Batik Surabaya Siap Tampil di Fashion Muslim Global
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 6 Okt 2025
- comment 0 komentar

Pameran Batik Surabaya di Festival Mode Modest Internasional
DIAGRAMKOTA.COM – Pemkot Surabaya melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan dan memperkenalkan batik sebagai bagian dari budaya Indonesia. Kali ini, Dekranasda bekerja sama dengan desainer ternama Gita Orlin untuk memamerkan koleksi spesial bertema “Culture Highclere” dalam ajang Indonesia International Modest Fashion Festival (in2motionfest) 2025. Acara yang akan berlangsung pada 8 hingga 12 Oktober 2025 di JIEXPO Convention Center & Theater, Jakarta, menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan keunikan Batik Surabaya kepada dunia.
Desain yang Menggabungkan Budaya dan Modernitas
Dalam pameran tersebut, Dekranasda Kota Surabaya bersama Gita Orlin akan menampilkan sebanyak 10 busana yang mengandalkan motif batik Bunga Bungur, Mangrove, dan Abhiboyo. Kolaborasi ini tidak hanya sekadar tampilan mode, tetapi juga bentuk promosi yang terus-menerus dilakukan untuk menjaga eksistensi batik sebagai bagian dari tren fashion modern.
Ketua Dekranasda Kota Surabaya, Rini Indriyani, menyatakan bahwa tujuan utama dari kolaborasi ini adalah membuktikan bahwa Batik Surabaya bisa digunakan dalam berbagai situasi dan era. Selain itu, ia ingin menginspirasi perempuan muslim Indonesia untuk semakin percaya diri menggunakan wastra Indonesia.
Keberhasilan Sebelumnya dan Harapan Masa Depan
Rini bahkan secara langsung menjadi model dalam pameran ini, menunjukkan bahwa batik bisa digunakan oleh semua kalangan, termasuk orang dengan berbagai bentuk tubuh. Busana yang dikenakannya merupakan kombinasi antara batik dan bludru dengan aksen payet, menciptakan kesan mewah dan elegan.
“Saya ingin membuktikan bahwa batik itu bisa digunakan semua kalangan, semua orang dengan bentuk badan yang bermacam-macam,” ujarnya. Ia juga menyebutkan bahwa kolaborasi sebelumnya dengan Gita Orlin sukses besar, di mana produk yang ditampilkan ludes terjual dan mendapat banyak pesanan dari konsumen.
Makna Motif Batik dalam Koleksi
Menurut Rini, tiga motif batik yang dipilih dalam koleksi kali ini memiliki makna yang dalam, mencerminkan sifat-sifat khas Kota Surabaya. Motif Bunga Bungur melambangkan sifat asli orang Surabaya, yakni terbuka, egaliter, solidaritas, dan toleransi. Sementara itu, motif Abhiboyo menggambarkan warga Surabaya yang halus, jujur, memiliki tanggung jawab besar, serta pemberani. Adapun motif Mangrove menggambarkan ketangguhan dan kemampuan berkembang di tengah dinamika kehidupan modern.
Selain itu, ada juga motif Kembang Setaman, yang merupakan perpaduan antara Kembang Bungur dan Mangrove. Motif ini melambangkan harmoni antara budaya dan alam di Kota Surabaya.
Inovasi dalam Desain Batik
Rini menegaskan bahwa Dekranasda terus berinovasi, tidak lagi hanya menampilkan satu motif, tetapi mengkombinasikan motif dalam satu desain batik. Hal ini diharapkan dapat membuat batik Surabaya lebih menarik dan diterima pasar baik nasional maupun internasional.
Inspirasi Era 1920-an dan Material Berkualitas
Desainer Gita Orlin menjelaskan bahwa koleksinya kali ini terinspirasi dari gaya era 1920-an atau Gatsby style, yang terinspirasi dari film Downton Abbey. Busana yang ditampilkan menggabungkan kain batik dengan material mewah seperti velvet/bludru, lace chantilly, sifon silk, organza silk, dan cotton silk.
“Dalam busana ini, saya menggunakan berbagai siluet, mulai dari mermaid, full klok, loose dress, hingga blazer dan palazzo, yang dipermanis dengan detail handmade embroidery, payet, dan Swarovski,” jelasnya. Ia juga menekankan bahwa pemilihan warna dominan seperti marun dan burgundy membuat busana ini cocok untuk berbagai acara, mulai dari casual hingga formal.
Menjangkau Generasi Z dan Pasar Global
Gita menambahkan bahwa karyanya dirancang agar cocok untuk Generasi Z karena cutting-nya yang stylish dan sesuai dengan era saat ini. Ia berharap kolaborasi ini dapat memperkenalkan Batik Surabaya ke seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. “Next-nya kita inginnya bisa show-show di luar negeri juga,” ujarnya.
Mendukung UMKM Lokal
Selain itu, Gita menyebutkan bahwa motif yang dipilih telah melalui pertimbangan matang, mengingat batik akan ditampilkan di modest fashion festival. Pihaknya berharap kolaborasi ini dapat mendukung para UMKM Kota Surabaya, karena batik yang digunakan berasal dari perajin lokal seperti Batik Saraswati dan lainnya.
Motif Batik Surabaya yang Sudah Dipatenkan
Kota Surabaya memiliki 12 motif batik yang sudah dipatenkan, antara lain Skena Surabaya, Pesona Mangrove Wonorejo, Banyu Semarak, Tjap Toendjoengan, Gereget Rel Pasar Turi, Suroboyoan, Batik Abhiboyo, Batik Gembili Wonokromo, Batik Kembang Bungur, Batik Remo Surabayan, Batik Sparkling Taste of Surabaya, dan Batik Kintir-Kintiran. Koleksi ini menunjukkan keragaman dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kota Surabaya.
Saat ini belum ada komentar