muncul akibat penerapan kebijakan tersebut. “Kami akan melakukan evaluasi terhadap kebijakan penyegelan ini,” ujarnya.
Meskipun demikian, Hanif menegaskan bahwa pihaknya tetap akan menjalankan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang terbukti merusak lingkungan, baik di kawasan Puncak maupun daerah lainnya. Namun, penegakan hukum ini akan dilakukan secara bertahap agar tidak menimbulkan dampak sosial yang terlalu frontal. “Ini yang akan kita evaluasi, dan sedang kita susun,” tambah Hanif.
Hanif juga menyampaikan bahwa ia telah menerima perwakilan dari masyarakat yang merasa terdampak oleh kebijakan tersebut. Selain itu, ia juga berencana untuk mengundang warga yang langsung terkena dampak sebagai bagian dari upaya akselerasi penyelesaian masalah. “Tapi perlu ditegaskan, menjaga kelestarian lingkungan adalah harga mati,” tegas dia.
Keprihatinan DPR atas Dampak Sosial Ekonomi
Sementara itu, anggota DPR RI Mulyadi mengonfirmasi bahwa dirinya telah bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup beberapa hari lalu, tepatnya pada Kamis (16/10/2025). Pertemuan ini dilakukan dalam rangka menyampaikan aspirasi masyarakat yang terdampak oleh kebijakan penyegelan dan penutupan sejumlah usaha.
Mulyadi menyampaikan keprihatinannya setelah banyak warga Puncak yang dirumahkan atau kehilangan pekerjaan akibat kebijakan tersebut. “Beliau sangat terbuka dan berjanji akan membantu pembinaan serta melanjutkan kegiatan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor wisata,” ujar Mulyadi.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup menegaskan bahwa pihaknya tetap akan melakukan penegakan hukum di kawasan Puncak, Bogor. Namun, Hanif tidak menampik bahwa kebijakan tersebut telah menimbulkan dampak sosial dan menutup mata pencaharian warga yang mengandalkan sektor pariwisata.
“Pak Menteri menyatakan akan mengundang para pelaku usaha wisata untuk berdialog dan bersama-sama memperbaiki hal-hal yang masih perlu dibenahi. Masyarakat tidak perlu bereaksi berlebihan, percayakan kepada kami,” jelas Mulyadi.
Upaya Menyeimbangkan Lingkungan dan Kesejahteraan
Mulyadi juga menyampaikan bahwa hasil pertemuan tersebut telah dibawa kepada Presiden, pimpinan DPR, serta partai Gerindra. Ia berharap solusi yang berpihak pada kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat dapat segera diwujudkan.
Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah untuk mencari keseimbangan antara perlindungan lingkungan dan kebutuhan ekonomi masyarakat. Evaluasi kebijakan yang sedang dilakukan merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa kebijakan tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk tetap bisa beraktivitas dan berkembang.
Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan dialog yang terbuka, diharapkan kebijakan lingkungan tidak hanya efektif dalam menjaga ekosistem, tetapi juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat sekitar.
Saat ini belum ada komentar