Pengembangan Rute Bus Trans Jatim di Wilayah Malang Raya. Mulai Dikaji
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 2 menit yang lalu
- comment 0 komentar

DIDAGRAMKOTA.COM – Bus Trans Jatim, yang telah beroperasi di wilayah Malang Raya sejak 20 November lalu, kini sedang dalam proses evaluasi untuk menambahkan rute baru. Sejumlah warga dan pengguna transportasi publik mulai menyuarakan keinginan agar bus ini dapat mengakses area yang lebih luas, termasuk Bandara Abdulrachman Saleh di Pakis dan Kabupaten Blitar. Namun, pihak terkait membantah informasi tersebut.
Penjelasan dari Pihak Terkait
Kepala UPT Pengelolaan Prasarana Perhubungan (P3) Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Malang Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, M Binsar Garchah Siregar, menjelaskan bahwa saat ini belum ada rencana resmi untuk memperluas rute bus Trans Jatim ke Bandara Abdulrachman Saleh. Ia menegaskan bahwa penambahan rute akan dilakukan setelah melalui survei mendalam dan sesuai dengan permintaan daerah yang terbukti memiliki kebutuhan.
Menurutnya, hingga saat ini hanya Kabupaten Malang yang memberikan usulan rute baru. Kota Malang fokus pada rute feeder, sementara Batu belum memiliki usulan. Untuk Kabupaten Malang, terdapat dua rute yang diajukan.
Rute yang Diajukan oleh Kabupaten Malang
Rute pertama yang diajukan adalah Hamid Rusdi (Gadang)-Talangagung (Kepanjen)-Kesamben (Kabupaten Blitar). Rute ini melewati beberapa jalur penting seperti Jalan Kendalpayak-Segenggeng-Sukoraharjo di Pakisaji, kemudian ke arah barat di Jalan HM Sun’an (Penarukan, Kepanjen), dan singgah di Terminal Talangagung, Kepanjen. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke arah Sumberpucung-Karangkates melalui Bendungan Lahor, mengarah ke Selorejo, dan berakhir di Terminal Kesamben.
Rute kedua yang diajukan adalah Hamid Rusdi-Tumpang-Wringinanom (Poncokusumo). Dari Terminal Hamid Rusdi, bus akan mengarah ke utara, singgah di Terminal Madyopuro, lalu melanjutkan perjalanan ke Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, terus ke Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis sampai ke pertigaan Bokor (Tumpang), dan belok kiri singgah di Terminal Tumpang. Setelah itu, bus akan melanjutkan perjalanan ke arah Jalan Raya Tulusayu dan berakhir di Rest Area Wringinanom yang baru.
Proses Evaluasi dan Survei
Binsar menjelaskan bahwa kedua rute tersebut masih dalam tahap kajian dan belum ditetapkan secara pasti. Alasan utamanya adalah karena diperlukan survei yang lebih mendalam. Proses survei akan dilakukan dengan cara memantau media sosial atau memberikan kuesioner kepada penumpang.
Disebutkan bahwa pihaknya baru akan melakukan survei dan menetapkan pengembangan rute tersebut pada tahun 2026 mendatang. Meskipun demikian, rencana tersebut kini mulai digodok dan dipertimbangkan secara serius.
Persiapan dan Langkah Mendatang
Selain itu, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur juga sedang mempersiapkan sarana prasarana untuk Trans Jatim. Salah satunya adalah persiapan sembilan halte portable yang akan segera dipasang. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi pengguna transportasi publik.
Sementara itu, pihak Dinas Perhubungan Kota Malang juga berencana menjadi lebih selektif dalam memberikan izin untuk penyelenggaraan event. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas di kota Malang.
Dengan adanya pengembangan rute dan peningkatan fasilitas, diharapkan Bus Trans Jatim dapat memberikan layanan yang lebih baik dan mencapai target yang diharapkan oleh masyarakat. ***





Saat ini belum ada komentar