Momen Natal dan Tahun Baru Lebih Tenang, Inovasi Aenose UNAIR Bantu Cek Kesegaran Daging Secara Instan
- account_circle Shinta ms
- calendar_month 19 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Perayaan Natal dan Tahun Baru selalu identik dengan meja makan yang penuh hidangan spesial. Daging sapi, ayam, hingga olahan berbasis protein hewani menjadi menu favorit keluarga saat berkumpul.
Namun di tengah tingginya konsumsi, satu pertanyaan penting kerap muncul: seberapa segar daging yang kita konsumsi?
Keresahan itu coba dijawab melalui inovasi terbaru dari Universitas Airlangga (UNAIR). Guru Besar Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR, Prof Dr Suryani Dyah Astuti SSi MSi, mengembangkan alat deteksi dini kesegaran bahan pangan berbasis kecerdasan buatan bernama Aenose.
Inovasi ini menjadi relevan di momen Nataru, ketika perputaran bahan pangan meningkat tajam dan masyarakat dituntut lebih cermat dalam memilih produk yang aman dan berkualitas.
“Konsep Aenose berangkat dari cara kerja hidung manusia dalam mengenali bau, tetapi dibuat lebih objektif dan presisi dengan bantuan Artificial Intelligence,” jelas Prof Suryani.
Aenose merupakan pengembangan dari teknologi Electronic Nose (E-Nose) yang sebelumnya digunakan untuk deteksi dini COVID-19.
Bersama mahasiswa pascasarjana UNAIR, Prof Suryani memodifikasi sistem tersebut agar mampu mendeteksi tingkat kesegaran daging secara cepat dan praktis.
Yang membuat Aenose menarik dari sisi gaya hidup modern adalah sifatnya yang portable, cepat, dan tidak merusak bahan pangan.
Cukup dengan mendeteksi aroma hasil metabolisme daging dan aktivitas bakteri, alat ini mampu mengklasifikasikan daging segar dan tidak segar dengan tingkat akurasi hingga 90 persen.
“Selama ini kita mengandalkan indera penciuman yang sangat subjektif. Aenose bekerja dengan sensor larik yang membaca berbagai senyawa bau, lalu dianalisis oleh sistem AI,” ungkapnya.
Di tengah tren hidup sehat dan kesadaran akan keamanan pangan, teknologi seperti Aenose berpotensi menjadi game changer.
Tak hanya bagi pelaku usaha kuliner, rumah potong hewan, dan distributor daging, tetapi juga masyarakat luas yang ingin memastikan kualitas bahan makanan saat momen spesial seperti Natal dan Tahun Baru.
Meski masih menghadapi tantangan, terutama terkait ketersediaan sensor yang sebagian besar harus diimpor, Prof Suryani memastikan pengembangan Aenose terus berjalan.
Saat ini, inovasi tersebut telah memasuki tahap hilirisasi dengan menggandeng mitra industri, PT Sarandi Karya Nugraha.
Selain Aenose, Prof Suryani juga mengembangkan berbagai produk berbasis teknologi laser dan kesehatan, mulai dari Skinolaser untuk penyembuhan luka pasca operasi hingga laser perikanan untuk budidaya ikan.
Di akhir, Prof Suryani mengajak generasi muda untuk berani berinovasi dan peka terhadap masalah di sekitar. Menurutnya, inovasi terbaik lahir dari kebutuhan nyata masyarakat.
“Generasi muda punya ide dan kreativitas luar biasa. Inovasi bukan hanya soal canggih, tapi juga soal memberi rasa aman dan manfaat nyata,” pungkasnya. (sms)
- Penulis: Shinta ms




