Panen Pertama Nila Aquaponik, Bukti Nyata Pemberdayaan Perempuan di Surabaya
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sel, 2 Des 2025
- comment 0 komentar

Inisiatif Pemberdayaan Perempuan di Surabaya dengan Teknologi Aquaponik
Sebuah proyek inovatif yang menggabungkan teknologi dan pemberdayaan perempuan telah mencatatkan keberhasilannya di Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Proyek ini berfokus pada pengembangan budidaya ikan nila dan sayuran organik menggunakan sistem aquaponik. Hasilnya terlihat dalam panen perdana yang dilakukan, yang menjadi bukti nyata bahwa perempuan dapat memimpin inovasi di bidang pertanian modern.
Tujuan Pemberdayaan Perempuan
Program yang dijalankan oleh tim dosen dari Petra Christian University (PCU) bertujuan untuk memberdayakan perempuan di lingkungan Kecamatan Wonocolo. Dalam proyek ini, ibu-ibu Kelompok Tani Serpis Kebun Kita diberikan pelatihan yang mencakup berbagai aspek, mulai dari pengoperasian aquaponik hingga manajemen usaha. Pelatihan ini juga mencakup pemasaran melalui media sosial dan pembukuan keuangan sederhana, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi para perempuan.
Teknologi yang Digunakan
Sistem budidaya aquaponik yang digunakan dalam proyek ini adalah Bio-RAS-ponic, sebuah teknologi resirkulasi air yang hemat air dan ramah lingkungan. Sistem ini dilengkapi dengan filter mekanis dan biologis, sehingga mampu menghasilkan ikan yang berkualitas tinggi serta tanaman hidroponik yang kaya nutrisi. Ikan nila yang dihasilkan memiliki kandungan omega 3 dan 6 yang tinggi, serta tidak memiliki bau tanah, menjadikannya produk yang sangat diminati.
Proses Panen dan Lelang
Dalam acara panen perdana, dilakukan proses lelang ikan dengan sistem per serok. Hasil lelang ini akan digunakan sebagai modal usaha bagi Kelompok Tani Serpis, sehingga program ini dapat berkelanjutan. Acara ini juga dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Indriyani, yang menyampaikan harapan agar hasil produksi dapat menjangkau sektor-sektor industri seperti hotel.
Harapan Masa Depan
Retno Winarni, perwakilan Kelompok Tani Serpis Kebun Kita, menyampaikan harapan agar program ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dukungan tersebut mencakup izin edar, bibit, pemasaran, dan penyediaan lahan untuk replikasi proyek. Selain itu, ia juga berharap adanya dukungan dari Konjen Australia terkait pengembangan produk dan teknologi turunan, serta kerja sama dengan dunia usaha untuk penyerapan hasil panen.
Potensi Model yang Dapat Diadopsi
Panen perdana ini membuktikan bahwa ibu-ibu Serpis mampu menguasai teknologi dengan baik. Hanjaya Siaputra, ketua tim, berharap inisiatif ini dapat menjadi model yang diadopsi di kecamatan-kecamatan lain di Kota Surabaya. Dengan demikian, manfaat dari proyek ini dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat.
Kesimpulan
Proyek pemberdayaan perempuan melalui aquaponik di Surabaya menunjukkan bahwa inovasi teknologi dapat menjadi alat kuat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan ketahanan pangan. Dengan dukungan yang tepat, proyek ini memiliki potensi besar untuk menjadi contoh sukses yang dapat diadopsi di wilayah lain.





Saat ini belum ada komentar