DIAGRAMKOTA.COM – Upaya pemberantasan peredaran narkoba terus digalakkan oleh Polres Pelabuhan Tanjungperak dengan menggandeng masyarakat untuk menciptakan lingkungan bebas dari ancaman narkoba. Salah satu inisiatif nyata adalah pendirian Posko Kampung Bebas Narkoba di Jalan Kunti, Surabaya, yang menjadi langkah strategis dalam memutus rantai penyalahgunaan narkoba.
Kapolres Pelabuhan Tanjungperak, AKBP William Cornelis Tanasale, melalui Kasihumas Iptu Suroto, menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam program ini. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan masyarakat sangat menentukan keberhasilan pemberantasan narkoba,” ujarnya.
Polres mendirikan posko yang dijaga selama 24 jam untuk memantau aktivitas di wilayah tersebut. Selain itu, patroli keliling dan stasioner juga rutin dilakukan bersama Pemerintah Kota Surabaya demi meningkatkan rasa aman warga.
“Kami telah memasang garis polisi di rumah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan narkoba. Saat ini, kami juga tengah memburu dua bandar besar yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” tambah Iptu Suroto.
Dalam penggerebekan sebelumnya, polisi menemukan barang bukti berupa sabu dan uang tunai senilai Rp 230 juta yang diduga terkait jaringan narkoba besar di Surabaya.
Polres mengimbau masyarakat untuk proaktif melaporkan aktivitas mencurigakan terkait narkoba. “Setiap laporan dari warga sangat berarti. Mari kita bersama-sama melindungi generasi bangsa dari bahaya narkoba,” kata Iptu Suroto.
Seorang warga Jalan Kunti, Hadi, mengapresiasi langkah yang diambil Polres. “Adanya posko dan patroli rutin membuat kami merasa lebih aman. Semoga program ini terus berlanjut,” ungkapnya.
Program ini juga mendukung agenda 100 Hari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menjadikan pemberantasan narkoba sebagai salah satu prioritas utama. Dengan kolaborasi antara polisi dan masyarakat, Polres Pelabuhan Tanjungperak berharap Jalan Kunti bisa menjadi contoh kampung bebas narkoba yang inspiratif bagi wilayah lain. (dk/yud)
