Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun 2026, BI Prediksi Tumbuh 5,6% pada 2026
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 1 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2026 sebesar 5,6%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan estimasi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2025. Proyeksi ini didasarkan pada berbagai strategi yang dijalankan oleh pihak terkait.
Strategi Peningkatan Investasi dan Industri
Salah satu fokus utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi adalah akselerasi investasi daerah. Upaya ini dilakukan melalui penguatan Forum Investasi Jawa Timur, kurasi proyek prioritas, serta perluasan promosi investasi baik di dalam maupun luar negeri. Adanya forum investasi menjadi salah satu cara untuk menarik penanam modal dari berbagai sumber.
Selain itu, penguatan sektor industri juga menjadi salah satu langkah penting. Fokusnya adalah pada hilirisasi komoditas, penguatan struktur industri unggulan, serta peningkatan daya saing manufaktur sebagai motor ekspor. Dengan demikian, industri Jawa Timur dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memperkuat posisinya di pasar global.
Penguatan UMKM dan Digitalisasi
Penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi salah satu fokus utama. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain korporatisasi, peningkatan akses pembiayaan, integrasi promosi, serta penguatan ekosistem UMKM berbasis digital dan supply chain. Dengan adanya digitalisasi, UMKM dapat lebih mudah mengakses pasar dan meningkatkan efisiensi operasional.
Selain itu, optimalisasi keuangan daerah juga diperlukan. Hal ini dilakukan melalui percepatan digitalisasi penerimaan dan pembiayaan pemerintah daerah untuk meningkatkan efektivitas fiskal. Digitalisasi sistem pembayaran juga menjadi salah satu fokus, dengan mendorong akseptasi QRIS dan pertumbuhan transaksi digital lainnya.
Pengendalian Inflasi dan Kolaborasi
Untuk menjaga inflasi tetap terkendali, BI Jatim melakukan orkestrasi pengendalian inflasi melalui implementasi kerangka pengendalian inflasi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, komunikasi efektif, dan penguatan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Selain itu, kolaborasi antar lembaga juga sangat penting. KPw BI Jatim memperkuat fungsi advisory melalui berbagai usaha riset dan diseminasi rutin, termasuk EJAVEC serta publikasi Jatim Talk, yang bekerja sama dengan akademisi dan para pelaku usaha guna memberikan panduan arah ekonomi daerah.
Peran Sistem Pembayaran dan Digitalisasi
Sistem pembayaran juga menjadi salah satu aspek penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Transaksi digital, termasuk QRIS, terus meningkat. Selain itu, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) serta implementasi Kartu Kredit Indonesia (KKI) di 38 kabupaten/kota juga akan terus diperluas.
Potensi Pertumbuhan Ekonomi dan Komitmen Bersama
Dengan berbagai strategi yang telah dirumuskan, BI Jatim optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dapat mencapai target yang ditetapkan. Selain itu, komitmen bersama antara pemerintah, BI, dan pelaku usaha menjadi kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkesinambungan, serta inklusif.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6% pada tahun 2026, Jawa Timur diharapkan dapat menjadi Gerbang Baru Nusantara yang mampu berkontribusi besar bagi perekonomian nasional. ***





Saat ini belum ada komentar